Cegah Masuknya Varian Baru COVID-19, China Hentikan Penerbitan Paspor

6 Agustus 2021 7:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi paspor China. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paspor China. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Badan Imigrasi Nasional China (NIA) secara resmi menghentikan penerbitan paspor dan dokumen perjalanan lainnya guna mencegah penyebaran kasus varian baru COVID-19. Kebijakan ini diterapkan menyesuaikan penyebaran kasus varian baru secara global.
ADVERTISEMENT
Instansi yang sebelumnya menyatu dengan Kementerian Keamanan Publik China (MPS) itu bakal memperketat keluar-masuk warganya yang tidak memiliki tujuan bepergian sangat mendesak.
Otoritas imigrasi juga akan menindak tegas pelaku perjalanan lintas batas secara ilegal dan berbagai kejahatan yang lain, untuk mencegah pendatang haram memasuki wilayah daratan Tiongkok itu.
Ilustrasi paspor China. Foto: Shutter Stock
Kebijakan ini diambil setelah COVID-19 varian Delta klaster Nanjing, Provinsi Jiangsu, merambah ke sejumlah provinsi lainnya di China. Sejumlah bandara di China yang menjadi tujuan penerbangan internasional, termasuk Bandara Lukou di Nanjing, ditutup.
Namun, juru bicara NIA, Chen Jie, mengatakan kebijakan ini dikecualikan bagi mereka yang perlu bekerja atau belajar di luar negeri, termasuk juga keperluan bisnis. Penghentian sementara ini dilakukan untuk mencegah perjalanan tidak mendesak selama lonjakan kasus pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Imbas dari adanya kebijakan ini, banyak calon penumpang pesawat dari Indonesia yang hendak kembali ke China kecewa karena penerbangan dibatalkan. Meski begitu, mereka tetap mendapatkan pengembalian uang tiket secara penuh.
Ilustrasi paspor China. Foto: Shutter Stock
Berdasarkan hasil investigasi otoritas kesehatan China, klaster Nanjing bermula dari pesawat Air China nomor penerbangan CA910 yang terbang dari Rusia pada 21 Juli 2021. Varian Delta menyebar lebih cepat ke 18 provinsi lain, termasuk Beijing, karena bersamaan dengan tingginya aktivitas masyarakat pada musim liburan sekolah akhir semester.
Sampai saat ini, jumlah kasus positif varian Delta di China yang bermula dari Nanjing telah mencapai angka 361 orang, ditambah tanpa gejala sebanyak 117 kasus.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).
ADVERTISEMENT