Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cerita Gerong dan Ora: Komodo dan Manusia Ternyata Saudara Kembar
25 Mei 2023 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Varanus komodoensis atau yang dikenal dengan komodo diyakini sebagai hewan purba yang diperkirakan telah hidup sejak 30 juta tahun lalu. Hewan reptil yang hanya ditemukan di Indonesia, tepatnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) ini diyakini sebagai saudara dekat dinosaurus--satwa purba yang telah punah jutaan tahun lalu--.
ADVERTISEMENT
Komodo sering disebut keturunan dinosaurus, karena memiliki tubuh dan cakar yang mirip dengan dinosaurus. Sosok komodo yang besar dan jejak rekamnya yang panjang membuatnya sebagai salah satu hewan endemik paling terkenal di dunia.
Keberadaan komodo yang hanya ada di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami, serta tak ada di tempat lain, membuatnya begitu spesial. Ternyata yang lebih spesialnya lagi, keberadaan komodo di Indonesia bukanlah sebuah kebetulan semata.
Para peneliti di Australian National University mengatakan bahwa komodo menurut mereka berasal dari Australia. Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Systematic Biology, peneliti sebelumnya menemukan fosil mirip komodo di Queensland. Fosil itu memberikan wawasan baru mengenai komodo.
Namun, enggak hanya itu saja, komodo ternyata juga diyakini sebagai hewan yang masih satu kekerabatan dengan manusia. Hal itu dijelaskan dalam sebuah cerita legenda yang dikenal dengan Gerong dan Ora.
ADVERTISEMENT
Cerita Gerong dan Ora, Si Kembar yang Berbeda Wujud
Seperti dilansir dari laman Instagram resmi @pesona.indonesia, Gerong dan Ora diceritakan sebagai seorang anak yang lahir dari pasutri yang bernama Empu Najo dan Lea.
Alkisah, keduanya merupakan penduduk yang hidup di desa di atas pegunungan. Empu Najo dan Lea diketahui sedang menanti kelahiran buah hati mereka.
Sang istri yakni Lea, diketahui tengah mengandung 9 bulan dan akan segera melahirkan. Singkat cerita, pada suatu malam sang istri pun akhirnya melahirkan.
Ketika sang istri sedang melahirkan, tiba-tiba saja angin berembus dengan kencang. Dedaunan kering berjatuhan mengiringi prosesi kelahiran anak Lea.
Setelah proses yang panjang, Lea akhirnya berhasil melahirkan anak kembar. Namun sayangnya, salah satu anak dari Empu Najo dan Lea ternyata lahir dengan wujud yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Sang kakak yang diberi nama Gerong memiliki rupa manusia, sedangkan adiknya yang bernama Ora memiliki rupa seperti reptil dengan sisik hitam dan kulit berbintik. Sempat hidup rukun, Ora kemudian menjadi buas dengan memangsa peternakan tetangga.
Tak sampai di situ, sang adik pun pergi ke hutan untuk berburu mencari mangsa. Sejak itu, Ora tidak pernah kembali dan diketahui rimbanya.
Seiring berjalannya waktu, Gerong tumbuh menjadi seorang pria yang mempunyai banyak keahlian dan sangat bijaksana. Ia pun melupakan kepergian sang adik.
Kakak yang Hampir Memburu Adiknya Sendiri
Hingga pada suatu waktu, Gerong pergi ke hutan untuk berburu hewan. Sesampainya di hutan, Gerong melihat seekor hewan besar yang sedang berada di hutan.
ADVERTISEMENT
Seketika ia segera mengarahkan busur panahnya ke hewan tersebut yang belakangan diketahui sebagai Ora, adiknya sendiri.
Tiba-tiba muncul sesosok wanita yang meminta Gerong untuk menurunkan senjatanya.
"Letakkan busur dan panahmu anakku, apakah kamu akan membunuh adikmu sendiri?" ucap wanita itu.
Seketika Gerong pun tersadar dan mengingat semua kenangan indah bersama sang adik.
Wanita yang diduga Ibu dari keduanya berkata bahwa mereka berdua sebenarnya adalah kembar kakak beradik.
"Kalian berdua adalah anakku, harus hidup berdampingan," kata sang Ibu.
Sejak saat itu, Gerong dan Ora, sekaligus manusia dan komodo pada akhirnya hidup berdampingan dan harmonis selamanya.