Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cerita Legenda Komodo, Hewan yang Masih Satu Leluhur dengan Manusia
7 Agustus 2022 8:12 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Haryono Abdullah, pemandu yang menemani perjalanan kumparan beberapa waktu lalu di Pulau Komodo menceritakan bahwa ada satu legenda atau cerita rakyat paling tersohor tentang hewan yang masuk dalam salah satu keajaiban dunia tersebut. Pria yang akrab disapa Yono itu menyebut bahwa sebenarnya komodo masih satu leluhur dengan manusia.
"Legendanya atau ceritanya, si komodo ini lahir kembaran sama manusia. Si ibu melahirkan anak kembar, satunya si komodo, satunya manusia," ujar Yono seraya berjalan membelah kawasan hutan Pulau Komodo.
Bagi penduduk pulau, komodo adalah hewan yang spesial. Reptil yang menyerupai kadal besar itu tak pernah terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.
Bahkan, beberapa literatur menyebut komodo juga memiliki panggilan tersendiri. Mereka dipanggil dengan Orah.
ADVERTISEMENT
Yono menjelaskan, kalau komodo sebenarnya masih satu leluhur dengan manusia. Hanya saja, komodo akhirnya terpisahkan dengan saudaranya yang tak lain adalah seorang manusia.
"Si komodonya itu akhirnya dia (ibunya) kembalikan ke hutan. Dia hanya bisa menafkahi si manusia itu saja, makanya masyarakat di Pulau Komodo ini mereka itu si komodo ini dianggap sebagai saudaranya mereka," lanjut Yono kepada kumparan.
Lantas bagaimana cerita lengkap mengenai legenda komodo ini? Yuk, simak ulasan berikut.
Cerita Rakyat Pulau Komodo
Mengutip beberapa sumber, ada satu cerita rakyat yang paling terkenal tentang komodo. Dikisahkan pada zaman dulu kala terdapat seorang putri bernama Putri Naga.
Sang putri hidup di dalam sebuah pulau --yang diperkirakan adalah Pulau Komodo--. Ia kemudian menikah dengan seorang pemuda di pulau seberang yang bernama Moja.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita sang putri hamil dan melahirkan putra kembar yang keduanya memiliki kelamin laki-laki. Hanya saja salah satunya memiliki bentuk berbeda yang mirip dengan kadal.
Sang putra yang mirip dengan kadal diberi nama Orah dan bayi laki-laki yang lahir dengan normal diberi nama dengan Gerong.
Karena memiliki rupa yang berbeda, Orah terasingkan ke dalam hutan sedangkan Gerong diasuh oleh kedua orang tuanya.
Seiring berjalannya waktu, Gerong pun tumbuh besar, gagah dan kuat. Kemudian, saat berburu rusa, Gerong tak sengaja bertemu dengan kadal rakasa.
Ia pun mengejar kadal raksasa tersebut untuk memburunya. Setelah melihat kadal raksasa tersebut, ia pun hendak menghunuskan tombaknya, namun tiba-tiba Putri Datang dan melarang untuk membunuh kadal raksasa tersebut yang diketahui sebagai Orah.
ADVERTISEMENT
Sang putri pun mengatakan bahwa Orah adalah saudara kembarnya yang terpisahkan sejak lama. Kadal raksasa tersebutlah yang saat ini dikenal dengan komodo.
Sejak saat itu masyarakat sekitar selalu memperlakukan komodo sebagai saudara dan menjadi hewan yang terjaga dengan baik hingga saat ini.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yono, bahwa meski pernah ada kasus komodo menyerang manusia. Namun, penduduk Pulau Komodo tetap menghormati hewan tersebut.
"Nyerang warga pernah kejadian terakhir 2019 ada anak kecil dari kampung komodo itu umurnya sekitar 4 tahun, 4 tahun atau 5 tahun. Itu digigit sama komodo tangannya copot. Akhirnya dilarikan ke rumah sakit, otomatis di rumah sakit diamputasi. Jangan sampai bakterinya sampai menjalar ke dalam," ujarnya.
ADVERTISEMENT