Cerita Owner 'Vila Pesawat' Bali: Antrean Booking Sampai 11,5 Tahun

8 Maret 2023 8:05 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Private Jet Villa di Bali. Foto: Felix Demin/Private Jet Villa
zoom-in-whitePerbesar
Private Jet Villa di Bali. Foto: Felix Demin/Private Jet Villa
ADVERTISEMENT
Sebuah vila pesawat di Bali viral di media sosial. Lama tak terdengar kabarnya, bangkai pesawat tersebut ternyata sudah disulap menjadi sebuah vila mewah lengkap dengan kamar tidur dan juga fasilitas.
ADVERTISEMENT
Bentuknya yang unik membuat banyak yang penasaran dengan Private Jet Villa by Hanging Gardens. Selain penginapannya yang unik ternyata ada juga cerita dari pemilik di balik vila unik tersebut.
Owner atau pemilik Private Jet Villa by Hanging Gardens Bali, bercerita kepada kumparan bagaimana ide awalnya ia membuat vila pesawat tersebut hingga tantangan yang ia hadapi selama proses pembuatan vila tersebut.
Private Jet Villa di Bali. Foto: Felix Demin/Private Jet Villa
Felix yang juga seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia tersebut mengatakan kalau idenya bermula dari mimpinya bersama sang kekasih untuk memiliki sebuah pesawat pribadi.
"Saat itu hanya untuk bersenang-senang, pacarku menginginkan kami memiliki pesawat sendiri. Dan saya menemukan pesawat ini dan akhirnya berakhir dengan membelinya," kata Felix kepada kumparan belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Enggak hanya asal beli, Felix yang juga seorang enterpreneur mengatakan kalau sudah memiliki ide akan pesawat tersebut. Idenya adalah menjadikan pesawat tersebut sebagai penginapan unik.
"Sebelum membeli pesawat ini, aku sudah memutuskan untuk mengubahnya menjadi sebuah vila. Apalagi, aku juga memiliki pengalaman dalam membuat sebuah hotel. Aku pernah terjun di Bubble Hotel Bali yang termasuk di antara sepuluh hotel terunik di dunia dan saya mengerti harus berbuat apa," katanya.

Tantangan Bangun Vila Pesawat

Private Jet Villa di Bali. Foto: Felix Demin/Private Jet Villa
Meski sudah memiliki pengalaman di bidang perhotelan, Felix mengatakan untuk membuat sebuah vila dari bekas bangkai pesawat memiliki tantangan tersendiri. Tantangan terbesarnya adalah saat memindahkan pesawat tersebut ke tempat yang sesuai.
Tak sembarangan, Felix mengatakan bahwa ia bersama timnya harus melakukan survei lokasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tempat tersebut aman. Selain menghindari daerah yang rawan longsor, ia juga memastikan struktur geologi atau tanah di sekitarnya sesuai dengan standar.
ADVERTISEMENT
Felix juga harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim dari Boeing untuk membawa pesawat tersebut ke Indonesia.
"Kami harus melepas 50.000 baut! serta mencari alat transportasi ke seluruh Indonesia, karena di Bali tidak tersedia. Kami juga menggunakan platform besar enam belas meter, dua derek (25 ton dan 50 ton dengan pengait 60 meter)," lanjut Felix.
Private Jet Villa di Bali. Foto: Felix Demin/Private Jet Villa
Untuk memindahkan pesawat tersebut, Felix membutuhkan sebuah tim yang terdiri dari 20 orang. Mulai dari proses perencanan hingga koordinasi setidaknya membutuhkan waktu selama 2 bulan.
"Pengangkutannya sendiri memakan waktu 5 hari, atau lebih tepatnya malam, karena kami melakukan pengangkutan terutama pada malam hari. Itu adalah 5 hari paling tidak bisa tidur dalam hidupku!," kenang Felix.
ADVERTISEMENT
Situasi sempitnya jalan di Bali membuat Felix dan timnya harus memutar otak agar pesawat tersebut bisa muat saat dibawa ke lokasi.
"Kami memiliki sekelompok orang yang menggunakan peralatan khusus untuk menaikkan kabel lebih tinggi agar pesawat tidak menyentuhnya selama pengangkutan," lanjut Felix.
Dia juga bilang kalau ada beberapa bagian pesawat yang harus dipreteli agar bisa diangkut dengan menggunakan truk tronton yang sudah disiapkan. Meski sudah dipreteli, beberapa bagian pesawat tersebut juga masih sangat besar sehingga pemindahannya harus dilakukan pengawalan oleh polisi.
"Seluruh proses tampak seperti merakit konstruktor besar. Beberapa derek terlibat yang mengangkat setiap elemen, dan spesialis merakitnya dalam keadaan utuh. Untungnya, kami berhasil!" katanya.

Ada Bagian Pesawat yang Sempat Dicuri

Private Jet Villa by Hanging Gardens. Foto: tiket.com
Setelah proses pemindahan pesawat selesai dilakukan, Felix juga menyebut tantangan tak berhenti di situ. Sebab, ada cerita gila lain di balik vila pesawatnya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami harus membongkar Boeing yang sangat besar ini, mencari peralatan khusus dari seluruh Indonesia, membangun jalan yang belum ada, menghancurkan bangunan dan patung, dan mendirikannya kembali," katanya.
Felix juga mengaku kaget ketika ada beberapa bagian pesawat yang hilang dicuri. Adapun bagian yang dicuri tersebut adalah ban pesawat.
"Dan ketika proyek itu menjadi viral, suatu hari saya datang dan melihat pagar yang rusak dan 150 orang duduk di pesawat kami. Suatu kali paralayang melompat dari sayap pesawat," katanya.
Meski pernah dicuri, Felix mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut dan menganggapnya sebagi salah satu cerita tersendiri. Karena prosesnya yang menarik, ia pun berencana untuk membuat sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang proses pembuatan vila pesawat tersebut.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan vila tersebut aman untuk pengunjung, Felix juga telah memperhitungkan semuanya. Salah satunya adalah melihat kontur di sekitar lokasi pembangunan pesawat.
Meski berada di atas tebing atau 150 meter di atas permukaan laut, vila pesawat tersebut dikatakan berada di tempat yang aman.

Vila yang Tawarkan Pengalaman Menakjubkan

Private Jet Villa by Hanging Gardens. Foto: tiket.com
Untuk memberikan pengalaman yang menakjubkan, Felix mengatakan bahwa telah mengubah beberapa bagian di pesawat tersebut. Misalnya bagian kokpit yang kini sudah diubah menjadi kamar mandi, sedangkan bagian kursi penumpang kini sudah diubah jadi kamar tidur.
Menariknya, para pengunjung juga bisa menikmati indahnya pemandangan Bali dari sayap pesawat yang kini diubah menjadi sebuah balkon. Tak sampai di situ, ia juga berencana menggunakan teknologi terkini untuk menciptakan pengalaman menginap yang tak terlupakan
ADVERTISEMENT
"Anda bisa menaiki sayap pesawat dengan tangga lalu dari sayap Anda masuk ke dalam dan langsung masuk ke ruang tamu. Di sini kami memiliki bar, sofa yang nyaman, dan portal kaca besar tempat kami berencana menggunakan teknologi kaca pintar: saat Anda menekan remote control, transparansi kaca berubah dan tampilan yang indah terbuka," papar dia.
Untuk urusan interior, Felix menjelaskan bahwa ia tak main-main karena beberapa interior di vila tersebut dikumpulkan dari seluruh dunia mulai dari Spanyol, Italia, Rusia, Korea, China.
"Kami menggunakan katun Mesir halus untuk sprei, model parfum mahal (Juhani Gardens). Secara umum, kami sangat teliti tentang semua elemen interior. Misalnya, kami menelusuri toilet krem ​​dari lebih dari 50 pabrikan di seluruh dunia, dan akhirnya, kami menemukan satu pabrikan kecil di Spanyol yang berupaya membuatnya khusus untuk proyek kami," ungkap Felix.
ADVERTISEMENT
Felix mengatakan ada dua kamar tidur yang bisa dinikmati di vila. Tak hanya itu, penginapan itu juga memiliki sebuah perapian besar dengan pemandangan menakjubkan. Di sekitar vila juga terdapat kolam renang infinity lengkap dengan area relaksasi yang terletak di saya pesawat.
"Dan seperti yang sudah saya sebutkan, akan ada lobi dengan helipad di atapnya," lanjutnya.

Usai Viral, Pemesanan Sudah Capai 11,5 Tahun

Private Jet Villa di Bali. Foto: Felix Demin/Private Jet Villa
Usai viral di media sosial, Felix menyebut bahwa telah menerima pemesanan hingga puluhan tahun ke depan. Kata dia antrean booking vila pesawat tersebut sudah mencapai 11,5 tahun.
"Kami telah menerima pemesanan di muka selama total 11,5 tahun bahkan sebelum diluncurkan. Ini adalah permintaan pemesanan yang belum dibayar," kata dia.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Felix menyebutkan bahwa itu adalah reservasi yang belum dibayar. Kini, pihaknya tengah menghitung para pemesan yang hendak melakukan pembayaran.
Felix mengaku juga belum menentukan harga pasti dari penginapan tersebut. Adapun, harga awal penginapan tersebut adalah senilai 5.000 dolar AS atau sekitar Rp 76,8 juta per hari.
"Kami tidak tahu apakah kami dapat meluncurkan dengan harga seperti itu, tetapi kami akan mencoba dan melihat bagaimana pasar akan bereaksi dan seberapa menariknya bagi konsumen. Keputusan akhir akan dibuat tergantung pada rasio harga atau kualitas dan nilai proyek ini bagi masyarakat," katanya.
Selain itu, Felix mengatakan bahwa tanggal pembukaan vila tersebut juga masih belum diketahui pasti sebab penginapan tersebut masih dalam tahapan proses pembangunan.
ADVERTISEMENT
"Saya berencana untuk menyelesaikannya tahun ini, tetapi karena fakta bahwa saya terus-menerus menemukan solusi kompleks yang semakin baru, tanggalnya harus diubah," kata dia.
"Tapi saya berharap awal tahun depan sudah ada final opening, tergantung apa lagi yang akan saya kemukakan dan kesulitan apa yang akan kita hadapi," pungkasnya.