Cok Ace: Viral Yoga di Desa Bitra Bisa Pengaruhi Kepercayaan Dunia Pada Bali

23 Juni 2020 12:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 19 Januari 2022 14:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi yoga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi yoga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, viral foto-foto yang memperlihatkan sejumlah WNA di Bali tengah berlatih yoga di media sosial. Foto-foto itu pertama kali diunggah oleh akun Twitter milik @JennyJusuf.
ADVERTISEMENT
Foto-foto tersebut menarik perhatian warganet karena aktivitas yoga dilakukan secara beramai-ramai dalam satu ruangan tanpa mengenakan masker.
Bukan cuma itu, seluruh peserta juga nampak tak menerapkan physical distancing. Duduk berdekatan tanpa jarak di tengah pandemi COVID-19.
Senam yoga itu diduga berlangsung di Ubud, Gianyar, tepatnya di salah satu pusat meditasi House of Om Community yang berlokasi di Jl Raya Bona, Gianyar, Bali.
Ketika dikonfirmasi, sang pemilik membantah adanya kegiatan yoga yang dilakukan di pusat meditasinya. Ia berdalih bahwa itu merupakan stok foto lama dari kegiatan yang dilakukan pada Desember 2019.
Namun, Senin (22/6), Pendiri House Of Om Community, Wissam Barakeh, lewat unggahan di akun Instagramnya mengakui bahwa acara tersebut memang diadakan di pusat pelatihannya.
ADVERTISEMENT
Wissam menyatakan acara tersebut dilaksanakan pada Kamis (18/6). Wissam meminta maaf, karena melaksanakan yoga di tengah pandemi COVID-19 dan tak menerapkan protokol kesehatan.
"Saya sangat menyesal dan sangat meminta maaf atas apa yang terjadi," kata Wissam saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (22/6).
Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengaku sangat menyayangkan kejadian itu. Apalagi di masa saat ini, Bali tengah dipersiapkan sebagai pilot project untuk menyambut wisatawan di era new normal.
Bersama dengan Kemenparekraf, Bali tengah berusaha membangun kepercayaan wisatawan mancanegara untuk berwisata ke Pulau Dewata. Bahkan, Menparekraf Wishnutama, meninjau langsung kawasan ITDC Nusa Dua Bali, pada Selasa (16/6).
"Saya sangat menyayangkan acara seperti itu dilaksanakan di tengah-tengah usaha pemerintah dan masyarakat Bali bisa segera keluar dari persoalan COVID-19 untuk menuju tatanan kehidupan baru. Apa yang dilakukan oleh penyelenggara yoga di Desa Bitra, Gianyar, tidak saja kontraproduktif terhadap usaha kita bersama, tapi juga akan mempengaruhi kepercayaan dunia, terhadap keseriusan Bali menangani pandemi COVID-19. Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi," katanya ketika dihubungi kumparan, Selasa (23/6).
Ilustrasi yoga Foto: Shutterstock
Pria yang akrab disapa Cok Ace itu mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali sudah membuat surat edaran yang sejalan dengan maklumat Kapolri untuk melarang terjadinya kerumunan massa. Selanjutnya bupati dan wali kota yang akan melanjutkan dalam bentuk peraturan daerah.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan bahwa hari ini, Bupati Gianyar telah berencana memanggil pelaksana acara. Walau begitu, Cok Ace mengaku belum menerima info tentang sanksi yang akan diberikan pada pihak penyelenggara.
"Kita lihat nanti, karena izin usaha dikeluarkan oleh bupati, sebesar apa pelanggaran atas perda yang dilakukan, apa cukup peringatan atau penutupan usaha," pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.