Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dampak BBM Naik: Hunian Hotel Berbintang Lebih Tinggi Dibandingkan Non-Bintang
12 September 2022 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kenaikan harga BBM di Indonesia saat ini memang tidak bisa dihindari lagi. Semua sektornya ikut terdampak, seperti industri pariwisata, ekonomi kreatif, dan perhotelan.
ADVERTISEMENT
Sebab, industri parekraf identik dengan mobilitas manusia, di mana mobilitas manusia berbanding lurus dengan penggunaan energi.
Harga BBM yang naik hingga 30 persen juga akan berpotensi untuk kenaikan harga pada industri pariwisata dan pendukungnya. Namun, ternyata beberapa bulan terakhir justru sektor pariwisata meningkat dari segi kunjungan wisatawan, khususnya bagi masyarakat menengah ke atas.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia, Sandiaga Uno, mengatakan ada dampak signifikan dari industri pariwisata terkait kenaikan BBM yang saat ini tengah terjadi.
Dampak ini berhubungan dengan tingkat hunian hotel -hotel yang ada di Indonesia saat ini.
"Hotel bintang menjadi referensi untuk menengah ke atas juga memiliki risiko terdampak. Meskipun lebih rendah dibanding hotel yang berada di strata menengah dan menengah ke bawah," kata Sandiaga Uno, dalam Weekly Briefing with Sandi Uno, Senin (12/9).
ADVERTISEMENT
Hotel non bintang dan akomodasi lainnya diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 5 persen. BPS mencatat ada 700 ribu akomodasi yang terdiri dari hotel bintang, non-bintang, dan akomodasi lainnya.
Dari data tersebut, bisa disimpulkan bahwa akomodasi ini memiliki tingkat hunian sebesar hampir 40 persen. Hunian hotel berbintang lebih tinggi dibandingkan hotel non-bintang.
"Dengan kenaikan BBM kali ini membuat wisatawan yang tetap memiliki daya beli untuk berwisata akan lebih menekan pengeluarannya saat berwisata," ujar Sandiaga Uno.
Live Update