Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Awal pertengahan abad ke-19, sebuah masjid dibangun di kawasan Armanitola, Dhaka, Bangladesh . Bangunan masjid didirikan dengan desain Mughal yang kental akan nuansa Islam.
ADVERTISEMENT
Sepintas bangunan ini nampak sama seperti bangunan masjid kebanyakan. Tapi, jika kamu perhatikan dengan lebih jelas, tempat ibadah yang kini populer dikenal sebagai Masjid Bintang itu punya keunikan tersendiri pada bagian corak yang menghiasinya.
Corak bangunan masjid ini nampak lebih ramai ketimbang masjid kebanyakan. Coraknya ada yang berbentuk bunga, bintang, dan simbol-simbol lainnya dengan warna yang beragam namun tetap senada.
Tahukah kamu mengapa corak bangunan tersebut sedemikian rupa? Dilansir Atlas Obscura, rupanya corak di bangunan ini merupakan mosaik yang terbuat dari pecahan atau potongan botol-botol kaca.
Para pengrajin yang mendirikan bangunan ini memanfaatkan pecahan porselen Tiongkok dengan menggunakan teknik Chinitikri. Alasannya adalah karena bahan baku pecahan botol lebih mudah dan lebih murah untuk didapat ketimbang keramik berwarna.
ADVERTISEMENT
Ukuran potongan mosaiknya pun bervariasi, dari mulai setengah inch hingga 2,5 inch. Bentuk yang paling disuka para perajin pada masa itu adalah rhomboid dan segitiga.
Bentuk-bentuk itu kemudian dirangkai dengan indah untuk menghiasi tiap sisi bangunan Masjid Bintang. Mulai dari tiang penyangga, dinding hingga kubahnya.
Pada bagian atap, kamu bisa menemukan tiga kubah yang memahkotai masjid . Kubah terbesar berada di bagian tengah. Dan di masing-masing sisi kubah, kamu bisa menemukan menara-menara kecil yang didirikan untuk menambah aksen estetika.
Di bagian kubah, kamu bisa menemukan ratusan bintang berwarna biru yang menempel dengan indah. Enggak heran, kini masjid tersebut lebih dikenal sebagai Masjid Bintang atau dalam bahasa Bengali disebut sebagai Tara Masjid.
Menurut laman Beautiful Mosque, Masjid Bintang dibangun oleh Mirza Golam Pir pada akhir abad ke-18. Tadinya bangunan masjid ini hanyalah sebuah masjid persegi panjang sederhana berukuran 10x3,3 meter dengan tiga pintu di bagian timur, satu di utara, dan satu di selatan.
ADVERTISEMENT
Lalu seiring dengan waktu, bangunan masjid itu kemudian direnovasi hingga menjadi seperti sekarang. Kini, Masjid Bintang di Bangladesh itu sudah merupakan bangunan yang benar-benar baru, sisa pembangunannya yang lama, nyaris tak tampak lagi.
Renovasinya pun sempat mendapat kritik karena banyaknya mosaik yang menghiasi Masjid Bintang. Namun, nampaknya kini mosaik yang dulu dianggap sebagai kekurangan, justru jadi kelebihan Masjid Bintang, karena menambah nilai keunikan bangunan ini.
Enggak heran, Masjid Bintang dijadikan sebagai tempat wisata religi buat pelancong yang ingin berlibur ke Bangladesh, terutama wisatawan yang memeluk agama Islam .
Kalau pandemi sudah berakhir, kamu tertarik enggak datang ke masjid ini?
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.