Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Di Markas UNESCO, Menpar Promosi Geopark yang Ada di Indonesia
10 Maret 2019 11:14 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak 5 hingga 10 Maret 2019, Jerman menjadi tuan rumah untuk ajang bursa pariwisata terbesar dunia. Adapun event bernama ITB Berlin digelar di ExpoCenter City, Messedamm 22.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan emas ini, Indonesia melalui Kementerian Pariwisata pun turut meramaikan. Selaku Menteri Pariwisata, Arief Yahya, juga memantau agenda promosi pariwisata Indonesia dalam event secara langsung.
Selain memantau promosi pariwisata Indonesia di ITB Berlin, menteri asal Banyuwangi ini juga secara khusus mengunjungi markas UNESCO di Paris, Prancis. Dalam kunjungannya, Arief Yahya, mempromosikan potensi geopark Indonesia langsung dihadapan para petinggi badan yang didirikan pada 1945.
Menteri Pariwisata mengatakan kepada pejabat UNESCO bila Indonesia memiliki Global Geopark. Sebut saja Gunung Batur di Bali dan Gunung Sewu yang memanjang dari Selatan Yogyakarta, wilayah Jawa Tengah, sampai ke Jawa Timur.
Tak hanya itu, AY, juga menargetkan tahun ini Indonesia dapat memasukan Geopark Belitung dan Geopark Kaldera Danau Tob dalam daftar UNESCO Global Geopark (UGG). Sementara di tahun sebelumnya, Indonesia telah berhasil memasukan Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Ciletuh Sukabumi di Jawa Barat dalam daftar tersebut.
“Dalam framework pengembangan destinasi kami selalu menggunakan konsep 3A, Atraksi, Akses, dan Amenitas. Bila ingin menjadi global player, harus menggunakan global standar," katanya seperti dikutip dari rilis resmi yang diterima kumparan.
ADVERTISEMENT
Untuk faktor akses, global standar diwujudkan dalam bentuk membangun international airport di banyak tempat. Hal ini sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebagai bentuk komitmenya terhadap pariwisata Indonesia.
Sementara dari sisi amenitas ditandai dengan makin banyak dikembangkan hotel-hotel bintang 5 yang berkelas internasional di berbagai destinasi. “Ketiga adalah atraksi yang juga harus berkelas dunia,” tambah Arief Yahya.
Adapun yang dimaksud kelas dunia adalah atraksinya sudah mendapat pengakuan dunia, atau diakui secara resmi dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga terpercaya dunia, seperti UNESCO.
“Di banyak tempat di dunia, UGG itu selalu memberi dampak yang signifikan terhadap wisatawan. Branding-nya langsung mendunia karena diakui oleh UNESCO, lembaga dunia,” katanya.
Maka dari itu, menurutnya Danau Toba dan Belitung bisa semakin cepat mendunia jika atraksinya juga level dunia. Sehingga kedepannya akan lebih mudah untuk mempromosikan dan mengemasnya sebagai sebuah cerita ketika sudah disahkan UNESCO.
ADVERTISEMENT