Dibangun Tahun 1879, Ini Terowongan Kereta Api Tertua di Indonesia

14 April 2022 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terowongan kereta api Lampegan di Cianjur.  Foto: nineimage/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Terowongan kereta api Lampegan di Cianjur. Foto: nineimage/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Terowongan yang akan dibahas kali merupakan salah satu yang tertua di Indonesia, karena mulai dibangun pada tahun 1879 dan selesai di tahun 1882.
ADVERTISEMENT
Terowongan kereta api ini terletak di Pasir Gunung Keneng, Desa Cibokor, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sudah ada yang bisa tebak apa nama terowongan ini?
Terowongan kereta api tertua di Indonesia adalah Lampegan. Terowongan yang dibangun oleh Kereta Api Negara Staatspoorwegen (SS) ini awalnya memiliki panjang sekitar 686 meter.
Awalnya, terowongan ini dibuat untuk membangun jaringan kereta api dari barat hingga timur Pulau Jawa, demi mendukung pengangkutan hasil bumi.
Terowongan kereta api Lampegan di Cianjur. Foto: Ade Lukmanul Hakimmm/Shutterstock
Pembangunan terowongan ini terbilang cukup sulit, karena harus menembus bukit besar dari Gunung Kancana. Terowongan ini pun rampung pada tahun 1882 dan diresmikan oleh pejabat Hindia Belanda dan pejabat lokal.
Penentuan asal usul nama dari terowongan ini pun memiliki banyak versi. Mulai dari Van Beckman yang terus berteriak, "lamp pegang, lamp pegang" saat memantau anak buahnya yang membangun terowongan ini.
ADVERTISEMENT
Ada juga yang mengatakan nama Lampegan berasal dari masinis yang selalu meneriakkan, "lampen aan! Lampen aan!" saat kereta yang dikendarainya sedang melewati terowongan tersebut. Kalau dalam bahasa Sunda sendiri, Lampegan memiliki arti sejenis pohon kecil.
Para tahun 2000 hingga 2001, terowongan ini telah mengalami beberapa kali renovasi, karena kerusakan yang terjadi akibat rembesan air hingga membuat longsor di mulut terowongan.
Terowongan kereta api Lampegan di Cianjur. Foto: Pandu Suryo W/Shutterstock
Karena hal tersebutlah pemerintah setempat memangkas panjang terowongan yang awalnya 686 meter menjadi hanya 415 meter. Hal ini dilakukan supaya terowongan bisa dilewati dan menghindari tanah yang rawan akan longsor.
Hingga kini, terowongan tersebut masih digunakan untuk jalur kereta api, namun terbilang cukup sepi karena letaknya yang terpencil dan jauh dari keramaian.
ADVERTISEMENT
Stasiun Lampegan sekarang hanya disinggahi oleh Kereta Api Siliwangi yang menghubungkan Stasiun Ciranjang, Cianjur, dan Sukabumi.
Karena relatif sepi, warga lokal memanfaatkan terowongan ini sebagai jalan pintas dari arah Cireungas, Sukabumi, ke Lampegan, Cianjur, atau sebaliknya.