Dicetuskan oleh Orang Inggris, Ini Jejak Sejarah Penggunaan Nama Indonesia

12 Maret 2022 8:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Garuda sebagai lambang negara Indonesia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Garuda sebagai lambang negara Indonesia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebagai warga negara Indonesia, tahukah kamu kenapa negara tercinta kita ini diberi nama Indonesia? Kira-kira, bagaimana ya sejarahnya?
ADVERTISEMENT
Dilansir Indonesia Baik, sejarah ini tertulis dalam artikel yang berjudul “Tentang Nama Indonesia” di buku “Mohammad Hatta: Politik, Kebangsaan, Ekonomi (1927-1977).
Awalnya, Pemerintahan Kerajaan Belanda menggunakan nama Nederlandsch-Indie atau Hinda-Belanda untuk Indonesia. Nama itu digunakan pada masa penjajahan yang dimulai pada 1602.
Pada tahun 1850, akhirnya nama Indonesia muncul untuk pertama kalinya di dalam sebuah majalah ilmiah tahunan yang bernama Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) Volume IV halaman 252-347.
Ilustrasi Bendera Indonesia. Foto: Shutterstock
Majalah itu terbit di Singapura. Pencetus nama Indonesia sendiri adalah dua orang Inggris, bernama James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl.
Dalam majalah tersebut, James Richardson Logan menuliskan artikel yang berjudul The Ethnology of the Indian Archipelago.
ADVERTISEMENT
Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym," tulis Logan pada majalah tersebut.
Dilansir situs Pemerintah Indonesia, saat itu George Samuel Windsor Earl mengusulkan nama Indonesia atau Malayunesia. Kemudian, dirinya memilih Malayunesia.
Sedangkan Logan memiliki pendapat yang berbeda. Saat itu Logan menjabat sebagai redaksi majalah tersebut, dan ia memilih nama Indonesia, karena dinilai lebih praktis daripada menggunakan nama Indian Archipelago.
James Richardson Logan, salah satu pencetus nama Indonesia. Foto: Arsip Nasional
Alasannya bukan hanya itu saja, karena Logan berpikir bahwa Indonesia merupakan sebuah istilah geografi untuk membedakan wilayah kepulauan ini dengan wilayah lain.
Penjelasan lain dari Logan adalah ini merupakan uraian untuk menjelaskan wilayah keseluruhan "wilayah Hindia" atau "the whole Indian Region".
ADVERTISEMENT
Logan mengusulkan nama India, Ultraindia, Transindia, dan Indonesia. Jika digambarkan saat ini, India bisa diartikan wilayah antara Pakistan dan India Utara, kemudian India Selatan beserta kepulauan di sekitarnya, dan Asia Tenggara.
Kemudian, nama Indonesia sendiri mulai populer karena ada seorang guru besar etnologi di Universitas Berlin, Adolf Bastian, membahasnya melalui buku yang berjudul Indonesien Oder Die Inseln Des Malayischen Archipels dan Die Volkev des Ostl Asien.
Ilustrasi menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia dengan penuh semangat. Foto: Gratsias Adhi Hermawan
Buku itu terbit pada tahun 1884, dan menceritakan tentang perjalanannya selama ke Indonesia yang dimulai dari tahun 1864-1880.
Karena buku itulah banyak sarjana Belanda yang berpikir bahwa nama Indonesia merupakan ciptaan dari Adolf Bastian. Padahal, Bastian hanya melihat dari artikel yang dituliskan oleh Logan.
ADVERTISEMENT
Lalu pada 1924, nama Indonesia pun mulai dipakai bersamaan dengan terbitnya koran Indonesia Merdeka milik Perhimpunan Indonesia.

Sedikit Cerita tentang James Richardson Logan asal Inggris

Pramoedya Ananta Toer. Foto: Weda/AFP
James Richardson Logan, merupakan seorang pengacara yang lahir di Berwickshire-Skotlandia, 10 April 1819. Ia meninggal di usia 50 tahun pada 20 Oktober 1869 di Penang, karena penyakit Malaria.
Dilansir situs Pemerintah Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, menulis buku yang berjudul "Sedjarah Modern Indonesia" yang terbit di kalangan terbatas pada tahun 1964.
Ia menyebutkan nama Logan sebagai pencetus pertama istilah Indonesia. Bahkan dalam pengantar buku tersebut, Pramoedya Ananta Toer menuliskan: "Sampai waktu yang lama Indonesia dianggap tjiptaan Bastian, sedang sebenarnja adalah tjiptaan Logan. Pada mulanya Indonesia tidak lebih daripada sebuah istilah geografi, tapi dengan pasangnja gerakan kemerdekaan nasional non-koperatif kemudian mendjadi djuga istilah politik. Sebelum itu, mendjelang tutup abad ke-19, istilah ini telah djuga digunakan sebagai istilah hukum oleh Ir H van Kol dalam perdebatan-perdebatan di dalam Parlemen Belanda."
ADVERTISEMENT