Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Dihuni Jutawan hingga Hidup dengan Ular, Ini 5 Desa Terunik di India
8 Juli 2021 7:01 WIB
ยท
waktu baca 4 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:51 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Deretan desa ini memiliki tradisi atau cerita unik yang tak bisa kamu temukan di tempat lain. Mulai dari desa yang dihuni jutawan hingga desa yang penduduknya hidup berdampingan dengan ular.
Berikut kumparan rangkum lima desa terunik di India.
1. Desa yang Tak Pasang Pintu-Shani Shingnapur, Maharashtra
Terletak di Distrik Ahmednagar, negara bagian Maharashtra, India, masyarakat Desa Shani Shingnapur saat ini masih memegang teguh tradisi mereka yang tidak memasang pintu pada bagian rumahnya. Di sana kamu hanya akan menemui kusen pintu atau tirai yang menutupi ruangan-ruangan tertentu.
Dilansir BBC, bukanlah tanpa alasan masyarakat Desa Shani Shingnapur tidak memasang pintu di rumah mereka. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Dewa Sani mengawasi rumah-rumah dan melindungi mereka dari segala bentuk kejahatan.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan masyarakat Shani Shingnapur itu tidak hanya membuat penduduk di sini tidak memasang pintu di rumah mereka, tetapi juga di beberapa tempat lainnya, seperti hotel, kantor, kepolisian, bahkan bank. Selama bertahun-tahun desa tersebut juga tidak memiliki kantor polisi, karena tindak kejahatan di sana sangat kecil.
2. Desa dengan Penduduk Kembar Terbanyak-Kodinhi, Kerala
Desa Kodinhi, desa terpencil yang terletak di Distrik Malapur, Kerala, India ini dihuni oleh orang-orang kembar. Fenomena yang terjadi di desa ini pun masih menjadi misteri bagi para peneliti hingga kini.
Pada 2017 lalu, setidaknya terdapat 400 penduduk kembar yang lahir dari desa yang dihuni sekitar 2.000 keluarga ini, dan terus meningkat menjadi 280 pasang ke tahun-tahun berikutnya. Rata-rata jumlah kelahiran anak kembar dalam rasio tertinggi adalah 45 dari seribu kelahiran.
ADVERTISEMENT
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari tahu kenapa desa ini memiliki banyak penduduk kembar. Hanya saja, peneliti masih belum menemukan hal pasti terkait fenomena kelahiran kembar di desa tersebut.
Para peneliti hanya berhasil menyimpulkan beberapa spekulasi saja. Di antaranya, bisa saja dari genetik para orang tua dan ada pula yang menyebut jika situasi di daerah tersebut menjadi faktor utama, seperti udara atau air di sana.
3. Desa yang Namai Bayi dengan Lagu-Kongthong, Meghalaya
Selanjutnya Desa Kongthong di Meghalaya, India, punya tradisi unik menamai bayi yang baru lahir dengan sebuah lagu.
Seminggu setelah melahirkan, para ibu di desa ini akan membuat sebuah lagu untuk anak-anak mereka yang nantinya akan menjadi nama sang anak kelak.
ADVERTISEMENT
Lagu-lagu tersebut pun sangat unik dan berbeda dari yang lainnya, sehingga kreativitas sang ibu akan diasah untuk membuat lagu. Tak heran jika Desa Kongthong disebut sebagai salah satu tempat paling musikal di dunia.
4. Desa Ular-Shetpal, Maharashtra
Desa Shetpal merupakan desa unik lain yang bisa kamu temukan di India. Desa yang terletak di Maharashtra, India, ini disebut sebagai desa ular karena memang penduduknya hidup berdampingan dengan reptil satu ini.
Dilansir berbagai sumber, setiap penduduk di Desa Shetpal hampir semuanya memelihara ular. Mulai dari ular yang tidak berbisa hingga ular berbisa seperti ular kobar, adalah hewan yang lumrah ditemukan di desa tersebut.
Bahkan saking ekstremnya, setiap rumah penduduk memiliki kandang atau tempat untuk bernaung ular-ular tersebut yang berada di loteng atau langit-langit rumah. Luar biasanya, tidak ada kasus gigitan ular yang dilaporkan terjadi di desa tersebut.
ADVERTISEMENT
5. Desa yang Dihuni Jutawan-Hiware Bazar, Maharashtra
Terakhir, kamu juga bisa menemukan desa unik yang dihuni para jutawan di India. Ialah Hiware Bazar, desa yang terletak di distrik Ahmednagar, Maharashtra, India, ini jauh dari yang namanya kemiskinan.
Dilansir berbagai sumber, desa ini dihuni oleh kurang lebih 60 kepala keluarga yang semuanya tajir melintir.
Pendapatan per kapita dari ribuan penduduknya di tahun 1995 sebesar 830 Rupee atau sekitar Rp 162 ribu. Lalu, di tahun 2012, pendapatan per kapitanya naik signifikan sebesar 30.000 Rupee atau sekitar Rp 5,8 juta.
Semua itu bermula ketika seorang bernama petani Popatrao Pawar, datang ke desa itu dan mencalonkan diri sebagai kepala desa. Popatrao pun melakukan berbagai transformasi terhadap desa tersebut, salah satunya dengan memperbaiki sistem pertanian, irigasi dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Lambat laun, para warga berhasil memperbaiki perekonomian mereka dan desa yang dulunya miskin kini kaya raya. Menariknya, meski kaya raya, para warganya tetap hidup sederhana.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )