Embung Manajar, Wisata Instagramable Berlatar Gunung Merapi di Boyolali

27 Agustus 2020 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Embung Manajar di Boyolali, Jawa Tengah. Foto: Instagram Muhammad Musbihin
zoom-in-whitePerbesar
Embung Manajar di Boyolali, Jawa Tengah. Foto: Instagram Muhammad Musbihin
ADVERTISEMENT
Embung biasanya digunakan para petani untuk mengairi sawah atau perkebunan mereka, tetapi berbeda dengan embung yang berada di Boyolali, Jawa Tengah, ini. Bernama Embung Manajar, embung ini malah dijadikan salah satu objek wisata.
ADVERTISEMENT
Embung Manajar yang terletak di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, terkenal dengan panoramanya yang indah. Gunung Merapi yang menjadi latar belakangnya menambah keelokan tempat ini.
Embung Manajar berada di sebelah selatan lereng Gunung Merbabu setinggi 1.700 meter di atas permukaan laut. Dari sana wisatawan bisa melihat pemandangan ke arah selatan yang akan menampilkan kegagahan Gunung Merapi.
Mereka bisa menyaksikan gunung api yang masih aktif itu dengan sangat jelas. Puncaknya yang berpasir dan masih mengeluarkan asap akan membuat mata terbelalak.
Saat cuaca sedang cerah, tak hanya Gunung Merapi yang memperlihatkan wujudnya, tapi gunung-gunung lainnya pun bermunculan. Mulai dari Gunung Lawu, Gunung Sumbing, hingga Gunung Slamet yang merupakan puncak tertinggi di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Lokasi Embung Manajar yang berada di ketinggian dan dikelilingi pegunungan membuatnya dicintai wisatawan. Ditambah lagi panorama alamnya yang indah menjadi spot foto Instagramable favorit.
Sayangnya, lokasi Embung Manajar sangat sulit dijangkau karena aksesnya yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Kondisi jalanannya pun cukup menanjak dan curam, tak jarang ada pesepeda motor yang gagal mencapai puncak.
Tapi tenang, kini sudah tersedia layanan ojek bagi mereka yang motornya tidak kuat menanjak atau bahkan tidak berani, karena rute yang terjal. Tarif ojeknya pun cukup murah, yakni Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu saja.
Tertarik berkunjung ke Embung Manajar?
Laporan Hutri Dirga Harmonis