Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Infografik: Fakta Passiliran, Makam Bayi di Toraja
13 Februari 2018 14:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Adat dan tradisi memang tidak pernah bisa terlepas dari setiap daerah di Indonesia. Salah satunya adalah tradisi yang masih dipegang teguh masyarakat Toraja, seperti tradisi Passiliran.
ADVERTISEMENT
Passiliran merupakan upacara kematian yang khusus memakamkan bayi yang sudah meninggal di atas pohon. Bayi-bayi yang dimakamkan di pohon ini dilakukan jika orang tuanya menganut Aluk Todolo atau yang masih percaya dan memegang teguh tradisi leluhurnya.
Jenazah bayi ini diletakkan di pohon Tarra yang umumnya memiliki tinggi 100 hingga 300 centimeter. Dipilihnya Pohon Tarra karena pohon ini cukup besar dan memiliki banyak getah.
Pohon Tarra sendiri tak boleh ditebang. Jika menebangnya sama saja memutus kelanjutan hidup si bayi. Selain itu, dalam satu Pohon Tarra tak hanya satu makam bayi saja, namun jumlahnya lebih dari itu.
Selain itu, masih banyak fakta dari Passiliran yang menarik untuk disimak. Berikut infografisnya:

ADVERTISEMENT