Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Gerbang Neraka, Wisata Anti-Mainstream Turkmenistan yang Menyala-nyala
7 Agustus 2018 14:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Situs kawah gas berapi bernama Darvaza Gas Crater di Turkmenistan rasanya pantas dimasukkan ke dalam bucket list para pencari wisata anti-mainstream . Pasalnya, kawah berapi yang berada di tengah Gurun Karakum, Desa Darvaza, Turkmenistan, merupakan sebuah situs wisata langka penuh misteri.
ADVERTISEMENT
Memiliki diameter sekitar 70 meter, kawah berisi kobaran api tersebut menyala bukan karena aktivitas vulkanis atau magma. Dijuluki warga sebagai Door to Hell, Darvaza Gas Crater telah 'terbakar' selama 47 tahun dengan suhu mencapai 40 derajat celcius, tanpa pernah padam sekalipun.
Berlokasi sekitar 266 kilometer dari Kota Ashgabat, Darvaza Gas Crater mengeluarkan kobaran api berwarna merah, mirip seperti api unggun.
Di siang hari, kawah ini terlihat seperti tempat bekas jatuhnya meteor, karena berupa lubang yang dalam dan semburat hitam bekas terbakar di sekelilingnya. Sedangkan di malam hari, Darvaza Gas Crater mampu menerangi kawasan gurun dengan cahaya apinya yang berasal dari kawah sedalam 20 meter.
Keberadaan wisata anti-mainstream Darvaza Gas Crater masih belum jelas. Berbagai isu bermunculan terkait pembentukannya. Salah satu yang terkenal adalah akibat kesalahan peneliti asal Uni Soviet (saat ini Rusia) saat melakukan pengeboran gas alam.
Turkmenistan dikenal memiliki cadangan gas bumi yang berlimpah. Hal ini membuat seorang peneliti Soviet berniat untuk melakukan observasi.
ADVERTISEMENT
Ia melakukan penambangan pada tahun 1971. Sayangnya, saat itu ia salah melakukan perhitungan. Akibatnya saat melakukan penambangan, kawasan tempat alat-alat berat yang ia bawa ambruk dan membentuk sebuah lubang besar.
Lubang besar itu kemudian mengeluarkan gas bumi yang beracun. Gas bumi yang merupakan campuran gas hidrokarbon dan metana memang tidak mengeluarkan bau, tetapi mampu membuat orang yang menghirupnya kekurangan oksigen apabila terpapar dalam waktu yang lama.
Untuk itu, akhirnya peneliti tersebut melakukan pembakaran. Salah perhitungan kembali, api pembakaran yang tadinya dikira hanya bertahan selama seminggu ternyata bertahan hingga saat ini.
Menjadi wisata ekstrem di Turkmenistan, Darzava Gas Crater dikunjungi oleh 12-15 ribu wisatawan per tahunnya. Saat berkunjung ke wisata anti-mainstream ini, ingat untuk selalu berhati-hati dan waspada. Pasalnya, Darzava Gas Crater tidak memiliki pagar pelindung, sehingga kamu bisa terperosok ke dalamnya. Daratannya yang berupa gurun juga rentan longsor.
ADVERTISEMENT
Saking berbahayanya tempat ini, sejak tahun 2004 Presiden Turkmenistan, Gurbanguly meminta penduduk Darzava untuk pindah ke tempat lain karena alasan keamanan.
Meski begitu, Darzava Gas Crater sangat cocok untuk dimasukkan ke dalam bucket list kamu yang senang dengan wisata anti-mainstream, karena kamu bisa menyaksikan pemandangan menakjubkan yang berasal dari api alami di tengah hamparan gurun luas.