Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Gili Labak, Spot Snorkeling Terbaik di Jawa Timur yang Ramah Kantong
7 Januari 2018 7:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Melihat keindahan bawah laut kadang tidak mudah. Kita harus merogoh kocek cukup dalam untuk menyewa peralatan snorkeling dan perahu yang membawa ke spot terumbu karang. Untungnya, masih ada spot snorkeling yang menawarkan harga terjangkau, misalnya di Pulau Gili Labak, Sumenep, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Pulau Gili Labak memang belum banyak dikenal wisawatan. Padahal taman bawah lautnya merupakan spot snorkeling terbaik di Jawa Timur. Menariknya, menyewa perahu sekaligus peralatan snorkeling ke sana masih sangat terjangkau.
Snorkeling di Gili Labak dapat dilakukan dengan ikut open trip atau independen alias pergi sendiri. Untuk menyewa perahu sekaligus supir dan peralatan snorkeling hanya dikenakan Rp 500 sampai Rp 600 ribuan seharian. Perahu nelayan yang disewakan biasanya berkapasitas 10 sampai 15 orang.
Jika kamu ingin praktis, bisa juga ikut open trip Gili Labak yang sudah banyak ditawarkan. Biasanya per wisatawan dipatok Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu dengan titik temu Pelabuhan Kalianget, Sumenep. Kamu sudah mendapat trip seharian, makan siang, dan kadang bonus mampir ke Gili Genting, pulau yang tak jauh dari Gili Labak. Cukup terjangkau kan?
ADVERTISEMENT
Pulau Gili Labak paling mudah diraih dari Pelabuahan Kalianget Pulau Madura. Dari Surabaya, kamu bisa menyeberang ke Madura melewati Jembatan Suramadu yang indah. Teruskan perjalananmu ke Pelabuhan Kalianget, Sumenep. Perjalanan Surabaya-Sumenep memakan waktu sekitar 4-5 jam.
Dari Pelabuhan Kalianget ke Gili Labak, wisatawan akan melanjutkan perjalanan via perahu selama 2,5 jam. Sebelum mendarat ke Pulau Gili Labak, perahu akan berhenti di spot snorkeling terbaik. Kamu bisa melihat terumbu karang dan berbagai ikan warna-warni.
Jangan lupa mendarat di Pulau Gili Labak yang luasnya sekitar 5 hektar. Mengelilingi pulau ini dengan jalan kaki membutuhkan kurang dari setengah jam. Biasanya traveler istirahat untuk mandi dan makan siang di bibir pantai.
Tak banyak warung yang dibuka di Gili Labak. Bahkan penghuni pulau ini hanya 25 kepala keluarga. Akses air bersih yang susah membuat pulau ini jarang penduduk. Air tawar harus dikirim dari Pulau Madura sehingga dijual mahal ketika sampai di Gili Labak.
ADVERTISEMENT
Bagaimanapun, trip ke Pulau Gili Labak bisa jadi alternatif liburan singkat yang terjangkau. Yuk dicoba!