Gulat Unta, Tradisi Ribuan Tahun Suku-Suku Nomaden di Turki

1 Mei 2021 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak laki-laki meninggalkan arena gulat unta setelah memenangkan pertandingan di festival tersebut, Kota Selcuk, Turki.  Foto: AFP/BULENT KILIC
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak laki-laki meninggalkan arena gulat unta setelah memenangkan pertandingan di festival tersebut, Kota Selcuk, Turki. Foto: AFP/BULENT KILIC
ADVERTISEMENT
Gulat merupakan salah satu cabang olahraga yang biasanya dilakukan oleh atlet profesional. Keduanya saling memperebutkan sabuk juara untuk membuktikan siapa yang terkuat.
ADVERTISEMENT
Tapi, tahukah kamu bahwa di Turki ada gulat yang tidak dilakukan oleh manusia, bahkan atlet profesional sekalipun? Justru, para untalah yang ambil bagian dalam olahraga ini.
Seorang anak laki-laki meninggalkan arena gulat unta setelah memenangkan pertandingan di festival tersebut, Kota Selcuk, Turki. Foto: AFP/BULENT KILIC
Dilansir Atlas Obscura, gulat unta merupakan festival yang sudah dilangsungkan sejak lama di Kota Selcuk, Turki. Olahraga ini merupakan tradisi di antara suku-suku Turki nomaden sejak sekitar 2.400 tahun yang lalu.
Dahulu kala, gulat unta menjadi ajang bagi para pengembara yang hendak menegaskan persaingan di antara keduanya. Festival ini melibatkan dua unta jantan yang saling bertarung di dalam ring.
Bersama sang pemilik, unta-unta akan saling bertarung satu sama lain. Walau demikian, gulat unta tak seseram yang dibayangkan.
Sebab, unta bukanlah hewan yang hidup dengan insting perkelahian. Hewan ini memang dapat bersikap temperamental, akan tetapi tidak dapat disebut agresif.
ADVERTISEMENT
Sejumlah unta beristirahat sebelum pertandingan dimulai, Kota Selcuk, Turki. Foto: AFP/BULENT KILIC
Sangat sulit untuk menggoda seekor unta agar mau bertarung dengan unta lainnya. Oleh sebab itu, gulat unta lebih mirip dengan pertunjukan komedi ketimbang acara baku hantam.
Terkadang, dalam gulat unta, salah satunya melarikan diri dari arena, sehingga yang tetap diam di tempat terpaksa dinyatakan sebagai pemenang. Seandainya terjadi perkelahian, unta hanya akan mencoba mendominasi dengan duduk di atas tubuh lawannya.
Saat seorang pria mencoba untuk menarik kedua unta untuk bergulat, Kota Selcuk, Turki. Foto: AFP/BULENT KILIC
Meski demikian, setiap tahunnya banyak penonton lokal dan luar negeri menghadiri festival tersebut. Para pengunjung wisatawan biasanya hanya ingin melihat binatang bersaing, yang didekorasi khusus untuk acara tersebut.
Liga gulat unta Turki ini biasanya digelar dari bulan November sampai Maret.
Seorang pria menonton festival gulat unta di Kota Selcuk, Turki. Foto: AFP/BULENT KILIC
Walaupun saat ini gulat unta masih sering dilaksanakan oleh penduduk lokal di wilayah Aegean, popularitasnya kian menurun karena alasan biaya penyelenggaraan acara yang tak murah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, olahraga ini telah banyak dikritik oleh organisasi-organisasi hak hewan. Apalagi seiring waktu, pemerintah mulai melarang festival ini di beberapa tempat.
Suasana festival gulat unta di Kota Selcuk, Turki. Foto: AFP/BULENT KILIC
Meski demikian, Pemerintah Kota Selcuk mengajukan permohonan kepada UNESCO agar praktik festival gulat unta tersebut ditetapkan sebagai warisan dunia, dengan catatan sebagai jejak sejarah dan budaya di area tersebut.