Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Heboh YouTuber Inggris Hina Kain Endek Bali, Begini Sejarah dan Maknanya
18 November 2022 13:58 WIB
Ā·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Seorang YouTuber Inggris bikin heboh setelah mengunggah postingan yang dinilai merendahkan kain endek yang dikenakan para pemimpin G20 saat acara gala dinner pada Selasa malam (15/11). Pada akun Twitter-nya, YouTuber bernama Mahyar Tousi tersebut mengunggah foto sejumlah pemimpin G20 yang mengenakan pakaian endek Bali.
ADVERTISEMENT
Di dalam foto tersebut terdapat Presiden FIFA Gianni Infantino, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab.
"Apa yang dipakai para idi*t ini?!" cuit Tousi.
Meski telah dihapus, unggahan tersebut pun viral di media sosial dan memicu kemarahan warganet. Postingan Tousi yang telah dihapus diunggah ulang oleh pemilik akun Twitter lainnya, salah satunya pemilik akun Twitter @maxwalden_.
Setelah viral dan menuai kecaman, Tousi akhirnya menyampaikan permintaan maaf dan tak bermaksud menghina pakaian tradisional Indonesia itu. Ia juga mengatakan bahwa pernyataannya hanyalah lelucon belaka.
"Sekali lagi, saya mohon maaf atas kesalahan saya yang tidak sengaja membuat lelucon tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian tradisional Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak dan Trudeau yang memakainya, tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya," cuit Tousi.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu kekayaan wastra Nusantara, kain endek adalah salah satu kain kebanggaan masyarakat Indonesia. Selain keindahannya, kain endek yang dikenakan para pemimpin G20 juga memiliki sejarah dan makna tersendiri. Berikut ulasannya.
Sejarah dan Makna Kain Endek Bali
Selain terkenal sebagai destinasi wisatanya, Bali juga kaya akan kerajinan tangan mulai dari ornamen, pernak-pernik, kriya, aksesoris hingga fashion. Salah satu kerajinan tangan yang sudah sangat populer baik di Indonesia maupun mancanegara adalah kain tenun endek Bali.
Enggak hanya populer, kain endek nyatanya juga memiliki sejarah yang cukup panjang. Dilansir dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kain endek telah dikenal sejak abad ke-16 dan terus berkembang hingga saat ini.
Nama "endek" diambil dari kata "gendekan" atau "ngendek" yang maknanya diam atau tetap, tidak berubah warnanya.
Pada prinsipnya kain endek digunakan sebagai pakaian, simbol persaudaraan, dan juga cenderamata. Dalam kehidupan sehari-hari kain endek memiliki berbagai fungsi.
ADVERTISEMENT
Kain ini bisanya digunakan sebagai pakaian sakral dalam kegiatan upacara besar dan sembahyang di pura. Selain itu, kain endek juga digunakan sebagai seragam sekolah dan kantor.
Di era saat ini, kain endek akhirnya dikembangkan bukan hanya sebagai kain tetapi juga kerajinan tangan lainnya. Beberapa di antaranya seperti tas, kipas, pernak-pernik dekorasi, bahkan masker.
Motif pada Kain Endek
Menariknya, kain endek juga memiliki motif yang beragam mulai dari motif geometris, flora, fauna, figuratif, hingga dekoratif.
Adapun, motif geometris merupakan motif tertua yang digunakan sebagai symbol keyakinan masyarakat Bali.
Motif geometris dilambangkan dengan garis lurus, garis putus, garis lengkung, dan berbagai bidang geometri.
Sementara itu, motif flora mengadaptasi bentuk tumbuhan dan tampilannya cenderung rapat dan harmonis. Sementara itu, motif fauna mengadaptasi bentuk hewan baik darat, laut, maupun udara.
ADVERTISEMENT
Motif figuratif biasanya mengadaptasi tokoh manusia atau pewayangan yang digambarkan lebih sederhana baik secara utuh maupun sebagian.
Gabungan dari motif-motif yang telah ada sebelumnya dan disesuaikan dengan keyakinan masyarakat dinamakan motif dekoratif.
Proses Pembuatan Kain Endek
Tak hanya itu, kain endek juga tergolong sebagai karya seni yang membutuhkan waktu cukup lama dalam pembuatannya. Hal tersebut dikarenakan tahapannya yang cukup rumit dan sepenuhnya menggunakan tangan manusia alias handmade.
Singkatnya, pembuatan kain endek diawali dengan pemintalan benang kemudian membentuk motif dan pattern atau pola yang diinginkan dengan cara mengikat benang menggunakan tali rafia.
Selanjutnya benang-benang tersebut dicelupkan ke dalam zat pewarna, proses pencelupan dapat dilakukan berkali-kali sesuai dengan banyaknya warna yang akan diaplikasikan dalam motif.
ADVERTISEMENT
Benang kemudian diangkat, dikeringkan, dan dipisahkan sesuai pola untuk selanjutnya ditenun menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Karena proses panjang tersebut maka tidak heran untuk satu lembar kain endek dibutuhkan waktu hingga satu bulan.