Hotel Terapung Pertama di Dunia Kini Terbengkalai di Korea Utara

16 November 2021 6:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Resor Diamond Mountain di Kumgang, Korea Utara. Foto: @North Korean Culture
zoom-in-whitePerbesar
Resor Diamond Mountain di Kumgang, Korea Utara. Foto: @North Korean Culture
ADVERTISEMENT
Hotel terapung pertama di dunia, Haegumgang, dulunya merupakan resort bintang lima yang mengapung di atas Great Barrier Reef Australia. Sayangnya kini terbengkalai di Korea Utara.
ADVERTISEMENT
Hotel Haegumgang sekarang berada di pelabuhan Korea Utara yang berjarak 17 kilometer dari Zona Demiliterisasi. Hotel ini berhenti di sana setelah mengapung 10 ribu mil (16 ribu km) selama lebih dari 30 tahun.
Kondisinya kini sudah berkarat dan diperintahkan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un, untuk dibongkar.

Sejarah Hotel Terapung Pertama di Dunia dari Australia hingga ke Korea Utara

Doug Tarca. Dokumentasi foto: Maritime Museum of Townsville.
Hotel Haegumgang merupakan ide dari Doug Tarca, penyelam profesional kelahiran Italia yang tinggal di Townsville, pantai timur laut Queensland, Australia.
Akhirnya pada 1983, Tarca membuat perusahaan yang bernama, Reef Link, untuk membawa turis menikmati trip yang bermulai dari Townsville hingga ke penangkaran karang di lepas pantai.
Dilansir CNN, Tarca lalu memiliki ide untuk membuat orang menginap di atas laut yang menempel pada karang semalaman. Dia awalnya ingin menambahkan kapal pesiar tua secara permanen di karang tersebut. Namun, ia berpikir hotel terapung bisa lebih murah dan ramah lingkungan dalam proses pembangunan dan perancangannya.
Pemandangan resor Diamond Mountain tempat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berkunjung, di Kumgang. Foto: Kantor Berita Pusat Korea/Layanan Berita Korea via AP
Akhirnya pada 1986 konstruksi dimulai. Hotel terapung ini menghabiskan biaya sekitar USD 45 juta atau setara dengan Rp 638 miliar pada masanya.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai, hotel terapung ini diangkat ke lokasi yang dipilih yaitu John Brewer Reef. Di sana ada karang yang berbentuk tapal kuda dan arus airnya sangat tenang.
Untuk memastikan hotel ini aman dan tidak terbawa arus, tujuh jangkar besar digunakan dan diatur sedemikian rupa supaya tidak merusak karang.
Saat resmi dibuka untuk bisnis pada 9 Maret 1988 hotel ini diberi nama Four Seasons Barrier Reef Resort. Terdapat 176 kamar yang bisa menampung 350 tamu.
Ilustrasi lapangan tenis. Dokumentasi foto: Wikimedia Commons.
Fasilitas yang tersedia yakni restoran, laboratorium penelitian, perpustakaan, dan tempat untuk membeli perlengkapan menyelam. Ada pula lapangan tenis yang sangat besar.
Setelah satu tahun berjalan, Four Seasons Barrier Reef Resort ternyata terlalu mahal untuk dilanjutkan.
ADVERTISEMENT
Akhirnya di 1989, hotel ini dijual ke sebuah perusahaan di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, dengan tujuan untuk menarik wisatawan. Hotel ini lalu menempuh perjalanan 3.400 mil (5.471 km) ke arah utara.
Di Vietnam, namanya berganti menjadi Saigon Hotel atau lebih dikenal dengan The Floater. Hotel ini berhenti di Sungai Saigon kurang lebih selama satu dekade.
Di 1998, hotel ini kehabisan dana dan akhirnya ditutup. Bukannya dibongkar, The Floater dibeli oleh Korea Utara untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke Gunung Kumgang, daerah yang berada di dekat perbatasan Korea Selatan.
Dengan menempuh jarak sejauh 2.800 mil (4.506 km), hotel ini sampai di Korea Utara dan diresmikan pada Oktober 2000 dengan nama Hotel Haegumgang.
ADVERTISEMENT

Tragedi di Hotel Haegumgang, Korea Utara

Tentara mengikuti parade ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Buruh Korea Utara. Foto: KCNA via REUTERS
Namun pada 2008 sempat terjadi tragedi di dekat Hotel Hageumgang. Saat itu ada tentara Korea Utara yang menembak dan membunuh seorang perempuan berusia 53 tahun yang berasal dari Korea Selatan.
Perempuan itu disebut berkeliaran di luar batas kawasan wisata Gunung Kumgang dan masuk ke zona militer. Akibatnya, hotel ditutup. Setelah itu tidak jelas apakah hotelnya kembali beroperasi atau tidak.
pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tengah, mengunjungi resor Diamond Mountain di Kumgang. Foto: Kantor Berita Pusat Korea/Layanan Berita Korea via AP
Hingga pada 2019, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un, mengunjungi kawasan wisata Gunung Kumgang dan mengkritik banyak fasilitas. Salah satunya Hotel Haegumgang yang menurutnya sudah terlalu kumuh.
Ia juga memerintahkan agar hotel terapung tersebut dihancurkan dan didesain ulang untuk disesuaikan dengan budaya Korea Utara.
ADVERTISEMENT