Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Virus mematikan itu kini telah muncul di sejumlah negara. Di Hong Kong, tercatat sudah lima orang positif terjangkit virus corona. Bahkan, Pemimpin Eksekutif Carrie Lam sampai memberlakukan keadaan darurat di semua wilayah dan membatalkan seluruh penerbangan dan kereta dari Hong Kong ke Wuhan.
Serupa dengan Hong Kong. Malaysia dan Singapura juga ikut terdampak virus corona. Di Malaysia sendiri, ada tiga warganya yang terjangkit, sedangkan di Singapura, dua orang yang merupakan ayah dan anak ikut tertular virus corona. Mereka diketahui terpapar setelah berlibur dari kota Wuhan, China.
Pembatalan penerbangan internasional yang masuk ke China akibat mewabahnya virus corona tentu menjadi hantaman keras industri pariwisata negara tersebut.
Hal itu dirasakan oleh asosiasi perjalanan Malaysia, Malaysian Association of Tour and Travel Agents (Matta) yang mengatakan para agen perjalanan telah menerima pembatalan penerbangan ke China.
Dilansir Freemalaysiatoday, Presiden Asosiasi Tur dan Perjalanan Agen Malaysia (Matta), Tan Kok Liang, mengatakan pariwisata inbound dan outbound China sangat berpengaruh terhadap Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap situasinya akan terkendali dan hanya dalam jangka waktu yang tidak lama. Jika tidak, dampaknya akan lebih parah karena akan mempengaruhi pariwisata global," katanya Tan.
Berdasarkan data yang dirilis Tourism Malaysia, pada tahun 2019 wisatawan China yang masuk ke Malaysia tercatat berjumlah 1,55 juta orang. Angka tersebut meningkat 6,4 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya mendatangkan 1,46 juta wisatawan China ke Malaysia.
Tidak hanya Matta, ketua Asosiasi Agen Tour dan Perjalanan (Satta) Sabah, Winston Liaw, turut mengungkapkan bahwa keputusan pemerintah China melarang warganya untuk bepergian juga akan berdampak besar pada industri pariwisata negara tersebut.
Terlebih, 24 persen dari 1,45 juta wisatawan internasional dari China diketahui mengunjungi Malaysia. Liaw pun mengatakan bahwa beberapa bulan mendatang, akan terjadi penurunan drastis terkait industri pariwisata dari China yang datang ke Malaysia.
ADVERTISEMENT
Melihat penurunan drastis industri pariwisata akibat virus corona , Liaw mengatakan bahwa agen tour yang bergantung dengan kedatangan turis asal China, akan mengalami kesulitan keuangan yang parah. Ia pun menyarankan agar pemerintah ikut turun tangan membuat strategi untuk mengatasi situasi tersebut.
Meski China merupakan negara yang memberikan pengaruh besar terhadap industri pariwisata Malaysia, Liaw berpendapat bahwa operator tur lokal harus melepas ketergantungan terhadap pasar China di industri pariwisata, dengan meningkatkan pemasaran pariwisata Malaysia ke negara Eropa dan Amerika Utara.