Langkah Kadispar Raja Ampat Cegah Penyebaran Virus Corona

27 Januari 2020 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyelam di tengah ragam terumbu karang dan ikan-ikan yang asyik berenang di laut Raja Ampat (portrait) Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Penyelam di tengah ragam terumbu karang dan ikan-ikan yang asyik berenang di laut Raja Ampat (portrait) Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Beberapa daerah di Indonesia diramaikan dengan adanya laporan pasien yang diduga terpapar virus corona atau virus Wuhan. Bahkan para pasien itu dirawat secara khusus di ruang isolasi di setiap rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Virus Corona sendiri pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Diduga, virus ini berasal dari kebiasaan mengonsumsi hewan liar. Hasil penelitian terakhir, diungkapkan bahwa kebiasaan memakan sup kelelawar menjadi penyebab timbulnya virus tersebut.
Beberapa waktu lalu seorang turis asal Yunnan, China, berinisial YP yang sedang berlibur ke Raja Ampat, Papua diduga terinfeksi virus corona. Dan kini pria tersebut langsung dirawat intensif di ruang isolasi RS Sele Be Solu Kota Sorong, Papua Barat, sejak Sabtu malam (25/1).
Perjalanan menuju Pianemo, Raja Ampat, Papua Barat. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Turis yang hendak melakukan diving di wisata bahari terindah di Indonesia ini, diketahui mengalami gejala-gejala virus corona, yaitu panas tinggi, demam, dan batuk-batuk.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo, mengatakan telah berupaya mengantisipasi penyebaran virus corona di Papua yang kemungkinan besar berasal dari turis mancanegara.
ADVERTISEMENT
"Sesuai perintah dan arahan pak Bupati untuk antisipasi virus corona di Raja Ampat, ada dua kegiatan di sini, edukasi dan pengawasan kedatangan turis. Kerja sama lintas sektor menjadi kunci kita di sini untuk mencegah virus corona," kata Yusdi Lamatenggo saat dihubungi kumparan, Senin (27/1).
Kadispar Kabupaten Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo saat diwawancari kumparan di Pantai Waisai Torang Cinta, Raja Ampat, Selasa (22/10). Foto: Aria Saankhyadi/kumparan
Saat ini Pemerintah Kabupaten Raja Ampat telah melakukan beberapa tindakan untuk mengantisipasi penyebaran wabah tersebut, yaitu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat setempat dan pengawasan kedatangan turis.
Yusdi mengatakan, saat ini edukasi tentang virus corona sudah disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan dan RSUD Raja Ampat. Sedangkan untuk pengawasan turis mancanegara, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kementerian Perhubungan di Waisai dan kantor kesehatan pelabuhan, telah mendata setiap turis masuk.
Jika beruntung, wisatawan dapat melihat penyu saat snorkeling di Sawandarek, Raja Ampat, Papua Barat. Foto: Ni Wayan Sambreg
Hal itu dilakukan dengan memeriksa kartu kewaspadaan yang telah diisi oleh setiap wisatawan. Tidak hanya itu, Yusdi juga mengatakan bahwa Bandara Deo Sorong saat ini sudah dipasang scanner untuk memantau kondisi wisatawan mancanegara yang datang ke Raja Ampat.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ampat telah menyiapkan ruangan isolasi jika ada wisatawan yang suspect (dicurigai) terjangkit virus corona.
Peserta Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2019 berfoto di depan Batu Kelamin, Raja Ampat, Papua Barat. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Ia juga mengungkapkan bahwa turis yang tiba di Raja Ampat sebagian besar telah melewati tahap transit dari bandara-bandara, seperti Jakarta, Bali dan Manado, sehingga para turis seharusnya telah difilter oleh mesin screening yang ada di bandara tersebut. Sampai saat ini Yusdi menyatakan tidak ada turis Raja Ampat yang terinfeksi virus corona.
"Turis yang ke Raja Ampat ini sebagian besar sudah melewati pintu-pintu masuk utama di Indonesia, seperti Jakarta Bali dan Manado, jadi mestinya sudah ada filter di pintu masuk itu. Makanya, kami juga menyiapkan langkah langkah antisipatif seperti yang sebelumnya saya sampaikan," pungkas Yusdi. 
ADVERTISEMENT