Ini Alasan Kemenpar Kembangkan Wisata Religi di Tanara, Banten

23 September 2019 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata Arief Yahya (kiri) dan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di peluncuran masterplan pengembangan wisata religi. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata Arief Yahya (kiri) dan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di peluncuran masterplan pengembangan wisata religi. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Wisata Halal saat ini tengah gencar digalakkan Indonesia untuk semakin mendatangkan banyak wisatawan ke Tanah Air. Salah satu destinasi yang saat ini tengah dikembangkan untuk menjadi destinasi wisata religi adalah Tanara yang terletak di Kabupaten Serang, Banten.
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Tanara dinilai menjadi tempat yang tepat untuk pengembangan destinasi wisata religi.
“Karena kita harus adu gini, kalau Banten menangnya lawan daerah lain itu apa. Setelah diskusi panjang, ternyata wisata religi terbaik di Indonesia, salah satunya adalah di Banten. Akhirnya kita tetapkan Banten itu temanya adalah wisata religi. Itulah yang akan kita angkat,” ujar Arief saat ditemui kumparan di Masjid Agung Tanara, Serang, Banten, Jumat (21/9).
Menpar Arief Yahya Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Lebih lanjut, Arief menuturkan bahwa selain sejarahnya, Tanara juga dikenal sebagai salah satu tempat pusat studi Islam di Indonesia. Hal inilah yang akhirnya membuat Kementerian Pariwisata memilih Tanara dan fokus untuk mengembangkan daerah ini sebagai destinasi wisata religi.
“Kenapa di sini? Karena pusat-pusat studi Islam, selain di Makkah, Madinah, Uzbekistan, salah satunya ada di Indonesia yaitu Banten. Banten itu adalah Serang dan Serang itu adalah Tanara yang dikenal dunia untuk studi Islam,” papar Arief.
ADVERTISEMENT
Tanara juga semakin spesial karena merupakan tanah lahir seorang tokoh besar ulama Indonesia yang menjadi imam di Masjidil Haram yaitu Syekh Nawawi Al Bantani.
Masjid Agung Penata. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
“Konon katanya dua tokoh besar ulama kita, yaitu KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan adalah muridnya Syekh Nawawi,” ujar Arief.
Sementara itu, pengembangan wisata religi di Tanara akan dimulai dari Pondok Pesantren An-Nawawi dengan penerapan masterplan wisata religi. Masterplan yang diterapkan sekaligus rencana penataan pencahayaan Masjid Agung Penata, dan konsep pengembangan Wisata Tirta Kalimati-Ciujung.
Nantinya, tak hanya pengembangan wisata religi, Arief juga berkeinginan untuk membangun Pusat Kajian Agama Islam atau Islamic Center.
Peluncuran masterplan pengembangan wisata religi di Pondok Pesantren An-Nawawi Al Bantani. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
“Untuk itulah nanti akan dibangun Islamic Center yang namanya kelak akan diusulkan Nawawi Center, Pusat Kajian Kitab Kuning,” lanjut Arief.
ADVERTISEMENT
Dalam rencana tersebut juga akan dibangun wisata air Syekh Nawawi Albantani atau Kalimati, di Kecamatan Tirtayasa dengan konsep revitalisasi sungai yang akan dijadikan objek wisata Islami. Namun, sebelum pembangunan tersebut mulai diterapkan pada 2020 nanti, Arief berpesan untuk fokus terhadap kebersihan, karena merupakan syarat dari pariwisata.
Arief juga menjelaskan, dalam masterplan pengembangan wisata religi tidak hanya di Tanara, tetapi di banyak tempat di Banten dengan tujuan agar wisatawan yang berkunjung ke Serang dan Banten bisa tinggal lebih lama.
“Kita harapkan wisatawan yang berkunjung ke Provinsi Banten bisa mencapai 8 hari sesuai standar nasional, karena banyak destinasi wisata religi yang dapat dikunjungi yang sebelumnya akan kita tata agar lebih menarik” pungkas Arief.
ADVERTISEMENT