Ini Alasan Mengapa Jendela Pesawat Berbentuk Oval

16 Mei 2020 17:21 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jendela pesawat  Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Jendela pesawat Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Ada banyak hal rahasia pada desain pesawat yang perlu diketahui banyak orang. Salah satunya, mengapa jendela pesawat didesain berbentuk bulat, tidak persegi panjang.
ADVERTISEMENT
Rupanya, jendela pesawat pada awalnya tidak selalu berbentuk bulat. Awalnya, pesawat memiliki jendela berbentuk persegi panjang, sama seperti jendela rumah. Namun, seiring berkembangnya teknologi pesawat, ada alasan keuntungan di balik penggunaan jendela yang bulat.
Dilansir Science Alert, Real Engineering mengatakan desain jendela yang bulat rupanya bisa mengurangi turbulensi atau guncangan ketika berada di atmosfer yang lebih rendah. Selain itu, desain jendela juga bisa lebih menghemat bahan bakar.
Ilustrasi Penumpang Dekat Jendela Pesawat Foto: Pexels
Ketika pesawat terbang semakin tinggi, akan ada perbedaan tekanan udara di bagian dalam dan luar. Badan pesawat sedikit mengembang, dan dengan demikian tegangan dan regangan diterapkan pada material. Dengan alasan inilah jendela berperan penting.
Pada jendela yang sempurna bulat, tekanan akan mengalir melalui material, dan sedikit terganggu oleh adanya jendela. Jika jendela pesawat berbentuk persegi panjang, maka tekanan akan bertumpu pada sudut-sudut jendela.
Jendela pesawat Foto: Shutter stock
Akibatnya, tekanan tersebut dapat menyebabkan kaca jendela pecah. Berbeda jika jendela berbentuk oval, tekanan pada ketinggian bisa dibagi secara rata dan seimbang. Sehingga pesawat dapat bertahan meski melewati perbedaan tekanan yang ekstrem antara bagian dalam dan luar pesawat.
ADVERTISEMENT
Fakta ini dibuktikan dengan jatuhnya tiga pesawat pada tahun 1950-an yang menggunakan jendela berbentuk persegi, setelah jendelanya tersobek dari badan pesawat saat sedang melakukan perjalanan.
Jendela pesawat Foto: Shutter stock
Ketiga pesawat tersebut merupakan armada milik de Havilland Comet, maskapai jet komersial pertama di dunia yang memulai penerbangannya pada 1949 silam. Kemudian, sebuah laporan investigasi menunjukkan bahwa bentuk jendela persegilah yang menyebabkan kelemahan struktural di dalam pesawat.
Setelah kecelakaan pesawat yang menewaskan 56 orang itu terjadi, de Havilland mendesain ulang jendela persegi menjadi oval. Selain jauh lebih aman, jendela oval juga memberi penumpang kesan yang lebih nyaman.
Semua pesawat masa depan didesain dengan jendela bulat untuk merekayasa tekanan internal dan eksternal. Prinsip yang sama juga berlaku pada bentuk pintu kabin.
ADVERTISEMENT
-----------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.