Jalur Pendakian Gunung Guntur Dibuka Lagi, Pendaki Diimbau Tak Buat Api Unggun

27 Agustus 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lansekap hutan yang terbakar di Gunung Guntur terlihat dari Kawasan Cipanas, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024).  Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Lansekap hutan yang terbakar di Gunung Guntur terlihat dari Kawasan Cipanas, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Jalur pendakian Gunung Guntur di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali dibuka untuk umum. Sempat ditutup karena kebakaran pada Selasa (20/8) yang menghanguskan sekitar 200 hektare lahan, Gunung Guntur dinilai aman untuk kembali didaki para pendaki.
ADVERTISEMENT
Hal itu pun disampaikan langsung oleh Kepala Polsek Tarogong Kaler, Iptu Sona Rahadian Amus.
"Untuk pendakian hasil koordinasi tadi pagi Kanit Intel dengan BKSDA tidak ditutup," kata Sona seperti dikutip Antara.
Sona menuturkan, pekan lalu sejumlah blok kawasan lahan hutan di Gunung Guntur terbakar, kemudian dilakukan upaya pemadaman dan sekat bakar agar api tidak terus meluas, hingga akhirnya api dipastikan padam pada Kamis (22/8).
Lansekap hutan yang terbakar di Gunung Guntur terlihat dari Kawasan Cipanas, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Sejak kejadian kebakaran lahan hutan itu, kata dia, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menutup jalur pendakian bagi wisatawan maupun masyarakat umum, karena bisa membahayakan jiwa dan menghindari potensi terjadinya kebakaran.
Namun saat ini, lanjut dia, berdasarkan rapat koordinasi jalur pendakian dari wilayah Citiis, Kecamatan Tarogong Kaler, kembali dibuka untuk umum karena kondisinya sudah dipastikan padam atau tidak ada kepulan asap lagi.
ADVERTISEMENT
"Hasil pemantauan dari dua hari lalu sudah tidak ada api yang termonitor," katanya.

Pendaki Diimbau Tak Buat Api Unggun

Ia menyampaikan meski jalur pendakian dibuka, masyarakat setempat maupun pendaki tetap diperingatkan agar tidak membuat api unggun atau kegiatan lainnya yang bisa memicu terjadinya kebakaran lahan hutan.
"Hanya tetap diimbau untuk selalu waspada dan tidak membuat api unggun atau kegiatan-kegiatan lain yang bisa menyebabkan kebakaran," katanya.
Ilustrasi Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat Foto: Guntur_guntur/Intsagram
Ia menambahkan jajarannya bersama instansi lainnya termasuk polisi hutan dari BKSDA tetap melakukan patroli dan memantau kondisi kawasan Gunung Guntur untuk mengantisipasi dan bergerak cepat apabila diketahui ada kebakaran lahan hutan.
Sona juga mengimbau pendaki apabila melihat api yang membakar lahan hutan untuk segera turun dan memberitahukan ke petugas, untuk selanjutnya dilakukan upaya pemadaman.
ADVERTISEMENT
"Segera turun apabila ada kebakaran lahan, tujuannya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena kami khawatir pendaki malah terjebak," katanya.