Jangan Terkecoh, Ini Bedanya Turis dan Traveler, Kamu yang Mana?

19 Desember 2020 8:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan di Taman Budaya Garuda Wishnu Kencana Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan di Taman Budaya Garuda Wishnu Kencana Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Seseorang yang pergi ke suatu tempat dengan tujuan berlibur bisa disebut juga wisatawan. Namun ada dua tipe orang yang bepergian, yakni traveler dan turis. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, tapi antara traveler dan turis memiliki karakteristik yang sangat berbeda.
ADVERTISEMENT
Sebelum kita urai tentang perbedaan, ada baiknya kita pahami apa arti dari traveler dan turis. Dilansir Delokal, traveler adalah petualang yang menjelajahi tempat-tempat baru. Sedangkan, turis adalah wisatawan dari dalam atau luar negeri yang melakukan liburan dengan tujuan relaksasi atau kesenangan diri, dan mengutamakan tempat-tempat yang sedang hits.
Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dari segi aktivitasnya. Berikut kumparan rangkum beberapa faktor perbedaan antara keduanya:

1. Tujuan tempat wisata

Ilustrasi wisatawan yang sedang menikmati indahnya air terjun Foto: Shutter Stock
Perbedaan pertama terlihat dari tempat wisata yang dipilih dan cara menikmatinya. Turis biasanya mencari tempat wisata yang sedang populer atau destinasi yang telah populer. Sedangkan, traveler lebih sering mengunjungi tempat yang langka dari kerumunan wisatawan bahkan yang belum terjamah oleh para wisatawan (anti-mainstream).
ADVERTISEMENT
Turis hanya mengunggulkan keindahan tempat wisata yang ia kunjungi. Sedangkan, traveler tidak hanya mementingkan keindahan tempat wisata tersebut tetapi hal-hal yang tersembunyi dari tempat tersebut. Mereka lebih tertarik melihat langsung kehidupan asli penduduk lokal, dibanding mengunjungi tourist attraction spot.
Ilustrasi wisatawan yang sednag berlibur Foto: Shutter Stock
Selain itu, seorang traveler akan berusaha bertemu orang-orang dari setiap tempat yang ia kunjungi. Mereka mencoba untuk berbicara dengan pendudukan sekitar, mencari tahu hal-hal terbaik (rahasia), atau menemukan cerita unik yang tidak dapat anda temukan di buku perjalanan.
Penjelajah tahu bahwa penduduk setempat adalah sumber pengetahuan terbaik untuk mereka gunakan ketika menjelajahi tempat baru.Sementara turis, seperti yang sudah disebutkan di atas, mereka akan mengunjungi tempat-tempat hits dan instagramable, tujuannya selain relaksasi, juga untuk eksis di social media. Hal ini lantaran para turis memiliki tujuan untuk membuat tubuh menjadi fresh dan rileks kembali serta pemandangan adalah hal yang utama, maka lebih banyak melakukan aktivitas berfoto.
ADVERTISEMENT

2. Pilihan kuliner

Ilustrasi Kuliner Indonesia Foto: Shutterstock/Ariyani Tedjo
Seorang turis biasanya hanya mengkonsumsi makanan yang mereka suka, yang termasuk makanan populer dan hits. Biasanya mereka membawa makanan dari rumah atau membelinya di mini market. Hal ini lantaran mereka tidak berani untuk mencoba jenis makanan baru yang belum pernah mereka cicipi sebelumnya.
Sedangkan bagi seorang traveler, makanan yang berkaitan dengan budaya setempat adalah sebuah keharusan untuk mereka rasakan. Mereka bersedia keluar dari zona nyaman mereka untuk merasakan hidangan lokal dan mencicipi setiap makanan disetiap tempat.

3. Cara berpakaian

Ilustrasi wisatawan yang sedang liburan Foto: Shutterstock
Dalam hal berpakaian, traveler dan turis memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Turis biasanya hanya mengemas pakaian yang membuat mereka nyaman saat bepergian. Tidak hanya itu, kadang-kadang pakaian mereka terlalu modis, dan juga berisiko tidak menghormati norma-norma berpakaian di suatu tempat, mulai budaya hingga agama.
ADVERTISEMENT
Sedangkan traveler lebih berpenampilan sederhana dan seadanya. Malahan justru lebih cenderung seperti gaya berpakaian orang lokal suatu daerah yang dikunjunginya. Para penjelajah sedikit lebih pintar saat mengemas dan tahu bahwa gaya dan kenyamanan bisa berjalan seiring.
Mereka memastikan membawa pakaian yang fungsional dan modis, dan juga termasuk barang-barang yang mematuhi norma-norma budaya setempat.

4. Bahasa yang digunakan saat bepergian

Ilustrasi wisatawan sedang memotret Foto: Shutter Stock
Selama berada di tempat baru, bahasa dan budaya menjadi hal yang asing bagi seorang wisatawan. Dalam pemakaian bahasa, traveler dan turis juga memiliki definisi yang berbeda. Seorang turis hanya akan berbicara dalam bahasa asli mereka dan sedikit sekali (jika ada) upaya untuk mempelajari bahasa lokal.
Sementara itu, seorang traveler akan berusaha untuk mengetahui setidaknya beberapa kata atau frasa kunci untuk digunakan saat bepergian. Mereka tahu bahwa mempelajari cara mengatakan hal-hal sederhana seperti "tolong","terima kasih", dan "halo" jauh lebih membuat perbedaan ketika bepergian di suatu tempat yang menggunakan bahasa yang berbeda.
ADVERTISEMENT

5. Barang yang dibawa pulang

Ilustrasi packing oleh-oleh Foto: Shutter Stock
Barang yang dibawa pulang atau oleh-oleh bagi traveler dan turis ternyata ada perbedaannya juga. Bagi traveler, mereka lebih menyukai barang yang menjadi ciri khas daerah atau negara yang mereka kunjungi, yang berasal dari pengrajinnya langsung.
Tak jauh berbeda dengan traveler, turis juga menyukai barang-barang lokal. Namun, mereka hanya membeli di toko souvenir yang sudah dikemas dengan cantik. Mereka berpikir bahwa barang-barang atau souvenir yang mereka temukan itu adalah yang asli dari tempat itu dan bersedia membayarnya tanpa menawar.

6. Menggunakan peta

Ilustrasi peta Foto: Thinkstock
Banyak dari para turis yang merencanakan dan membawa peta ke mana pun mereka pergi. Para turis juga biasanya sudah tahu ke mana saja mereka harus menginjakkan kakinya dan apa saja yang harus dilakukan. Mereka juga lebih sering melewatkan petualangan yang menyenangkan dan sangat takut jika tersesat ditempat yang tidak mereka ketahui.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, traveler lebih berani ‘tersesat’ untuk menemukan tempat wisata yang dituju bahkan dapat menemukan tempat wisata baru. Seorang penjelajah juga percaya dengan insting mereka dan tahu ke mana mereka harus pergi dan apa yang harus di jelajahi.
Bagi traveler, guidebook mereka adalah orang lokal yang dengan senang hati membantu mereka mengarahkan suatu jalan dan memberikan banyak informasi berharga. Bagi para penjelajah, tersesat berarti melihat hal-hal indah yang mungkin belum pernah mereka lihat sebelumnya.

7. Tempat menginap

com- Staycation di hotel favorit Foto: Shutterstock
Karena kenyamanan adalah nomor satu, maka banyak dari turis yang rela mengeluarkan dana yang tak sedikit untuk menyewa hotel dengan berbagai fasilitas yang ada.
Untuk para traveler, kenyamanan pun nomor satu, tetapi mereka lebih bijak dalam mengeluarkan dana untuk penginapan. Traveler biasanya lebih senang tidur di hostel dan bertemu banyak pelancong lainnya dari berbagai negara. Dengan begitu, mereka dapat saling bertukar pengalaman dan berbagi informasi.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).