Jangan Unggah Boarding Pass di Media Sosial Meski Setelah Liburan, Ini Alasannya

28 April 2025 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan traveling memegang boarding pass. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan traveling memegang boarding pass. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sama seperti tempelan di koper, tak sedikit traveler yang menyimpan atau mengoleksi boarding pass sebagai kenang-kenangan setelah traveling. Meski sudah tak digunakan lagi, traveler nyatanya tetap harus berhati-hati sebab, benda kecil ini bisa mengubah liburan impianmu menjadi bencana.
ADVERTISEMENT
Baik dalam bentuk digital atau kertas cetak, boarding pass bak tiket emasmu saat ingin traveling atau berpetualang. Namun, menurut dua pakar keamanan siber, boarding pass seharusnya tetap menjadi dokumen pribadi (hanya untuk kamu dan petugas keamanan di bandara). Kenapa ya? Ini alasannya.
Ilustrasi pria memegang boarding pass. Foto: Shutterstock
Dilansir Reader Digest, pakar keamanan siber, Dave Meister, mengatakan salah satu kesalahan besar yang dilakukan adalah membagikan foto boarding pass di media sosial.
"Ini kesalahan umum yang sering saya lihat—dan itu bisa dimengerti," kata Meister.
"Anda baru saja memesan perjalanan yang sudah lama dinantikan dan ingin membagikan kegembiraan itu," lanjut dia.
Namun, membagikan boarding pass di internet bisa menjadi pintu masuk bagi para penjahat di dunia maya.
ADVERTISEMENT

Bahaya Membagikan Boarding Pass di Media Sosial

Ilustrasi perempuan traveling memegang boarding pass. Foto: Shutterstock
Dengan data dari boarding pass, pelaku kejahatan bisa mendapatkan akses ke akun maskapai, mengubah atau bahkan membatalkan penerbanganmu.
"Dan itu baru permulaan. Nama lengkap dan rencana perjalanan Anda bisa digabungkan dengan kebocoran data lainnya untuk melakukan serangan phishing atau penipuan keuangan," kata Meister.
Sementara itu, ahli strategi keamanan siber berpengalaman di Angkatan Udara Amerika Serikat, Crystal Morin, juga memperingatkan bahwa data pribadi dari boarding pass bisa digunakan untuk membangun profil identitas lengkap seseorang.
"Begitu penyerang berhasil menyusun profil identitas Anda, risiko menjadi korban pencurian identitas meningkat tajam," ujar Morin.
Lebih buruk lagi, jika seseorang tahu kamu sedang tidak di rumah, properti pribadimu seperti rumah dan mobil, menjadi lebih rentan terhadap pencurian.
ADVERTISEMENT

Detail di Boarding Pass Bisa Membahayakan

Ilustrasi boarding pass yang didapat dari check in online. Foto: Shutterstock
Boarding pass menyimpan banyak informasi sensitif, seperti nama lengkap, kelas kabin, kota keberangkatan, tujuan perjalanan, dan tanggal penerbangan.
"Kalau kamu terbang di kelas satu, kamu bisa menjadi target prioritas karena dianggap memiliki kemampuan finansial lebih," jelas Morin.
Selain itu, informasi keberangkatan dan tujuan membantu pelaku membangun pola perjalanan Anda, yang bisa berbahaya jika mereka juga mengetahui alamat rumah Anda.
Ilustrasi pria memegang boarding pass. Foto: Shutterstock
Kemudian pertanyaan berikutnya, apakah aman membagikan boarding pass setelah liburan? Jawabannya tetap tidak disarankan.
"Walaupun kamu sudah kembali ke rumah, tetap hindari memposting foto boarding pass," tegas Morin.
"Lebih baik unggah foto pantai atau pemandangan indah—lebih aman dan pasti lebih menarik," lanjut Morin.
Meister sependapat dan menambahkan, "Foto pemandangan akan selalu lebih aman dan lebih estetik dibandingkan memperlihatkan tiket dengan detail pribadi Anda."
ADVERTISEMENT