Jarang Dibersihkan, Ini Fasilitas Hotel yang Sebaiknya Tak Digunakan

28 Mei 2023 7:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Staycation. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Staycation. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seorang pramugari bernama Kat Kamalani, membeberkan fasilitas di kamar hotel yang tak boleh digunakan saat staycation. Ia menyebut bahwa gelas dan remote TV menjadi fasilitas yang sebaiknya tak digunakan, karena keduanya merupakan benda yang jarang dibersihkan.
ADVERTISEMENT
Selain gelas dan remote TV, ternyata masih banyak fasilitas di kamar hotel yang jarang dibersihkan. Dilansir Reader's Digest, rata-rata setiap petugas kebersihan harus membersihkan 14 hingga 16 kamar dalam shift kerja delapan jam.
Jadi tidak ada cukup waktu bagi petugas kebersihan hotel untuk benar-benar membersihkan seluruh kamar dengan detail. Seorang dokter naturopati, Jennifer Stagg, mengungkapkan bahwa meski memiliki standar kebersihan yang ketat, masih banyak hotel yang tak membersihkan secara total seluruh fasilitas yang disediakan.
Ilustrasi kamar hotel mewah Foto: Shutter Stock
Hasil laporan investigasi yang dilakukan Inside Edition sejak Juni 2020, menunjukkan bahwa tiga kamar hotel berbintang di New York City, yakni Hyatt Place di Times Square, Hampton Inn Times Square Central, dan Trump International, tidak pernah membersihkan sejumlah fasilitas hotel dengan baik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Jennifer mengimbau agar wisatawan yang berencana menginap di hotel sebaiknya membersihkan sendiri barang yang ingin dipakai, untuk memastikan semuanya bersih. Pastikan untuk menyeka permukaan yang keras saat masuk ke dalam ruangan dan berhati-hati terhadap permukaan lunak yang tidak dapat didisinfeksi dengan mudah.
Lantas, apa saja fasilitas yang jarang dibersihkan dan sebaiknya tidak digunakan di kamar hotel? Berikut daftar fasilitas kamar hotel yang jarang dibersihkan.

1. Meja

Ilustrasi kamar hotel Foto: Dok. Pegipegi
Jennifer mengungkapkan bahwa meja menjadi area yang menampung berbagai macam virus, termasuk virus pernapasan seperti COVID-19. Biasanya, virus dapat melekat di permukaan kayu selama empat hari. Meski begitu, fasilitas ini justru jarang diperhatikan oleh staf hotel saat membersihkan kamar.
Maka dari itu, sebelum menggunakan meja ada baiknya membersihkan area tersebut menggunakan tisu basah atau disinfektan. Selain itu, pastikan untuk mencuci tangan setelah menyentuh area tersebut.
ADVERTISEMENT

2. Selimut dan Bantal

kasur dalam hotel transit di Bandara Internasional Daxing, Beijing Foto: Instagram/myaerotel
Menurut Jennifer, benda lain yang jarang dibersihkan oleh karyawan hotel adalah selimut dan bantal. Studi yang dilakukan Emerging Infectious Diseases menemukan kuman COVID-19 di tempat tidur yang ditinggalkan oleh tamu yang terinfeksi. Area yang paling banyak menimbun virus biasanya terletak pada bantal dan seprai.
Selain itu, laporan Inside Edition 2020 juga membuktikan bahwa seprai dan tempat tidur tidak selalu diganti. Selain COVID-19, organisme penyebab penyakit menular seksual dapat ditemukan di tempat tidur, termasuk selimut dan bantal yang tidak dicuci.
Ilustrasi Staf Hotel Memberskan Tempat Tidur Foto: Shutter Stock
Untuk memastikan area tempat tidur bersih, Jennifer menyarankan agar tamu hotel selalu menghubungi housekeeping, untuk meminta sarung bantal ekstra dan menggantinya sendiri. Jennifer juga mengatakan pentingnya berhati-hati sebelum menggunakan tempat tidur. Sebab, bantal dan guling menjadi arena yang menampung banyak kuman.
ADVERTISEMENT
Terlebih, bantal dan guling kerap dilempar ke lantai oleh staf kebersihan hotel saat merapikan tempat tidur. Maka dari itu, ada baiknya melepaskan sarung bantal setibanya di kamar.

3. Kunci Kamar

Ilustrasi resepsionis hotel memberikan kartu akses kamar pada tamu Foto: Shutter Stock
Saat check in, sudah pasti tamu akan diberikan kartu kunci untuk membuka kamar hotel. Meski terlihat sepele, ternyata kunci hotel menjadi benda yang paling kotor dan jarang dibersihkan.
Jennifer mengatakan, sebelum pandemi COVID-19 kunci kamar hotel tidak pernah didisinfeksi setelah digunakan tamu hotel. Untuk mengantisipasi menempelnya kuman yang bersarang di kunci hotel, kamu harus membersihkannya dengan disinfektan dan tisu basah.
Saat ini, standar industri dan CDC merekomendasikan disinfeksi kartu kunci di antara para tamu. Meski begitu, kamu tetap harus membersihkan fasilitas yang digunakan secara individu.
ADVERTISEMENT

4. Gagang Telepon

Ilustrasi kamar hotel. Foto: Pixabay
Selain remote TV, ternyata petugas kebersihan juga sering melewatkan telepon untuk dibersihkan. Padahal, debu sering menempel di alat komunikasi ini. Terlebih, telepon digunakan dengan meletakkannya di wajah dan mulut.
Dengan risiko penyebaran COVID-19, sebaiknya tidak menggunakan telepon yang disediakan di kamar hotel. Namun jika terdesak, kamu dapat menggunakannya dengan cara speaker.
Selain COVID-19, sebuah penelitian menemukan jenis bakteri MRSA pada telepon kamar hotel. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi kulit yang berbahaya.

5. Lampu atau Saklar Lampu

Ilustrasi Pekerja Hotel Foto: Flickr / Melisa Delbuono
Penelitian yang sama yang dilakukan Inside Edition 2020 menyebutkan, bahwa kontaminasi bakteri yang tinggi juga terjadi pada saklar lampu meja di banyak kamar hotel.
HuffPost pada artikel tahun 2018 menyebut bahwa saklar lampu, terutama yang berada di kamar mandi, "mengoleksi" bakteri akibat banyaknya tangan yang menyentuh saklar.
ADVERTISEMENT
Bagaimana menurutmu?