Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jastip, Cara Cerdas Hasilkan Uang dari Traveling
20 Juli 2018 12:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Traveling memang membutuhkan uang. Tapi dari traveling, kamu juga bisa menghasilkan pundi-pundi emas. Salah satu cara paling mudah dan sedang ngetren adalah dengan membuka jasa titip (jastip). Hanya dengan woro-woro di media sosial, kamu bisa dapat uang tambahan, bahkan bisa mengganti biaya jalan-jalanmu.
ADVERTISEMENT
“Pre-order skin care langsung dari Korea sampai 26 Juli. Komisi jastip Rp 15 ribu per item. Mendarat di Jakarta 29 Juli,” tulis pengguna media sosial saat menawarkan jastip pada pengikutnya.
Bisa dibilang jastip adalah oleh-oleh yang dikomersialisasi. Saat meminta buah tangan dari teman yang akan traveling, kita sepantasnya tidak banyak request. Diberi barang mahal ya syukur, hanya dibawakan gantungan kunci juga tidak masalah.
Sebaliknya jika kamu menggunakan jastip, kamu sebagai pelanggan boleh rewel. Boleh meminta dengan spesifik barang yang diinginkan. Si traveler akan mencarikannya, entah bagaimana caranya. Sebab, kamu sudah membayar komisi dan ia juga menyanggupi.
Barang yang ditawarkan oleh jastip biasanya berupa skin care, tas, baju, sepatu, atau bisa apa saja sesuai request. Merek atau modelnya tidak dijual di Indonesia, kalau pun ada biasanya lebih mahal. Nihlah Chalidah, traveler yang membuka jastip di akun Instagram @belikemana, bahkan pernah dititipi helm.
ADVERTISEMENT
“Pernah tuh lucu, aku dititipi beli helm di Thailand. Harganya lumayan mahal, Rp 8 juta-an gitu. Aku jadi deg-degan takut ketahan di bandara. Sampai akhirnya aku bawa ke kabin,” cerita Nihlah yang sering traveling ke Thailand, Malaysia, Jepang, Singapura, dan Taiwan.
Membuka jastip cocok bagi kamu yang punya jatah bagasi besar, namun tidak membutuhkan. Daripada membawa pulang koper kosong, mending diisi dengan barang yang bisa menghasilkan uang. Itulah yang memotivasi Hana Nabila Zahra untuk membuka jastip.
“Aku sering bolak-balik Kuala Lumpur - Indonesia sebulan sekali, ada aja keperluannya. Pas balik Indo, koper aku sering kosong. Teman-temanku juga pada tertarik sama barang-barang yang aku beli di KL. Akhirnya aku buka jastip. Jadi sekarang pulang ke Indo bawa dua koper, penuh sama barang jastip,” tutur Hana, saat dihubungi kumparanTRAVEL pada Kamis (19/7).
Namun jastip tak selalu barang dari luar negeri. Tengok saja di media sosial, banyak akun menawarkan barang dari IKEA atau Miniso untuk dikirim ke luar kota yang tidak memiliki store tersebut.
ADVERTISEMENT
Ada pula akun Instagram @titipbelibandung yang memiliki 20,9 ribu pengikut. Merasa Bandung juara dalam urusan fashion terkini, Mega Fitri Apriliani, sang owner, menawarkan berbagai model baju di akun jastipnya. Barangnya pun dikirim ke kota-kota seluruh Indonesia.
“Saya dan dua admin belanja tiap hari, biasanya di mal Paris van Java dan Paskal. Apa pun yang diminta customer, kamu carikan selama masih bisa dicari. tapi kebanyakan memang baju dan sepatu karena Bandung terkenal bagus di produk itu,” jelas Mega.