Karena Corona, Airbnb Perbarui Aturan Baru Mengenai Proses Pembatalan dan Refund

15 Maret 2020 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Memesan Penginapan di AirBnB Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Memesan Penginapan di AirBnB Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Virus corona yang mewabah di berbagai negara tak dipungkiri berdampak pada sektor pariwisata terutama perhotelan dan penginapan. Untuk meminimalisir kerugian yang ditimbulkan dari virus corona atau COVID-19, Airbnb sebagai salah satu penyedia layanan penginapan dan properti terbesar di dunia memperbarui kebijakan mereka bagi wisatawan yang ingin melakukan pembatalan.
ADVERTISEMENT
"Ketika krisis seperti virus corona ini terjadi, kami menyadari bahwa penyedia layanan dan para tamu adalah yang paling terkena dampak. Penyedia layanan kehilangan pemasukan mereka, sementara para tamu kehilangan tabungan mereka," tulis pernyataan yang tertulis di laman resmi Airbnb.
Ilustrasi Mencari Penginapan di AirBnB Foto: Shutter Stock
Menyadari hal tersebut, Airbnb akan membebaskan biaya pembatalan booking dari yang sebelumnya ditetapkan yaitu sekitar 3 persen. Selain bebas biaya pembatalan, Airbnb juga akan memberikan fleksibilitas terhadap penyedia penginapan bagi mereka yang ingin menyediakan proses refund.
"Airbnb menawarkan kemudahan proses refund dan pembatalan yang seharusnya dikenai biaya," bunyi pernyataan tertulis di laman Airbnb.
Bagi pelanggan yang melakukan pembatalan booking sebelum 1 Juni 2020, Airbnb menawarkan voucher yang bisa digunakan untuk proses booking di periode mendatang.
ADVERTISEMENT
Aturan ini juga hanya berlaku bagi mereka yang melakukan proses booking pada Sabtu, 14 Maret 2020 hingga 14 April 2020.
Pada periode tersebut, para tamu yang sudah melakukan pemesanan dan akan melakukan refund mendapatkan pengembalian biaya secara penuh. Sementara di luar periode itu, para tamu akan digratiskan biaya pembatalan namun dengan catatan, para tamu tidak akan mendapatkan kembali biaya layanan tamu mereka.
Kebijakan baru ini nantinya akan dilakukan di negara-negara yang terdampak virus corona.
Sejauh ini, China, Italia, hingga Korea Selatan adalah negara yang masuk ke dalam daftar.
Sebagai penyedia layanan penginapan terbesar di dunia, Airbnb memiliki jutaan properti yang tersebar hampir lebih dari 200 negara.
ADVERTISEMENT
Untuk lebih jelasnya mengenai mekanisme pembatalan dan pengajuan refund tersebut kamu bisa mengakses laman resmi Airbnb.