Kasus Varian XBB.1.5 Meningkat, WHO Imbau Traveler Pakai Masker di Pesawat

11 Januari 2023 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penumpang wanita mengenakan masker saat berada di bandara Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penumpang wanita mengenakan masker saat berada di bandara Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Varian XBB.1.5 kini tengah menghantui banyak negara, karena dinilai jauh lebih menular dari varian jenis lainnya. Bahkan, varian baru ini membuat beberapa negara mengalami peningkatan kasus COVID-19 yang cukup signifikan, salah satunya adalah Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Melihat hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara untuk mempertimbangkan agar merekomendasikan penumpang pesawat memakai masker pada penerbangan jarak jauh, mengingat subvarian Omicron terbaru tersebut dinilai sangat cepat penyebarannya.
"Di Eropa, subvarian XBB.1.5 terdeteksi dalam jumlah kecil, tapi terus bertambah," ujar pejabat WHO Eropa yang tak disebutkan namanya, seperti dikutip dari Reuters.
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Untuk itu, penumpang disarankan untuk memakai masker dalam keadaan yang berisiko tinggi, seperti dalam penerbangan jarak jauh.
"Ini harus menjadi rekomendasi yang dikeluarkan untuk penumpang yang datang dari mana saja, di mana ada transmisi penyebaran COVID-19." kata petugas darurat senior WHO untuk Eropa, Catherine Smallwood.
XBB.1.5 sejauh ini menjadi subvarian Omicron yang paling menular di dunia. Saat ini, subvarian tersebut menyumbang 27,6 persen kasus COVID-19 di Amerika Serikat dalam sepekan.
Ilustrasi wisatawan yang sedang traveling di tengah pandemi Foto: Dok. Pegipegi
Namun, masih belum jelas apakah varian XBB.1.5 akan menyebabkan peningkatan gelombang infeksi secara global. Walau demikian, vaksin COVID-19 saat ini masih melindungi masyarakat dari gejala parah, rawat inap, dan kematian.
ADVERTISEMENT
"Negara-negara perlu melihat basis bukti untuk pengujian pra-keberangkatan. Langkah-langkah perjalanan juga harus diterapkan dengan cara yang tidak diskriminatif," ujar Smallwood.

Varian XBB.1.5 Baru

Ilustrasi wisatawan di bandara Foto: Dok. Pegipegi
Sementara itu, XBB.1.5 merupakan turunan dari Omicron, varian virus COVID-19 yang paling menular dan menjadi penyebab melonjaknya kasus secara global. Varian ini merupakan cabang dari XBB yang pertama kali terdeteksi pada bulan Oktober, yang merupakan rekombinan dari dua subvarian Omicron lainnya.
Kekhawatiran tentang varian XBB.1.5 juga memicu kenaikan kasus baru di Amerika Serikat dan sekitarnya, di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang juga terjadi di China, setelah negara tersebut menghapus kebijakan nol COVID pada bulan Desember 2022 lalu.
Tak hanya itu, peningkatan kasus COVID-19 di China pun membuat Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) pada Selasa (10/1), mengeluarkan rekomendasi untuk penerbangan antara China dan Uni Eropa, termasuk "langkah-langkah non-farmasi" untuk mengurangi virus, seperti mengenakan masker, melakukan tes COVID-19 untuk traveler, dan tes cepat air liur untuk mendeteksi varian baru.
ADVERTISEMENT