Kemenekraf Lakukan Diplomasi Kuliner, Kenalkan Potensi Ekraf NTB

11 Mei 2025 17:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamenekraf Irene Umar kenalkan kuliner lokal NTB kepada 27 perwakilan keduaan besar negara-neraga sahabat. Foto: Kemenekraf
zoom-in-whitePerbesar
Wamenekraf Irene Umar kenalkan kuliner lokal NTB kepada 27 perwakilan keduaan besar negara-neraga sahabat. Foto: Kemenekraf
ADVERTISEMENT
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri melakukan diplomasi kuliner untuk memperkenalkan potensi ekraf Nusa Tenggara Barat (NTB), lewat program Gastrodiplomacy Local Experience di Desa Bilebante, Lombok, NTB, Jumat (9/5).
ADVERTISEMENT
Dilansir keterangan resmi yang diterima kumparan, kuliner lokal Lombok diperkenalkan kepada 27 perwakilan kedutaan besar negara-negara sahabat.
Kegiatan ini bertujuan menampilkan kekayaan hasil bumi, keunikan kuliner, serta gaya memasak tradisional yang menjadi identitas budaya setempat kepada internasional.
Wamenekraf Irene Umar kenalkan kuliner lokal NTB kepada 27 perwakilan keduaan besar negara-neraga sahabat. Foto: Kemenekraf
"Diplomasi kuliner merupakan jembatan lintas budaya yang mampu mempererat hubungan antarbangsa. Kita bisa membangun kerja sama lintas kawasan, bahkan lintas benua, melalui makanan. Itulah cara kita menumbuhkan persahabatan dan memperkenalkan potensi desa," ujar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar.
Pendekatan gastrodiplomasi ini mendorong penguatan eksposur ekonomi kreatif berbasis lokal terhadap internasional.
Irene mengatakan bahwa potensi yang ada di sini sebenarnya bentuk investasi hijau yang sesungguhnya, dan layak menjadi pengungkit ekonomi mulai dari daerah.
Wamenekraf Irene Umar kenalkan kuliner lokal NTB kepada 27 perwakilan keduaan besar negara-neraga sahabat. Foto: Kemenekraf
"Semua yang digunakan itu dekat dengan alam bahannya. Bahkan keripiknya itu pada saat prosesnya juga sangat dekat dengan alam. Hal seperti ini di luar negeri jujur mahal sekali, ini namanya farm to table," ujar Irene.
ADVERTISEMENT
"Untuk itu, investor itu perlu tahu dulu, di sini ini ada apa, baru mereka bisa tahu potensinya seperti apa. Kemudian di Lombok Utara juga, itu juga yang dekat dengan Bali, itu berarti potensi ekonominya sangat besar sekali. Karena apa yang kita lihat sebagai kesehariannya kita itu sebenarnya adalah hidden gems," lanjutnya.
Selain sesi perkenalan kuliner melalui Gastrodiplomacy Local Experience, dilaksanakan juga Program Masak Bersama Master (MASAMO) yang bertujuan untuk membantu menciptakan variasi menu baru untuk Desa Wisata Hijau Bilebante.
Wamenekraf Irene Umar kenalkan kuliner lokal NTB kepada 27 perwakilan keduaan besar negara-neraga sahabat. Foto: Kemenekraf
Masak Bersama Master (MASAMO) diikuti langsung oleh para Juru Masak Desa Wisata Hijau Bilebante yang dimentori langsung oleh Chef Norma Ismail praktisi di bidang kuliner.
Pada kegiatan ini, menu yang dimasak adalah ayam bakar bumbu Lombok dan varian sambal baru yang diberi nama langsung oleh Andy Ruswar, Direktur Kuliner Kementerian Ekonomi Kreatif dengan nama sambal, yaitu sambal gili bante.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan ini, para tamu disuguhkan juga beragam hidangan khas Desa Bilebante, seperti ares, ebatan ayam merangkat, dan sate pusut.
Wamenekraf Irene Umar kenalkan kuliner lokal NTB kepada 27 perwakilan keduaan besar negara-neraga sahabat. Foto: Kemenekraf
Untuk tamu yang mengonsumsi makanan vegan, tersedia tahu, tempe, sate jamur, dan jamur crispy. Selain itu, turut disajikan menu non-pedas, seperti urap-urap, bebetok, dan kelor bebrok.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Indah Dhamayanti Putri, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini.
"Jika kita mencintai kuliner daerah kita, maka orang lain pun akan datang untuk mencicipinya. Semoga Desa Bilebante terus berkembang dan menjadi daya tarik wisata yang lebih luas," ujar Indah.