Kemenparekraf Fokus Tingkatkan Jumlah Devisa Ketimbang Wisatawan

17 Januari 2020 11:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Wishnutama didampingi Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo (kiri) saat kunjungan kerja ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (16/1/2020). Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Wishnutama didampingi Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo (kiri) saat kunjungan kerja ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (16/1/2020). Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) saat ini tengah fokus untuk meningkatkan devisa dari sektor pariwisata, ketimbang jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio, dalam kunjungan kerjanya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, Kamis (16/1).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, saat ini Kemenparekraf lebih fokus mencari potensi wisatawan luar negeri yang datang ke Indonesia. Berbanding terbalik dari tahun-tahun sebelumnya yang cenderung outbound.
"Kalau dulu kita cenderung lebih outbound, mencari minat orang Indonesia mau ke negara mana. Kalau sekarang kita harus mencari potensi orang dari luar (negeri) mau ke Indonesia," terang Wishnutama.
Hal ini pun tak terlepas dari negara-negara tetangga yang telah berhasil mendatangkan devisa dari segi pariwisata. Wishnutama mencontohkan Australia yang menghasilkan 31 miliar dolar Amerika, meskipun jumlah wisatawan yang datang ke sana hanya 9 juta orang.
"Australia itu jumlah wisatawannya cuma 9 juta, di bawah Indonesia. Tetapi devisanya yang dihasilkan oleh pariwisata 31 miliar dolar Amerika. Itu yang mesti kita perhatikan," ujarnya.
Menparekraf Wishnutama didampingi Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo (kiri) saat kunjungan kerja ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (16/1/2020). Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Untuk itulah, beberapa strategi kini mulai diterapkan Kemenparekraf untuk menghasilkan devisa lebih besar dari tahun sebelumnya. Salah satunya adalah meningkatkan keamanan, agar wisatawan yang datang ke Indonesia merasa lebih nyaman.
ADVERTISEMENT
"Kita kan selama 2019 lebih banyak kondisinya (travel advice) kuning dari pada hijau. Hijau artinya aman, kuning itu artinya hati-hati. Itu juga yang perlu kita pikirkan," ujar Wishnutama.
Selain itu, Kemenparekraf juga akan meningkatkan konektivitas dan kapasitas tempat duduk di pesawat. Hal tersebut menjadi fokus Kemenparekraf agar wisatawan lebih merasa nyaman saat sampai di Indonesia.
Terlebih saat ini beberapa bandara di Indonesia juga tengah mempercantik diri agar wisatawan menjadi lebih nyaman. Misalnya di Bandara Internasional Soekarno Hatta yang menawarkan beragam pelayanan spesial yang mungkin saja tak bisa kamu temukan di bandara lain. Mulai dari WiFi gratis, layanan imigrasi dengan hanya single tap pada paspor, lounge beristirahat yang nyaman, layanan cek kesehatan, permainan bagi anak, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT