Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kenalan sama Bon-Bon, Kereta Listrik Pertama di Indonesia yang Hadir Sejak 1925
13 Januari 2023 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kereta Rel Listrik (KRL ) menjadi salah satu moda transportasi andalan traveler atau masyarakat yang hendak bepergian. Tiketnya yang murah, daya angkutnya yang besar, hingga bebas dari kemacetan jadi alasan kenapa kereta api ini jadi pilihan.
ADVERTISEMENT
Sebagian traveler tentu tahu bahwa KRL yang digunakan PT Kereta Api Indonesia (KAI ) saat ini merupakan kereta buatan Belanda hingga Jepang. KRL BN-HOLEC, KRL Rheostat, hingga KRL Eks Toei 6000 adalah beberapa kereta yang pernah digunakan. Adapun, saat ini PT KAI mengoperasikan beberapa tipe kereta, seperti Tokyo Rapid hingga Tokyo Metro.
Walau demikian, tahukah kamu sebelum KRL modern bersliweran seperti sekarang, ada KRL pertama di Indonesia yang pernah beroperasi. Menariknya, kereta tersebut ternyata sudah beroperasi sebelum Indonesia merdeka, lho. Kereta apa, ya?
Ialah Bon-Bon, si kereta listrik yang telah beroperasi sejak tahun 1925. Dilansir laman resmi Heritage KAI, Bon-Bon merpakan lokomotif listrik pertama yang beroperasi di Indonesia.
Lokomotif ini dijalankan pada 6 April 1925 dalam peresmian elektrifikasi rute Tanjung Priok-Meester Cornelis atau Jatinegara. Kereta listrik ini pun menandai dibukanya sistem angkutan umum massal ramah lingkungan paling maju di Asia pada zamannya.
"Sini kenalan sama lokomotif Bon-Bon yang jadi lokomotif listrik pertama lokomotif ini nama aslinya adalah ESS 3201 (Elektrische Staatsspoorwegen) buatan pabrik Werkspoor-Hemaaf asal Belanda yang mulai dibeli pada tahun 1925 dan 1928," ungkap admin KAI.
ADVERTISEMENT
Adapun, di masa itu, kereta listrik telah menjadi sarana transportasi andalan untuk para penglaju (komuter), terutama bagi mereka yang bertempat tinggal di Bogor dan bekerja di Jakarta.
Asal-usul Kereta Listrik Bon-Bon
Bon-Bon atau kereta listrik ESS 3201 merupakan satu dari 6 lokomotif listrik seri 3200 buatan pabrik Werkspoor Belanda. Kala itu, kereta listrik di Batavia (sekarang Jakarta) dioperasikan oleh perusahaan Electrische Staats Spoorwegen (ESS).
Adapun, ESS ini menjadi bagian dari perusahaan Staats Spoorwegen (SS) yang khusus menangani sarana, prasarana dan operasional kereta listrik di Batavia.
Selain seri 3200, ESS juga membeli beberapa jenis lokomotif listrik, seperti Lokomotif Listrik seri 3000 buatan pabrik SLM (Swiss Locomotive&Machine works)-BBC (Brown Boverie Cie), dan Lokomotif Listrik seri 3100 buatan pabrik AEG (Allgemaine Electricitat Gesellschaft) Jerman.
Bon-Bon telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun dan harus beristirahat pada tahun 1976. Kereta listrik ini disimpan di Balai Yasa Manggarai.
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa lokomotif tersebut diberi nama Bon-Bon? Ternyata ada alasan di baliknya, lho. Kabarnya, ada dua alasan kenapa kereta tersebut dinamai demikian.
"Kenapa dinamai Bon-Bon karena suara lokomotifnya, tapi ada juga yang bilang karena bentuk body dan warnanya yang mirip es bon-bon," ujar KAI.
Jadi Kereta Listrik Koleksi KAI
Karena jasanya yang besar, Bon-Bon pun akhirnya diusulkan untuk menjalani restorasi dan preservasi. Usulan tersebut datang dari Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) atau Komunitas Pecinta dan Pelestari Kereta Api.
"Atas usulan dari komunitas IRPS, pada 2005 dilakukan restorasi dan preservasi pada lokomotif ESS 3202," ungkap KAI.
Sayangnya, karena pabrik kereta api pembuat Bon-Bon tak lagi beroperasi, PT KAI akhirnya melakukan restorasi secara mandiri. Untuk mengganti komponen yang rusak, PT KAI mengambil beberapa spare part dari KRL yang lain.
"Karena pabrik pembuatnya sudah tutup, maka diambillah beberapa sparepart dari KRL rheostatic yang ada di Balai Yasa Manggarai. Proses ini akhirnya selesai pada 29 Juli 2007, dan lokomotif kembali dapat dioperasikan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Usai restorasi dan preservasi selesai, kereta Bon-Bon pun jadi koleksi KAI yang tersimpan di Balai Yasa Manggarai. Meski terbilang sepuh, Bon-Bon ternyata enggak benar-benar 'tidur', karena ia masih beroperasi hingga kini.
"Sama seperti kereta Djoko Kendil, Lokomotif Bon-Bon juga menjadi koleksi dari Balai Yasa Manggarai dan hanya beroperasi pada momen-momen tertentu," pungkasnya.