news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kotagede Masuk Daftar 13 Kota Tercantik di Asia Versi CNN

2 September 2019 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Omah UGM Kotagede Yogyakarta Foto: Dok: Hartini
zoom-in-whitePerbesar
Omah UGM Kotagede Yogyakarta Foto: Dok: Hartini
ADVERTISEMENT
CNN International baru-baru ini merilis daftar 13 kota tercantik yang ada di Asia. Salah satu yang masuk dalam daftar tersebut adalah Kotagede, sebuah kecamatan yang ada di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Kotagede berhasil bersanding dengan 12 kota cantik lainnya; seperti Hoi An di Vietnam, Yufuin di Jepang, Goerge Town di Malaysia, City of Vigan di Filipina, Luang Prabang di Laos, Kampot di Kamboja, Galle di Sri Lanka, Zhouzhuang di Cina, Mawlynnong di India, Ghandruk di Nepal, Sai Khung di Hongkong, dan Phuket Town di Thailand.
"Sebagai salah satu wilayah tertua di Yogyakarta, Kotagede dikenal sebagai daerah pengrajin perak, gang-gang kecil, serta arsitekturnya yang fotogenik. Tata ruang yang indah ini dapat dilacak dari abad ke 15, ketika Kotagede berada di bawah Kesultanan Mataram," tulis CNN Internasional.
Gaya arsitektur bangunan-bangunan di Kotagede menjadi sorotan utama CNN. Gedung-gedung bergaya ‘kalang’ tersebut memang mudah ditemui di sepanjang Kotagede. Bangunan-bangunan ini merupakan bukti bahwa industri kerajinan perak pernah begitu berjaya di era 1900-an.
ADVERTISEMENT
Tak heran, jika para pedagang saat itu sanggup membangun rumah-rumah bergaya kalang, menggabungkan gaya arsitektur Kolonial Belanda dan tradisional Jawa. Kini, bangunan-bangunan tersebut menjadi spot-spot unik dan bersejarah yang layak dikunjungi wisatawan.
Secara administratif, sejatinya Kotagede terletak beririsan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Kotagede merupakan kota kuno bekas ibukota Kerajaan Mataram Islam yang berdiri pada tahun 1532 M.
Awalnya, Kotagede merupakan Alas Mentaok, sebuah hutan yang dihadiahkan oleh Raja Pajang; yaitu Jaka Tingkir kepada Ki Gede Pemanahan. Pemberian hutan ini merupakan tanda balas jasa karena Ki Gede Pemanahan telah membantu Jaka Tingkir mengalahkan Arya Penangsang.
Alas Mentaok tersebut akhirnya diubah menjadi pemukiman oleh Ki Gede Pemanahan, yang berkuasa antara tahun 1570-1584. Kepemimpinan Ki Gede Pemanahan, kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Sutawijaya atau Raden Ngabehi Loring Pasar yang bergelar Senopati Ingalaga.
ADVERTISEMENT
Di bawah kepemimpinan Senopati Ingalaga, desa itu tumbuh dan terus berkembangan dengan pesat sehingga berubah menjadi sebuah kota yang sangat ramai, dan makmur hingga akhirnya disebut Kotagede yang artinya Kota Besar.
Dengan kepemimpinan yang luar biasa, Senopati Ingalaga akhirnya dinobatkan menjadi raja pertama Kerajaan Mataram Islam, dan bergelar Penembahan Senopati dengan pusat pemerintahan di Kotagede.
Dalam perkembangannya, ibu kota Mataram sempat mengalami perpindahan dari Kotagede ke Kerta, Plerét, kemudian pindah lagi ke Kartasura, dan akhirnya menetap di Surakarta. Namun demikian, berbeda dengan Plerét, peninggalan sejarah di Kotagede masih terlihat lebih dominan, dan bisa dinikmati hingga saat ini.
Seiring berkembangnya waktu, Kotagede hingga kini tetap masih eksis dan terus berkembang menjadi daerah yang ramai, tanpa meninggalkan sejarah serta budayanya. Seperti yang dituliskan CNN Internasional, industri perak juga masih mendominasi dan jadi daya tarik utama wisatawan untuk datang ke sini.
ADVERTISEMENT
“Para wisatawan yang berkunjung di sepanjang jalan utama yaitu Jalan Kemasan, akan menemukan lusinan butik dan galeri yang memamerkan segala kerajinan perak, mulai dari perhiasan, kotak, hingga peralatan makan,” tulis CNN.
Tertarik berkunjung ke Kotagede?