Kuba, Negara Eksotis yang Punya Dua Mata Uang

1 April 2020 7:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemusik di Kuba Foto: Unsplash/Ronny Sison
zoom-in-whitePerbesar
Pemusik di Kuba Foto: Unsplash/Ronny Sison
ADVERTISEMENT
Tradisi suatu negara memang menjadi satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke sana. Namun, berbeda dengan Kuba, sebuah negara di Kepulauan Karibia ini menarik daya pikat pengunjung, karena penggunaan dua mata uang di negaranya.
ADVERTISEMENT
Kuba menjadi satu-satunya negara di dunia yang menggunakan dua mata uang dalam kehidupan keseharian masyarakatnya. Mata uang yang digunakan negara eksotis ini adalah Kuba Peso (CUP) dan Kuba Convertible Peso (CUC).
Warna-warni Kota Havana di Kuba Foto: Shutter Stock
CUP merupakan mata uang yang paling lama digunakan oleh masyarakat Kuba, sampai akhirnya pada tahun 1994 Pemerintah Kuba meresmikan CUC menjadi mata uang kedua. Awalnya, mata uang baru tersebut hanya digunakan oleh wisatawan untuk membeli barang-barang mewah.
Selama dua dekade, dua mata uang itu secara legal beredar di Kuba dengan berbagai nilai tukar, mengacaukan perekonomian. CUP digunakan untuk membayar sebagian besar upah dan barang-barang lokal, sementara CUC digunakan dalam industri pariwisata, perdagangan luar negeri dan restoran-restoran kelas atas, serta toko-toko yang mengangkut barang impor.
Suasana di El Malecon, Havana, Kuba. Foto: Shutter Stock
Namun, sejak kemunculan CUC, mata uang itu menimbulkan kebingungan dan membuat perpecahan di kelas sosial masyarakat Kuba. Hal itu lantaran, tenaga kerja yang dibayar menggunakan CUP tidak memiliki akses untuk membeli barang yang diakses dengan mata uang CUC.
ADVERTISEMENT
Satu CUC bernilai 25 CUP. Bagi pegawai negeri dan tenaga kerja medis yang dibayar menggunakan CUP, merasa lebih dirugikan dibandingkan masyarakat yang menggunakan mata uang CUC, seperti sopir taksi dan pemilik restoran.
Seni di pojok kota, Kuba Foto: Unsplash/Ricardo Tamayo
Sistem dua mata uang ini telah membuat kelas pengusaha baru di Kuba jauh lebih kaya daripada pegawai negeri dan tenaga kerja negara. Kondisi ini telah menimbulkan berbagai masalah sosial, sehingga pemerintah Kuba berencana menyatukan dua mata uang tersebut.
Presiden baru Kuba, Miguel Diaz-Canel, berjanji akan meneruskan reformasi ekonomi untuk menyatukan mata uang ganda yang saat ini legal di Kuba. Sebelumnya, pekerjaan rumah itu telah menjadi visi dan misi presiden Kuba sebelumnya, Raul Castro.
Selain memiliki dua mata uang, Kuba juga tidak memberlakukan pembayaran menggunakan kartu kredit. Segala transportasi, makan, belanja dan hiburan lainnya dibayar dengan uang tunai.
ADVERTISEMENT
Jika wisatawan ingin mengambil uang, maka ia harus meminta orang untuk transfer ke Western Union dan mintalah bantuan ke masyarakat lokal untuk mengambilnya. Jangan lupa berikan uang tip untuk orang tersebut.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!