Lebih Ramah Lingkungan, KAI Uji Coba Bahan Bakar B40 dengan Campuran Sawit

23 Juli 2024 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kereta api. Foto: KAI
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kereta api. Foto: KAI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus menghadirkan inovasi baru untuk perjalanan kereta api yang lebih ramah lingkungan. Dalam rangka mendukung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), KAI melakukan uji coba penerapan bahan bakar B40 untuk kereta api.
ADVERTISEMENT
VP Public Relations KAI, Anne Purba, mengatakan uji coba tersebut dilakukan di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, pada Senin (22/7), dengan menggunakan KA Bogowonto relasi Lempuyangan-Pasar Senen.
KAI uji coba bahan bakar B40 Foto: Dok. KAI
”KAI sangat mendukung kebijakan pemerintah melalui penggunaan bahan bakar B40 pada angkutan kereta api. Hal ini sejalan tujuan KAI dalam memberikan layanan transportasi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Anne, seperti dikutip dari keterangan resminya.
B40 diharapkan menjadi solusi strategis untuk mengurangi konsumsi solar dan emisi gas buang. Sebab, bahan bakar ini terdiri dari campuran solar sebanyak 60 persen, dan 40 persennya adalah bahan bakar nabati dari kelapa sawit.

Uji Coba Bahan Bakar Ramah Lingkungan

KAI uji coba bahan bakar B40 Foto: Dok. KAI
Selama penggunaannya, Anne menuturkan performa mesin tetap berjalan tanpa adanya masalah. Oleh karena itu, KAI yakin bahwa peralihan dari B35 ke B40 akan berlangsung mulus, mengingat spesifikasi kedua jenis bahan bakar tersebut hampir sama. Saat ini, KAI menggunakan 300 juta liter bahan bakar B35.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengatakan uji kinerja terbatas ini bertujuan untuk menguji ketahanan genset KA Bogowonto selama 1.200 jam.
Ilustrasi kereta api. Foto: Dok. KAI
Dengan waktu perkiraan satu kali pergi-pulang (PP) KA Bogowonto dari Lempuyangan ke Pasar Senen 22 jam, diperkirakan akan membutuhkan 50 kali PP, atau sekitar 2 bulanan, untuk mencapai hasil tersebut.
"Kami berharap semua uji penggunaan bisa selesai Desember ini, sehingga penggunaan B40 secara penuh bisa dilakukan tahun 2025," ujar Eniya.
Ilustrasi kereta api. Foto: KAI
Sementara itu, uji penggunaan pada KA dilakukan untuk bahan bakar mesin lokomotif dan mesin genset KA. Uji penggunaan mesin lokomotif dilakukan pada satu kereta barang rute Jakarta-Surabaya. Sedangkan uji genset dilakukan pada KA Bogowonto rute Lempuyangan-Pasar Senen.
ADVERTISEMENT
Untuk melakukan uji penggunaan, KAI membangun fasilitas blending (pencampuran bahan bakar) dan pengisian bahan bakar di lima lokasi, yaitu Cipinang (Jakarta), Arjawinangun (Cirebon), Cepu (Blora), Lempuyangan (Yogyakarta), dan Pasar Turi (Surabaya).