Libur Idul Adha, Ini 5 Tempat Wisata Religi di Jakarta yang Menarik Dikunjungi

17 Juni 2024 12:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga berwisata religi di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (12/4/2024). Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga berwisata religi di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (12/4/2024). Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Selain Idul Fitri, Idul Adha atau yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban dan Lebaran Haji merupakan salah satu hari raya besar dalam Islam. Hari Raya Idul Adha dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah dalam kalender Hijriah.
ADVERTISEMENT
Dalam perayaan ini, umat Muslim di seluruh dunia tak hanya akan melaksanakan salat id tetapi juga melakukan pemotongan hewan kurban sebagai salah satu syariat Islam. Usai beribadah, kamu juga bisa mengisi libur Idul Adha dengan berwisata religi.
Tak perlu jauh-jauh, kamu bisa pelesiran ke deretan tempat wisata religi yang ada di Jakarta ini. Di mana saja? Yuk, simak ulasannya.

1. Masjid Istiqlal

Umat muslim melaksanakan Salat Idul Fitri 1445 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (10/4/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Masjid terbesar di Indonesia ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut Lapangan Medan Merdeka. Dibangun pada 24 Agustus 1961, Masjid Istiqlal adalah buah gagasan Menteri Agama KH. Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto.
Berlapis marmer, Masjid Istiqlal merupakan perpaduan antara arsitektur Indonesia, Eropa, dan Timur Tengah yang dirancang oleh Frederich Silaban. Mampu menampung kurang lebih 200 ribu orang, tak heran masjid ini setiap tahunnya ramai menjadi lokasi salat Id.
ADVERTISEMENT

2. Masjid Perahu Baiturrahman

Masjid Perahu Al-Munada Baiturrahman Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Selanjutnya, Masjid Agung Al Munada Darussalam Baiturrahman atau yang juga dikenal dengan Masjid Perahu ini bisa jadi destinasi selanjutnya yang menarik dikunjungi.
Terletak di Jalan Casablanca No 38, Menteng Dalam, Jakarta Selatan, masjid ini didirikan pada tahun 1960-an oleh KH Abdurrahman Masum.
Perahu di masjid ini digunakan sebagai tempat berwudu umat Islam sebelum melakukan ibadah salat.
Menurut imam masjid, perahu ini melambangkan kisah Nabi Nuh dan sebagai pembelajaran untuk mengajak umat Islam beribadah.
Masjid ini juga memiliki beberapa keistimewaan, di mana terdapat Al-Quran raksasa berukuran 2x1 meter dengan ketebalan 30 cm. Selain itu, di bagian puncak masjid juga terdapat emas dengan berat 3 kg yang berjumlah 99 sesuai dengan Asmaul Husnah.
ADVERTISEMENT

3. Masjid Ramlie Mustofa

Masjid Ramlie Musofa. Foto: AFP/Adek Berry
Terinspirasi dari bangunan ikonik India, Taj Mahal, Masjid Ramlie Mustofa dibangun dengan megah di seberang Danau Sunter, Jakarta Utara. Diresmikan pada 2016 lalu, Masjid Ramlie Musofa didirikan oleh seorang mualaf keturunan Tionghoa yang berasal dari Aceh bernama H. Ramli Rasidin.
Didominasi warna putih, Masjid Ramlie Musofa merupakan lambang cinta H. Ramli Rasidin pada Allah dan Islam. Bangunannya dihias pilar berukuran besar dan tinggi dan kaligrafi Al-Quran yang dipahat dengan memadukan tiga bahasa di dindingnya, yaitu bahasa Indonesia, Arab, dan Mandarin.

4. Jakarta Islamic Center

Menara Masjid Jakarta Islamic Center Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Selain berwisata, kamu juga bisa menambah pengetahuanmu tentang sejarah Islam dan berbagai kajian studi lainnya di Jakarta Islamic Center.
Kamu juga bisa mengikuti berbagai seminar, ibadah salat bersama, dan berbagai program pemberdayaan di sana.
ADVERTISEMENT
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta yang berada di Kramat Tunggak, Jakarta Utara, ini merupakan karya dari Ahmad Noe-man, arsitek yang juga mendesain Masjid At-Tin di Taman Mini Indonesia Indah.

5. Masjid Si Pitung

Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Al-Alam ini lekat dengan sosok pahlawan Betawi, Si Pitung.
Kendati tidak dibangun oleh Pitung atau keluarganya, masjid ini menjadi saksi sejarah masa kecil Si Pitung.
Masjid yang terletak di tepi Pantai Marunda, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, itu dibangun pada tahun 1600-an. Arsitektur masjid ini mirip-mirip Masjid Demak di Jawa Tengah, namun dengan ukuran yang lebih kecil.
Atap Masjid Si Pitung berbentuk joglo, ditopang empat pilar bulat, seperti kaki bidak catur. Sejak 1975, Masjid Al-Alam dinyatakan sebagai cagar budaya.
ADVERTISEMENT