news-card-video
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Liburan Seharian di Nuanu Bisa Ngapain Aja? Ini Atraksi Wisata Menariknya

30 Januari 2025 9:00 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nuanu Creative City. Foto: Nuanu
zoom-in-whitePerbesar
Nuanu Creative City. Foto: Nuanu
ADVERTISEMENT
Bali memang identik dengan pantai-pantainya yang cantik, tapi tak melulu pantai, ada pula destinasi lain yang enggak kalah menarik.
ADVERTISEMENT
Tersembunyi di sekitar Pantai Nyanyi, tepatnya di Desa Beraban, Kabupaten Tabanan, Bali, terdapat Nuanu, destinasi yang enggak hanya cocok buat party, tapi juga menawarkan banyak atraksi di satu tempat sekaligus.
Atas undangan famtrip dari Nuanu, kumparan berkesempatan untuk mengunjungi destinasi baru yang mengusung konsep kota kreatif ini. Untuk mencapai Nuanu, kamu harus menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Perjalanan itu bisa lebih lama, jika kamu terjebak macet di Canggu atau daerah rawan kemacetan lainnya.
Mobil buggy untuk antar pengunjung di Nuanu. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Meski menempuh perjalanan yang lumayan panjang, semua itu akan terbayar dengan deretan atraksi wisata, panoramanya yang memukau, hingga fasilitas yang ditawarkan.
Memiliki area seluas 44 hektare, Nuanu enggak hanya sekadar destinasi wisata dengan banyak atraksi, tapi juga menawarkan ruang khusus untuk belajar tentang pendidikan, seni dan budaya, serta alam.
ADVERTISEMENT
Tempat wisata terpadu ini juga menawarkan aktivitas terkait kesehatan, dan kebugaran, serta hunian dan gaya hidup sebagai lima pilar yang dipegang teguh.
Lalu, apa saja yang menarik dari Nuanu, dan bisa kamu lakukan jika liburan seharian di sini? Yuk, simak ulasan berikut.

Mengenal Flora dan Fauna di Magic Garden

Staff Magic Garden Nuanu, Komang Sri Junisabitka, saat menjelaskan salah satu koleksi tanaman di Magic Garden. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Magic Garden mengajak pengunjung mengenal berbagai jenis flora dan fauna yang ada di Nuanu. Staff Magic Garden, Komang Sri Junisabitka, mengatakan Magic Garden adalah tempat edukasi, penelitian, serta pengembangan flora dan fauna di Nuanu.
"Kita di sini untuk bring back the nature. Karena banyak orang yang jarang tahu itu telur kupu-kupu seperti apa. Kita mau mengedukasi 'oh ini telurnya', 'oh ini kepompongnya', dan sebagainya. Jadi, misi kita adalah bring back the habitat live with nature," kata Komang, kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, ada beberapa area yang bisa dikunjungi, mulai dari butterfly garden, botanical gallery, orchid galore, hingga biota lab.
Salah satu pengunjung yang melihat koleksi telur kupu-kupu di lab Magic Garden. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Di butterfly garden pengunjung bisa melihat kupu-kupu yang dikembangbiakkan di sini. Sebab, butterfly garden menjadi tempat kawinnya kupu-kupu tersebut.
"Ini adalah tempat kawinnya mereka, sebelum akhirnya nanti dilepasliarkan. Ada beberapa jenis kupu-kupu di sini, mulai dari papilio hingga euploea," tutur Komang.
Sedangkan di botanical gallery kamu akan disuguhkan dengan tanaman atau flora yang dikembangbiakkan di Nuanu. Sementara itu, di orchid galore, tersimpan berbagai jenis anggrek, mulai dari anggrek khas Bali, hingga tiger orchid atau anggrek macan (grammatophyllum speciosum) yang dikenal dengan ukurannya yang besar. Karena ukurannya tersebut anggrek ini juga dijuluki sebagai anggrek raksasa.
Tiger Orchid atau angrrek macan salag satu koleksi di Magic Garden. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
"Anggrek itu di sini sudah tiga tahun, tapi sama sekali belum menghasilkan bunga. Nanti kalau sudah menghasilkan bunga biasanya akan sangat banyak," ungkap Komang.
ADVERTISEMENT
Enggak hanya itu, pengunjung juga bisa melihat langsung proses pengembangbiakkan kupu-kupu, dan juga serangga jenis lainnya di biota lab. kumparan mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke lab yang baru saja di-launching pada 28 November 2024. Lab ini sejatinya belum dibuka untuk umum, dan baru akan dibuka dalam beberapa waktu ke depan.
Komang mengatakan kenapa kupu-kupu sangat penting bagi ekosistem, karena keberadaan mereka yang bisa menyuburkan tanaman.
"Karena kupu-kupu diperlukan di alam. Sebagai polinater tanaman buah, hingga tanaman bunga untuk berkembang biak," katanya.
Sementara itu, proses pengembangbiakkan kupu-kupu biasanya menelan waktu sekitar 2-4 minggu. Selain kupu-kupu, pengunjung juga bisa melihat langsung serangga lain seperti belalang ranting, dan lainnya.
Selain bisa mengenal kupu-kupu dari dekat, pengunjung nantinya juga bisa mengikuti paket tur, salah satunya butterfly release atau melepas kupu-kupu langsung ke habitatnya.
ADVERTISEMENT

Bertemu Alpaca

Pacha Alpaca. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Kegiatan berikutnya yang bisa kamu lakukan di Nuanu adalah berinteraksi langsung dengan Alpaca di Pacha Alpaca. Bagi kamu yang belum familiar dengan hewan ini, Alpaca adalah hewan pegunungan yang berasal dari Amerika Selatan.
Meski demikian, menurut salah satu pemandu yang menemani kami, Bli Sahi, Alpaca yang ada di Nuanu adalah Alpaca yang sudah di-domestiksasi (hewan liar yang sudah dipelihara).
"Kalau yang di sini itu kita bawa dari Australia, dari peternak juga. Untuk jumlahnya sendiri ada 12. Kenapa 12? Karena mereka hidup berkelompok," ujarnya.
Pengunjung yang sedang memberi makan Alpaca. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Selain berinteraksi langsung dengan Alpaca, pengunjung juga bisa memberi makan hewan tersebut dengan membeli makanan yang dijual pengelola seharga Rp 150 ribu.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat ingin memberikan makan Alpaca. Pertama-tama, kamu dilarang untuk mengelus-elus di bagian kepala, karena mereka tidak suka. Jika ingin menyentuh atau mengelusnya, kamu bisa memegang bagian leher secara perlahan.
Pengunjung yang sedang bercengkerama dengan Alpaca di Pacha Alpaca. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Kemudian, jangan pernah berdiri di belakang Alapaca, karena kamu bisa saja ditendang oleh hewan tersebut. Tips terakhir, jika Alpaca mendatangi kamu karena membawa makanan, kamu harus tetap tenang dan jangan panik. Kamu bisa mengangkat ke atas makananmu dan memberinya satu-satu.
Oh iya, sama seperti hewan lainnya, hindari menatap Alpaca dalam waktu yang lama. Sebab, gesture ini menandakan kamu mengajak mereka berduel atau berkelahi.

Belajar Seni dan Budaya Bali yang Khas

Art Village Workshop. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Setelah mengenal berbagai jenis hewan, Nuanu juga memiliki kegiatan yang tak kalah menariknya, yaitu membuat kerajinan tangan khas Bali di Rattan Workshop di Art Village. Di sini pengunjung bakal diajak membuat kerajinan dari rotan. Meski terbilang cukup sulit, kamu tak perlu khawatir, karena akan ada pengrajin yang membantumu.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi workshop yang diikuti kumparan, kami diajak untuk membuat rotan yang menyerupai bintang. Meski tidak berbentuk sempurna, akhirnya kami berhasil menyelesaikan tantangan tersebut.
Proses pembuatan rotan ini membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Menariknya, karya seni yang kamu buat tersebut bisa dibawa pulang.
Oh iya, enggak hanya membuat kerajinan, di area Art Village ini juga ada Cultural Village, di mana pengunjung, khususnya anak-anak bisa belajar seni dan budaya Bali yang dilakukan dengan cara menyenangkan melalui bercerita atau story telling. Selain itu, anak-anak juga bisa mengikuti kelas mewarnai gambar, dan kegiatan lainnya.

Sauna dengan Teknik Kuno dari Slavia

Lumeira. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Selanjutnya, Nuanu juga menawarkan tempat relaksasi diri bagi kamu yang ingin menyeimbangkan dan menyegarkan kembali tubuh, jiwa, serta pikiran. Kamu bisa datang ke Lumeira Wellness yang berada tidak jauh dari Nuanu Park.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa pilihan paket wellness di sini, mulai dari 1 Day Wellness Pass dengan harga Rp 350 ribu, dan 1 Day Junior Wellness Pass (khusus untuk anak-anak 1 sampai 9 tahun) dengan harga Rp 250 ribu. Ada pula 4 Wellness Passes (berlaku untuk 1 minggu) dengan harga Rp 1 juta, dan 10 Wellness Passes (berlaku untuk 2 minggu) dengan harga Rp 1,7 juta.
Di Lumeira sendiri pengunjung bisa relaksasi diri di sauna, atau mengikuti perawatan uap Slavia kuno (Parenia). Manfaat spa ini selain merelaksasi tubuh adalah meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak.
Labyrinth Art Gallery. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Di Nuanu kamu juga bisa menyaksikan berbagai pameran, salah satunya di Labyrinth Art Gallery. Salah satu pameran yang sedang hadir di sini adalah The Path of Silence, yang digelar sejak 22 November 2024 lalu hingga 17 Februari 2025.
ADVERTISEMENT
Berkolaborasi dengan 15 seniman seniman lokal dan seniman luar negeri yang tinggal di Bali, pameran ini menyuguhkan karya-karya unik dan surealis.
ADVERTISEMENT
Di Labyrinth Art Gallery kamu juga bisa menyaksikan pertunjukan tari kecak, namun versi yang berbeda. Menurut salah satu staf Labyrinth, Kinan, tari kecak di sini menceritakan tentang Dewa Siwa dan Dewi Uma.
Tari kecak dengan teknologi projection mapping di The Dome. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
"Ceritanya tentang Dewa Siwa dan Dewi Uma (Parwati) yang sebenarnya tidak boleh bertemu atau mencintai, dan akhirnya terciptalah dunia baru," katanya.
Selain jalan ceritanya yang berbeda, pertunjukan tari kecak ini kian menarik, karena kamu juga bakal disuguhkan visual yang apik lewat bantuan teknologi projection mapping 360 derajat.

Taman dengan Teknologi Canggih

Aurora Media Park salah satu atraksi di Nuanu Creative City. Foto: Nuanu
Terakhir, kamu bisa mengunjungi Aurora Media Park sebagai pelengkap liburanmu di Nuanu. Tempat ini sangat cocok dikunjungi di malam hari, karena kamu bisa menyaksikan taman dengan instalasi seni yang dibantu teknologi projection mapping.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa instalasi seni unik yang bisa kamu jumpai di sini, seperti the gate yang lampunya bisa menyala ketika kamu memasukinya lewat bantuan sensor. Enggak hanya itu, kamu juga bisa menjumpai instalasi seni sun dial, di mana ketika kamu menginjak area khusus, maka instalasi seni ini akan menampilkan show atau pertunjukan projection mapping.
Karya seni Earth Guardian karya Daniel Poppers di Aurora Media Park. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Di Aurora Media Park kamu juga bisa menjumpai patung karya seniman asal Cape Town, Afrika Selatan, yaitu Daniel Popper, yang bertajuk earth sentinel atau earth guardian atau penjaga bumi.
Berikutnya, ada juga instalasi seni, yaitu circle of wishes yang berbentuk menyerupai lingkaran-lingkaran dengan cahaya. Keunikan instalasi seni ini adalah materialnya yang dibuat dari bahan-bahan daur ulang atau recycle.
ADVERTISEMENT
Untuk ke sini tiket masuk Rp 20 ribu per orang, berlaku bagi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara (wisman). Sementara itu, untuk paket wisata liburan seharian di Nuanu, harga paket One Day Pass-nya dibanderol Rp 1,6 juta. Jika tidak ingin membeli paket One Day Pass-nya, kamu juga bisa membeli tiket secara online atau go show di setiap destinasi yang disambangi.
Bagaimana tertarik untuk liburan ke Nuanu?