Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lion Air Group Izinkan Penggunaan Jilbab Bagi Pramugari saat Bertugas
9 Februari 2023 10:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu ramai soal salah satu maskapai penerbangan Indonesia yang disebut melarang penggunaan jilbab pada awak kabin perempuan atau pramugari. Menanggapi hal tersebut, maskapai penerbangan Lion Air Group menyatakan pihaknya tidak melarang penggunaan jilbab pada awak kabin mereka.
ADVERTISEMENT
Hal itu pun disampaikan langsung oleh Corporate Communications Strategic of Lion Air , Danang Mandala Prihantoro.
"Lion Air Group tidak melarang bagi karyawati dan pramugari mengenakan hijab (jilbab)," ungkap Danang, dalam pesan singkatnya kepada kumparan, Kamis (9/2).
Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra Andre Rosiade, menyoroti aturan berpakaian busana Muslim bagi awak kabin atau pramugari Garuda Indonesia. Andre menyayangkan belum ada aturan yang mengakomodir pramugari yang memakai jilbab secara permanen.
"Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas Islam. Kita lihat di berbagai maskapai yang ada, sudah banyak pramugari yang berjilbab. Bahkan di Citilink sudah ada yang berjilbab. Tapi di Garuda masih ada aturan yang melarang pramugari-pramugarinya untuk menggunakan busana muslim berjilbab untuk menutup aurat," kata Andre, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dirut PT Garuda Indonesia di Kompleks Parlemen, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Andre mengatakan adanya aturan maskapai yang membatasi pramugari memakai jilbab menimbulkan resah. Sebab, di kehidupan sehari-hari, di luar tugas sebagai awak kabin, para pramugari tersebut menutup auratnya dengan berjilbab.
ADVERTISEMENT
Karena itu, Andre meminta Dirut PT Garuda Indonesia, beserta jajarannya segera mengevaluasi peraturan tersebut.
"Saya mengusulkan kepada Garuda, meski Gerindra bukan partai Islam tapi Gerindra memahami aspirasi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Kami ingin memperjuangkan, meminta Pak Dirut beserta jajaran untuk mengevaluasi aturan bagaimana tata cara berpakaian busana Muslim bagi awak kabin yang ingin melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam menutup aurat dengan memakai jilbab," ujar Andre.
"Citilink bisa, kenapa Garuda tidak. Maskapai swasta yang lain juga bisa, kenapa Garuda tidak. Tinggal kebijakan Pak Dirut dan jajarannya. Itu aspirasi dari umat Islam yang ada di Garuda," lanjutnya.
Garuda Indonesia Buka Opsi Penggunaan Jilbab
PT Garuda Indonesia memberikan respons terkait adanya dugaan aturan yang melarang penggunaan jilbab bagi pramugari. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, mengatakan pihaknya mengedepankan prinsip inklusivitas pada seluruh profesi karyawannya.
ADVERTISEMENT
Sehingga, Garuda Indonesia pada prinsipnya tidak melarang penggunaan jilbab bagi pramugari. Irfan menyebut membuka opsi dan ruang diskusi penggunaan jilbab bagi pramugari Garuda Indonesia.
"Kami memiliki nilai dan visi yang sama atas masukan dari berbagai pihak terkait atribut seragam awak pesawat, khususnya mengenai penggunaan jilbab bagi pramugari. Untuk itu, diskusi terus kami intensifkan, mengingat hal ini perlu disikapi secara cermat dan bijak, khususnya terkait kesiapan penggunaan jilbab pada seragam pramugari yang tidak hanya ditinjau dari kepentingan aspek service dan safety, namun utamanya juga memastikan terjaganya kepentingan pramugari sebagai individu yang memilih opsi penggunaan jilbab dalam kesiapannya sebagai garda terdepan pelayanan penerbangan Garuda Indonesia yang bergerak di segmen penerbangan full service," kata Irfan, dalam keterangan resminya.
ADVERTISEMENT
Untuk sejumlah layanan rute penerbangan, Garuda Indonesia menerapkan penyesuaian atribut seragam awak pesawat mengacu pada regulasi destinasi tujuan maupun terkait kepentingan layanan. Contohnya pada layanan penerbangan haji, pramugari menggunakan seragam abaya yang disertai jilbab.
Irfan mengatakan, perlu kajian yang komprehensif atas penyesuaian atribut seragam awak pesawat, baik dari aspek operasional maupun aspek penunjang lainnya.
"Oleh karenanya, saat ini Garuda Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai stakeholder terkait untuk memastikan kesiapan penggunaan jilbab bagi pramugari Garuda Indonesia dapat dilandasi oleh kebijakan operasional yang komprehensif," tutupnya.