Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Masih Aktif, Ini Ujung Rel Kereta Api Paling Barat di Pulau Jawa
4 Juni 2022 8:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Setelah sempat membahas ujung rel kereta yang berada di ujung timur Pulau Jawa, yaitu di Stasiun Ketapang. Kamu penasaran enggak sih di mana ujung rel kereta bagian barat yang berada di tanah Jawa?
ADVERTISEMENT
Ujung rel kereta paling barat di tanah Jawa terletak di Banten. Mungkin hal ini tidak diketahui banyak orang. Karena banyak orang berpikir kalau ujung rel kereta bagian barat di pulau Jawa ada di Stasiun Rangkas Bitung.
Sebenarnya ujung bagian barat yang masih aktif adalah di Stasiun Merak. Tapi, jika dihitung dengan stasiun yang sudah tidak aktif, Stasiun Merak bukanlah ujungnya, melainkan Stasiun Labuan.
Stasiun Merak terletak di Pulo Merak, Cilegon, Banten. Stasiun ini terbilang unik, karena berada di dalam Pelabuhan Merak. Stasiun yang dibangun pada tahun 1912 ini ada sejak Hindia Belanda dan menjadi rute akhir rel kereta di ujung barat Pulau Jawa.
Dulunya stasiun ini dibangun untuk memudahkan warga sekitar yang ingin menyeberang ke Pulau Sumatera dengan menggunakan transportasi laut.
ADVERTISEMENT
Namun, stasiun yang berada di dalam pelabuhan dibongkar. Lalu, dipindahkan ke dekat dengan pelabuhan tersebut. Karena dulunya untuk masuk ke stasiun, para penumpang harus membayar saat masuk ke pelabuhan.
Saat ini Stasiun Merak memiliki 4 jalur kereta. Jalur 1 dan 3 digunakan untuk tempat parkir kereta sebelum melanjutkan perjalanan, jalur 4 digunakan untuk lintasan kereta api.
Stasiun Labuan di Banten
Sebetulnya jika Stasiun Labuan masih aktif, stasiun ini akan menjadi ujung rel paling barat. Namun, sayangnya stasiun yang dibangun pada 1906 ini sudah berstatus non-aktif.
Dibangun oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda bernama Staatsspoorwegen (SS), stasiun ini terletak di desa Labuan, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Provinsi Banten.
Namun, sayangnya stasiun ini harus berhenti beroperasi pada tahun 1982 karena kalah dengan perkembangan transportasi lain yang terus berkembang.
ADVERTISEMENT
Dulunya, stasiun ini melayani 53 ribu hingga 136 ribu penumpang per tahun. Bahkan, mengangkut barang hingga 7 ribu ton per tahun untuk dijual ke Tanah Abang.