Masjidil Haram Hingga Masjid Huaisheng, Ini 5 Masjid Tertua di Dunia

11 Mei 2020 8:02 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat muslim memadati area sekitar Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Kamis (27/2/2020).  Foto: ANTARA FOTO/Arief Chandra
zoom-in-whitePerbesar
Umat muslim memadati area sekitar Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Kamis (27/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/Arief Chandra
ADVERTISEMENT
Di antara saksi bisu kuatnya peradaban dan pengaruh Islam adalah keberadaan masjid-masjid tua bersejarah di dunia.
ADVERTISEMENT
Bangunan masjid tertua di dunia mayoritas dibangun di Arab Saudi. Hal ini karena dari Madinah, Islam menyebar ke seluruh dunia. Walaupun begitu, ternyata ada satu masjid tertua yang terletak di China, lho.
Untuk itu, berikut kumparan rangkum lima masjid tertua di dunia yang jadi saksi peradaban Islam di dunia.
1. Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi
Suasana Masjidil Haram diambil dari Balcony The Makkah Clock Tower Museum, Mekah, Arab Saudi. Foto: ANTARA FOTO/Hanni Sofia
Masjidil Haram adalah masjid tertua dan terbesar di dunia. Masjid yang merupakan tujuan utama dalam ibadah Haji ini dibangun mengelilingi Ka'bah, yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam mengerjakan ibadah salat.
Masjid yang memiliki luas 356 ribu meter persegi ini menjadi tempat di mana Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail biasa berdoa.
ADVERTISEMENT
Masjidil Haram sudah beberapa kali mengalami perombakan sampai renovasi seperti sekarang. Pada 1570 Masehi, Masjidil Haram direnovasi oleh arsitek pribadi Sultan Salim II dengan mengganti atap dan menambahkan kubah-kubah dekorasi.
2. Masjid Quba, Madinah
Masjid Quba Foto: Shutter Stock
Masjid Quba yang terletak di sebelah selatan Madinah adalah masjid terbesar dan bergengsi kedua, setelah Masjid Nabawi. Selain menjadi masjid pertama terbesar, masjid yang dibangun Nabi Muhammad SAW ini menyimpan banyak sejarah Islam.
Masjid Quba dibangun pada tahun 1 Hijriah atau sekitar 622 M. Ketika itu, Rasul SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk segera berhijrah dan menghindari kekejaman kafir Quraisy. Dalam upaya hijrahnya kala itu, Nabi Muhammad SAW empat singgah di beberapa tempat dan salah satunya adalah desa bernama Quba di Madinah.
ADVERTISEMENT
Hanafi Al-Malawi, dalam buku berjudul 'Tempat bersejarah yang dikunjungi Rasulullah SAW' menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW tinggal di Desa Quba selama empat hari. Setelah itu, ia membangun masjid yang saat ini dikenal sebagai Masjid Quba.
Di dalam masjid tersebut berisi sebuah sumur milik Abu Ayyub Al-Ansari. Konon, sumur ini diberkati, karena menjadi tempat pertama bagi unta yang ditumpangi Nabi Muhammad SAW berlutut dan minum setelah perjalanan panjang.
3. Masjid Nabawi, Madinah
Ilustrasi Masjid Nabawi Foto: kumparan/Denny Armandhanu
Masjid Nabawi, tempat paling suci kedua bagi umat Islam, setelah Masjidil Haram di Mekkah, adalah masjid yang dibangun semasa Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW membangun masjid ini pada tahun pertama setelah hijrah dari Mekkah ke Madinah - yang saat itu bernama Yathrib.
ADVERTISEMENT
Al-Masjid Al-Nabawis, nama Arab masjid ini adalah tempat ibadah kedua yang dibangun di Madinah, setelah Masjid Quba. Masjid ini pada awalnya dibangun di samping rumah Nabi Muhammad SAW pada tahun 632, 1441 tahun lalu, dan telah melaui berbagai perencanaan dan perluasan selama lebih dari 1.400 tahun.
Masjid Nabawi, Arab Saudi. Foto: Pixabay
Perluasan terbesar diperintahkan oleh almarhum Raja Abdullah dan masih berlangsung sampai sekarang. Setelah perluasan selesai, masjid diharapkan dapat menampung sekitar 1,8 juta jemaah.
Dalam Masjid Nabawi terdapat sejumlah lokasi yang sangat bersejarah dalam Islam, salah satunya adalah makam Rasulullah SAW.
4. Masjid Huaisheng, China
Menara Masjid Huaisheng di Guangzhou, China Foto: Dok. Wikimedia Commons
Sebagai salah satu agama dengan pemeluk terbesar di dunia, jejak penyebaran Islam juga bisa ditemukan di China. Salah satu masjid tertua di China yang menjadi bukti tersebarnya agama Islam di Negeri Tirai Bambu itu adalah Masjid Huaisheng.
ADVERTISEMENT
Masjid yang terletak di Guangzhou, China ini merupakan masjid yang sarat akan sejarah. Masjid Huaisheng dibangun pada masa Dinasti Tang (619-907), tepatnya ketika para pedagang Muslim datang ke China melalui jalur sutera.
Masjid Huaisheng di Guangzhou, China Foto: Dok. Wikimedia Commons
Menariknya, di sisi lain ada yang menyebutkan bahwa Masjid Huaisheng didirikan oleh Sa'ad bin Abi Waqqas, yakni tak lain adalah paman Nabi Muhammad SAW pada masa pemerintahan Kaisar Gaozong (649-683). Hal ini diduga karena ada beberapa makam Muslim yang di masjid tersebut.
Terlepas dari sejarahnya, Masjid Huaisheng merupakan salah satu masjid tertua di China dan tertua di dunia yang berhasil bertahan, serta telah dipugar beberapa kali. Masjid ini diketahui telah dibangun ulang pada tahun 1350 dan 1695.
Kini, Masjid Huaisheng menjadi salah satu masjid paling penting bagi umat Islam di China. Banyak jemaah Muslim di China dan negara lainnya yang menyempatkan untuk beribadah di masjid ini.
ADVERTISEMENT
5. Masjid Al-Qiblatain, Madinah
Masjid Al-Qiblatain, Madinah Foto: Instagram: tasnias_travels
Sebagian besar umat Islam, tentu mengenal nama Masjid Qiblatayn, yaitu satu-satunya masjid di dunia yang memiliki dua arah kiblat. Kiblat pertama mengarah ke Masjid al-Aqsha (Baitul Maqdis), di Yerusalem (Palestina) dan kedua mengarah ke Baitullah (Ka'bah), Masjid al-Haram di Makkah.
Masjid yang terletak di Quba, tepatnya di atas sebuah bukit kecil di sebelah utara Harrah Wabrah, Madinah ini dibangun pada tahun 623. Sejarah masjid dua kiblat ini diawali dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW beserta beberapa sahabat ke Salamah untuk menenangkan Ummu Bishr binti al-Bara yang ditinggal mati keluarganya.
Ketika itu bulan Rajab tahun 2 Hijriyah, Nabi Muhammad SAW salat Zuhur di Masjid Bani Salamah. Ia mengimami para jemaah. Dua rakaat pertama salat Zuhur masih menghadap Baitul Maqdis, sampai akhirnya malaikat Jibril menyampaikan wahyu pemindahan arah kiblat.
ADVERTISEMENT
Begitu menerima wahyu ini, Rasul langsung berpindah 180 derajat, diikuti oleh semua jemaah melanjutkan salat Zuhur menghadap Masjidil Haram. Sejak saat itu, kiblat umat Islam berpindah dari Baitul Maqdis, Palestina (menghadap ke utara dari Madinah), menuju Masjidil Haram (menghadap arah selatan dari Madinah).
Masjid Bani Salamah ini pun dikenal sebagai Masjid Qiblatain atau Masjid Dua Kiblat. Jejak penanda kiblat lama itu masih terekam di area masjid, yaitu di bagian atas pintu masuk yang sejajar dengan kiblat baru.