Melihat Makam Raja Dinasti Silla, Bentuknya Mirip Bukit Teletubbies

7 Desember 2019 14:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hwangnamdaechong, makam kuno terbesar di Korea Selatan. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hwangnamdaechong, makam kuno terbesar di Korea Selatan. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
ADVERTISEMENT
Gyeongju bisa menjadi salah satu tujuan wisata jika kamu ke Korea Selatan. Dulunya kota yang berada 370 km di tenggara Seoul ini bernama Seorabeol dan menjadi ibu kota kerajaan kuno Silla (57 SM - 935 SM).
ADVERTISEMENT
Dinasti Silla menguasai sekitar dua pertiga Semenanjung Korea pada masa kejayaannya antara abad ke-7 dan ke-9, selama hampir seribu tahun. Kamu bisa melihat sisa-sisa peninggalan dinasti kuno itu ketika mengunjungi kompleks makam Daereungwon. Di sinilah tempat terakhir para raja dan bangsawan Kerajaan Silla.
kompleks makam Daereungwon. Foto: Korea Tourism Organization
Ada 23 makam besar yang terletak di sini; yang paling terkenal adalah Cheonmachong dan Hwangnamdaechong. Dalam penggalian daerah itu pada tahun 1970-an, Cheonmachong ditemukan dengan lukisan kuda yang sudah terpasang. Lukisan ini adalah satu-satunya lukisan yang ditemukan dari era Silla.
Kamu juga dapat melihat bagian dalam Cheonmachong. Ada 11.526 sisa peninggalan dan mahkota kerajaan di dalam makam yang menunjukkan gaya hidup mewah raja, termasuk Cheonmado, sebuah karya seni yang dianggap sangat berharga, karena merupakan karya seni pertama Korea yang digali dari makam kuno.
Salah satu peninggalan yang ada di Cheonmachong. Foto: Korea Tourism Organization
Objek wisata lain adalah Hwangnamdaechong, makam kuno terbesar. Ini rumah bagi tubuh raja dan ratu yang memiliki lebih dari 30 ribu peninggalan dan aksesoris emas.
ADVERTISEMENT
Uniknya, makam ratu memiliki aksesori yang lebih mewah. Para peneliti telah menyimpulkan bahwa sang ratu dapat memiliki posisi sosial yang tinggi sebelum menikah. Kamu dapat merasakan budaya kuno Korea 1.500 tahun yang lalu ketika mengunjungi makam-makam ini.
Gundukan makam yang mirip Bukit Teletubbies, memiliki ketinggian 12,7 m dengan diameter 50 m, dan terdiri dari lapisan batuan yang dikumpulkan dari sungai. Di bawah lapisan batu adalah ruang kayu yang panjangnya 6,5 m dan lebar 2,1 m, tingginya mencapai 2,1 m, dengan peti mati kayu di tengahnya.
Hwangnamdaechong, makam kuno terbesar di Korea Selatan. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Jika kamu berkunjung ke kompleks makam Daereungwon, jangan sekali-sekali mencoba mendaki gundukan dan selfie di atasnya. Kamu bisa kena hukuman dua tahun penjara atau denda 2 juta won (sekitar Rp 237 juta), karena situs tersebut merupakan peninggalan sejarah yang dilindungi.
ADVERTISEMENT
Menara Observatorium berusia 1.300 Tahun
Tak jauh dari kompleks makam Daereungwon terdapat Cheomseongdae, menara observatorium astronomi dari abad ke-7. Cheomseongde yang berarti ‘menara pengamat bintang’, merupakan salah satu dari observatori tertua yang masih tersisa di Asia Timur dan mungkin di dunia.
Cheomseongdae, menara observatorium astronomi dari abad ke-7 di Korea Selatan. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Menara observatorium ini dibangun dari tumpukan batu granit dalam bentuk botol. Tingginya sembilan meter dengan lebih dari 300 blok batu besar persegi panjang dengan 27 rangkaian. Jumlah blok melambangkan hari-hari dalam setahun, dan Ratu Seondeok adalah penguasa ke-27 dari kerajaan Silla.
Gyeongju dulunya menjadi pusat budaya, seni, dan sains. Astronomi dan astrologi adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari di Korea kuno, yang mengatur kegiatan seperti pertanian dan memberikan masukan kepada penguasa sebelum mengambil keputusan.
Cheomseongdae, menara observatorium astronomi dari abad ke-7 di Korea Selatan. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Gyeongju juga memiliki komplek kerajaan peninggalan dinasti Silla yang jadi tujuan wisatawan untuk foto-foto. Ada juga Bulguksa yang merupakan salah satu kuil tertua di Korea Selatan. Simak terus story-nya di kumparan!
ADVERTISEMENT