Mengapa Bangunan di Santorini, Yunani, Hanya Dicat Biru dan Putih Saja?

24 Mei 2020 16:57 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Santorini Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Santorini Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pulau-pulau di Kepulauan Cyclades, Yunani, dikenal sebagai salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan karena bangunannya yang unik. Bangunan-bangunannya hanya dicat dua warna, putih dan biru.
ADVERTISEMENT
Bangunannya yang didominasi putih menampilkan pemandangan yang kontras dengan Laut Mediterania namun tetap senada. Cantik banget!
Pulau Santorini misalnya, masyarakat setempat terbiasa mengecat dinding rumahnya dengan warna putih. Lalu mewarnai kubah, pintu, dan jendelanya dengan warna biru tua.
Penggunaan warna dan biru tua di Pulau Santorini tidak digunakan hanya di satu atau dua rumah saja, melainkan hampir seluruh rumah. Lantas apa alasannya?
Keledai di Pulau Santorini sedang beristirahat Foto: Shutter Stock
Dilansir Culture Trip, sebagian orang menganggap bahwa penggunaan warna biru dilakukan untuk menangkal kejahatan. Karena pada cerita di masa lalu, mata orang jahat disimbolkan dengan warna lensa biru.
Versi lainnya mengatakan bahwa pulau-pulau yang berada di Kepulauan Cyclades mengalami hawa yang kering dan panas dengan ruang hijau yang sangat terbatas. Sehingga penduduk kesulitan mendapat kayu untuk membuat bangunan.
ADVERTISEMENT
Penduduk setempat biasanya menggunakan batu, lumpur, hingga seven vulkanik untuk membangun rumah, sehingga hasilnya tidak terlalu cantik. Oleh sebab itu, mereka terbiasa mengecat rumahnya dengan warna-wana yang alami untuk memperindahnya.
Wisatawan yang tengah menikmati keindahan Santorini Foto: Shutter Stock
Ada pula yang mengatakan bahwa penggunaan warna tersebut berasal dari perintah Ioannis Metaxas, mantan jenderal militer sekaligus diktator.
Pada 1930an, ia memerintahkan penduduk untuk menggunakan kapur dan produk lokal yang memiliki sifat anti-bakteri untuk melapisi bangunannya. Hal itu dilakukan untuk memerangi upaya epidemi malaria yang mewabah di pulau-pulau.
Penggunaan kapur pada bangunan membawa keuntungan ganda. Selain mencegah infeksi, penggunaan kapur juga membantu melapisi rumah dari sinar matahari.
Sehingga hawa di area dalam rumah tidak terlalu panas, terutama ketika musim panas tiba.
Jendela rumah berwarna biru di Santorini, Yunani Foto: Shutterstock
Namun, setelah sang pemimpin lengser dan pandemi malaria berakhir, masyarakat setempat kembali mengecat rumah sesuai dengan keinginan mereka.
ADVERTISEMENT
Tetapi, pada tahun 1967, ketika masa kediktatoran militer kembali berlangsung, masyarakat diperintahkan untuk mewarnai bangunannya dengan warna putih dan biru. Warna tersebut dianggap sebagai simbol patriotisme, sesuai dengan bendera Yunani.
Tren itu terus berlanjut bahkan setelah kudeta berlangsung pada 1973 silam. Hanya sedikit saja rumah yang memilih punya warna berbeda.
Di luar dari berbagai alasan, nyatanya warna putih biru yang digunakan di Kepulauan Cyclades memang nampak sangat indah. Siapapun yang memandangnya, pasti akan terpesona. Iya, kan?
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.