Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Mengapa Sebagian Besar Kursi Pesawat Berwarna Biru? Ini Alasannya
22 November 2018 7:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Duduk di kursi pesawat yang empuk dengan pelayanan dari awak penerbang yang ramah pasti membuat perjalanan makin menyenangkan. Tapi, di sisi lain apa pernah terlintas dipikiranmu mengapa kebanyakan maskapai penerbangan punya tempat duduk berwarna biru?
ADVERTISEMENT
Dilansir Telegraph, maskapai penerbangan di seluruh dunia umumnya memadukan nuansa biru pada kursi kabin mereka. Dan itu semua bukanlah sebuah kebetulan.
Sebab, menurut Color Affect, konsultan yang berbasis di London dan dijalankan oleh Angela Wright, penulis The Beginner’s Guide to Color Psychology, biru dikaitkan dengan hal positif, seperti kepercayaan, efisiensi, ketenangan, kesejukan, hingga refleksi.
Sementara, Nigel Goode, seorang perancang kabin penerbangan, sekaligus co-founder Priestman Goode, yang telah membuat interior pesawat selama 30 tahun untuk maskapai penerbangan mengatakan bahwa warna biru dapat memperkuat merek pesawat. “Pekerjaan kami sebagai desainer adalah untuk memperkuat merek maskapai dan membuatnya lebih dapat dikenali. Tetapi, perhatian utama kami adalah memberikan interior yang memaksimalkan kenyamanan untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan,” tuturnya.
Goode menambahkan bahwa biru juga merupakan warna yang tidak menegangkan, serta membangkitkan rasa tenang. Sementara untuk penerbangan yang relatif murah, biasanya menggunakan nuansa yang lebih berani.
ADVERTISEMENT
Tapi walau begitu, tetap tujuan utamanya untuk menciptakan suasana santai seperti di rumah. Maka dari itu, maskapai penerbangan cenderung menggunakan warna yang terasa alami dan bersahaja.
“Biru menjadi warna pilihan, karena warna itu tidak kontroversial, terkesan dapat dipercaya dan aman. Maka tak heran bila warna ini digunakan pada semua maskapai yang sudah berumur, seperti British Airways,” tambah Goode.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bila ada hubungan yang kuat antara warna dan persepsi konsumen terhadap suatu merek. Para peneliti menemukan bahwa hingga 90 persen penilaian sebuah produk berdasarkan warnanya.
“Penelitian kami di bandara dan stasiun kereta api telah menunjukkan bahwa kekuatan psikologis warna dan kontrol cahaya dapat mempengaruhi suasana hati orang-orang,” ucap desainer interior Inggris, Jane Priestman yang juga mantan manajer umum, serta direktur desain untuk otoritas Bandara Inggris dan British Railm.
ADVERTISEMENT
Selain warna biru, perusahaan penerbangan juga cenderung menggunakan warna gelap untuk alasan pemeliharaan dan kebersihan. Tidak hanya itu, warna gelap dianggap lebih tahan lama daripada kursi dengan warna pucat.