Mengenal 5 Rumah Adat Jawa Barat yang Sederhana dan Harmonis dengan Alam

2 Februari 2021 16:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rumah adat Jawa Barat Foto: wikimedia commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rumah adat Jawa Barat Foto: wikimedia commons
ADVERTISEMENT
Rumah adat Jawa Barat menjadi salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Rumah adat menjadi pokok budaya yang hampir dimiliki setiap suku di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Rumah adat Jawa Barat memiliki ciri khas kesederhanaan, penggunaan bahan atap alami, hingga memiliki ikatan erat dengan alam sekitar. Rumah adat Jawa Barat pada dasarnya mengadopsi kehidupan para lehuhur yang memiliki hubungan harmonis dengan alam.
Semua model rumah adat Jawa Barat sekilas tampak mirip. Namun, semuanya memiliki ciri khas dan maknanya masing-masing. Penasaran seperti apa? Berikut kumparan rangkum rumah adat Jawa Barat.

1. Imah Badak Heuay

Imah Badak memiliki arti badak menguap. Nama Badak Heuay bukan tanpa alasan, karena penamaan ini berasal dari bentuk atap rumah yang menyerupai badak sedang menguap, yakni terbagi atas dua atap besar dan kecil.
Atap yang menyerupai badak itu berfungsi untuk melindungi area teras di depan rumah. Pada zaman dahulu, teras yang dilengkapi dengan kursi kayu ini biasanya digunakan untuk menerima tamu laki-laki.
ADVERTISEMENT
Rumah adat Jawa Barat ini banyak ditemui di daerah Sukabumi. Masyarakat modern yang baru membangun rumah pun tetap menggunakan bentuk atap dari rumah adat Jawa Barat Imah Badak Heuay sebagai bentuk pelestarian budaya.

2. Rumah Tagog Anjing

Tagog Anjing, rumah adat Jawa Barat Foto: QWWEQW via Twitter
Sama seperti Imah Badak Heuay, penamaan pada rumah adat Jawa Barat ini digunakan, karena desain atap utamanya menyerupai anjing yang sedang duduk. Tagog Anjing memiliki bentuk atap yang terdapat dua bidang dan berbatasan pada garis batang suhunan.
Bidang atap pertama dalan rumah adat Tagog ini memiliki ukuran atap yang lebih lebar dari atap lainnya. Hal itu disebabkan atap tersebut menjadi penutup ruangan di rumah adat tersebut. Rumah adat suku Sunda Tagog Anjing biasanya ditemui di daerah Kabupaten Garut.
ADVERTISEMENT

3. Jolopong

Jolopong merupakan istilah Sunda yang memiliki arti tergolek lurus. Nama itu diberikan kepada rumah adat ini lantaran desain dari Jolopong dibuat sangat sederhana seolah tergolek begitu saja.
Rumah adat ini memiliki sebutan lain bernama suhunan panjang atau suhunan Jolopong. Kesederhanaan rumah adat Jolopong juga terlihat dari bentuknya yang tidak rumit tanpa adanya lekukan yang variatif.
Bentuk rumah adat Jolopong menjadi salah satu yang cukup tua apabila dilihat dari bentuk atap bangunan saung atau dangau. Rumah adat ini hanya memiliki dua bidang atap yang dipisahkan oleh jalur suhunan pada bagian tengah rumah.
Untuk pembagian ruangannya, Rumah Adat Jolopong terbagi ke dalam lima bagian, yaitu teras, area ruang tengah, kamar tidur, dan dapur. Area teras juga disebut dengan emper, ruang tengah disebut dengan imah yang berarti bagian utama rumah, kamar tidur disebut dengan pangkeng, dan dapur disebut dengan pawon. Jolopong biasanya ditemukan di daerah Kabupaten Sumedang dan Garut, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT

4. Perahu Kumureb

Perahu Kumureb, rumah adat Jawa Barat Foto: Wikimedia Commons
Nama dari Rumah Adat Suku Sunda ini diambil dari kata ‘parahu’ yang berarti perahu dan ‘kumureb’ yang berarti tengkurap. Nama ini diambil lantaran bentuknya yang menyerupai perahu terbalik dengan atap yang didesain berbentuk limas.
Jika dilihat dari desain rumahnya, Rumah Adat Parahu Kumureb memiliki gaya arsitektur yang lebih rumit daripada Rumah Adat Jolopong. Rumah adat ini memiliki empat bagian utama yang dibagi ke dalam dua area dengan bentuk yang berbeda.
Area sisi depan dan belakang rumah didesain dengan bentuk trapesium, sedangkan area belakang dibuat dengan bentuk segitiga sama sisi. Meskipun desain rumah ini unik, Imah Perahu Kumereb menjadi salah satu rumah adat yang minim diminati masyarakat modern.
ADVERTISEMENT
Sebab, rumah adat ini tidak didesain sempurna untuk menampung air hujan. Terlebih, curah hujan di Jawa Barat tergolong cukup tinggi. Namun, rumah adat ini masih bisa ditemukan di wilayah Ciamis, Jawa Barat.

5. Julang Ngapak

Julang Ngapak, rumah adat Jawa Barat Foto: Wikimedia Commons
Rumah adat Jawa Barat Imah Julang Ngapak memiliki atap yang terinspirasi dari burung, di mana bentuknya menyerupai burung yang sedang mengepakkan sayapnya. Bagian atas pada rumah adat Jawa Barat ini berbentuk segitiga dan bagian bawahnya melebar.
Sementara itu, pada kedua sudut atap terdapat cagak gunting untuk mencegah rembesan air hujan. Pada zaman dahulu, rumah adat Jawa Barat ini dilapisi ijuk dari rumbia atau alang-alang. Meskipun lapisannya hanya dari dedaunan, rumah adat Jawa Barat ini tidak mudah mengalami kebocoran.
ADVERTISEMENT
Namun, pada masa modern ini, atap rumah adat Jawa Barat tersebut ada yang dilapisi dengan material kayu. Rumah adat Jawa Barat Imah Julang Ngapak bisa kamu temui di daerah Tasikmalaya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).