Mengenal Meti Kei, Fenomena Laut Surut yang Unik dan Memukau di Maluku

17 Desember 2019 11:10 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesona cantiknya Pantai Ohoidertawun di Kepulauan Kei Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Pesona cantiknya Pantai Ohoidertawun di Kepulauan Kei Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Kepulauan Kei merupakan salah satu kawasan di Maluku Tenggara yang menyimpan banyak potensi wisata bahari. Panorama pulau-pulau cantik dengan pantai berpasir putih yang eksotis, semuanya tersaji di hadapan wisatawan.
ADVERTISEMENT
Kepulauan Kei sendiri merupakan gugusan pulau-pulau dengan dua pulau besar yaitu Pulau Kei Besar dan Kei Kecil.
Selain wisata baharinya, ada satu fenomena unik yang bisa dijumpai wisatawan di sekitar Pulau Kei. Adalah Meti Kei, fenomena ini sukses membuat takjub wisatawan.
Pesona cantiknya Pantai Ohoidertawun di Kepulauan Kei Foto: Shutter stock
Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Meti Kei sendiri merupakan fenomena alam air laut surut terbesar dan terluas yang terjadi di Kepulauan Kei dalam setahun.
Meti Kei sendiri terdiri dari dua kata yaitu “Meti” yang dalam bahasa Maluku berarti “kering kerontang” sedangkan “Kei” merujuk pada pulau tersebut.
Fenomena ini sudah amat terkenal khususnya di daerah Indonesia Bagian Timur, meski sebenarnya surut terendah yang paling besar terjadi di Aru. Namun, karena orang-orang di Kei lebih mempopulerkan istilah ini, maka disebut “Meti Kei”, bukan “Meti Aru”.
ADVERTISEMENT
Meti Kei sendiri berlangsung di sekitar perairan Kei kurang lebih selama dua bulan per tahun, yaitu pada Oktober-November.
Ketika fenomena ini terjadi dalam beberapa jam dalam sehari, banyak hal yang menarik bisa ditemui wisatawan.
Mulai dari luas pantai yang bertambah hingga 500-700 meter ke arah laut, beberapa pulau pun tampak tersambung akibat surutnya air laut ini.
Pesona cantiknya Pantai Ohoidertawun di Kepulauan Kei Foto: Shutter stock
Meti Kei juga memberi anugerah bagi masyarakat sekitar khusunya para nelayan sekitar pulau. Sebab, fenomena alam ini membuat para nelayan bisa dengan mudah menggiring tangkapan laut ke arah pantai, sehingga mereka tinggal mengambil ikan yang menggelepar di tempat yang surut.
Bahkan kini fenomena alam ini menjadi daya tarik wisatawan karena dapat menyaksikan penangkapan ikan bersama nelayan (bahkan dapat turut serta membantu), juga dapat berjalan-jalan hingga ke tengah laut tanpa berenang.
ADVERTISEMENT
Fenomena unik ini bisa ditemui hampir di sekitar Kepulauan Kei, salah satunya dari Pantai Ohoidertawun yang terletak di Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara.
Tak hanya itu, wisatawan juga bisa menikmati pesona Pulau Kei dan fenomena unik ini lewat Festival Pesona Meti Kei (FPMK) yang digelar setiap tahunnya.
Tertarik untuk berkunjung ke Kepulauan Kei?