Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Mengenal Suku Tajik, Suku Di China dengan Penduduk Berwajah Rupawan
6 April 2018 15:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Masyarakat di Asia khususnya Asia Tenggara, Asia Utara, Asia Timur, Madagaskar dan beberapa tempat di sekitarnya identik dengan mata yang sipit, rambut hitam lurus, dan ras Mongoloid ini biasanya perawakan yang lebih kecil dari ras Kaukasoid.
ADVERTISEMENT
Namun, hal berbeda justru terdapat di China. Jika kamu berkunjung ke Kota Tashkurgan, tepatnya di perbatasan antara China dan Pakistan, kamu akan menemukan sebuah suku yang bernama Suku Tajik, atau yang berarti mahkota.
Suku yang mendiami wilayah yang masih termasuk dalam provinsi Xianjing, China ini tak seperti ras Mongoloid kebanyakan. Jika ras Mongoloid memiliki mata sipit, hal ini tak berlaku bagi mereka.
Justru masyarakat suku Tajik memiliki mata lebar berwarna coklat, hidung mancung, kulit putih dengan alis dan rambut yang tebal. Hal ini tak hanya berlaku bagi wanita suku Tajik saja, pria di sana pun juga memiliki wajah yang tak kalah rupawan. Selain memiliki wajah yang sedap dipandang, suku Tajik juga sangat ramah dan terbuka bagi siapa saja.
Wajah yang rupawan suku Tajik ini berasal dari nenek moyangnya yang berasal dari Persia. Suku Tajik juga tersebar di beberapa wilayah, yaitu Afganistan, Tajikistan dan selatan Uzbeskistan, Iran, dan Pakistan.
ADVERTISEMENT
Soal bahasa, biasanya untuk sehari-hari mereka menggunakan bahasa Srikol, dan sebagian kecil berbicara bahasa Wakhi. Banyak orang Tajik juga bisa berbahasa Uygur dan Kyrgyz. Namun, mereka tetap fasih berbahasa Mandarin.
Sama seperti penduduk kebanyakan, Suku Tajik juga melakukan diet. Saat diet, mereka biasanya akan memakan daging mentah yang dimakan dengan nasi yang direbus bersama susu, serta pancake yang dicampur dengan susu. Bagi mereka yang sedang diet juga memiliki beberapa pantangan, misalnya tidak memakan hewan yang tidak disembelih dan juga darah hewan.
Soal mencari pasangan, suku Tajik juga menganut monogami atau hanya menikah dengan orang yang masih satu etnis dengannya. Mereka biasanya tidak diizinkan untuk menikah dengan orang dari etnis kelompok lain.
Namun, untuk pria mereka masih diperbolehkan menikah dengan etnis yang berbeda. Bahkan menikah dengan kerabat yang masih dekat lazim dilakukan. Dan biasanya umur suami harus lebih tua dari sang istri.
ADVERTISEMENT
Perkembangan agama di Tajik juga memiliki sejarah yang panjang. Leluhur mereka dahulu mempercayai banyak agama termasuk primitif, Zoroastrianisme, hingga Buddhisme.
Menurut kabar nenek moyang suku Tajik memang menyembah alam dan fenomena alam, terutama elang yang dipercaya memiliki hubungan dekat dengan orang-orang Tajik. Tarian "Eagle Dance" dari suku ini juga memiliki gerak-gerik layaknya elang. Selain itu, suku yang dikenal piawai dalam menari dan menyanyi ini kini menganut agama Islam dengan aliran Sunni dan Syiah.