‘Menghirup Awan’ di Kuil Bersejarah Bulguksa, Korea Selatan

7 Desember 2019 19:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuil Bulguksa, Gyeongju, Korea Selatan. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kuil Bulguksa, Gyeongju, Korea Selatan. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
ADVERTISEMENT
Korea Selatan banyak memiliki harta nasional peninggalan sejarah dari berbagai dinasti kerajaan kuno. Di kaki gunung Tohamsan, Gyeongju, misalnya, berdiri kuil Bulguksa peninggalan dinasti Silla.
ADVERTISEMENT
Kuil ini menyimpan banyak harta nasional yang terakumulasi sepanjang sejarahnya yang panjang. Bulguksa juga sudah dicatat sebagai Aset Budaya Dunia oleh UNESCO.
Ada tiga bangunan utama di kuil Bulguksa, yakni Daewoongjeon, Geukrakjeon, dan Aula Birojeon. Dalam halaman kuil menyimpan banyak batu yang ditetapkan sebagai harta nasional, termasuk pagoda Dabotap yang bermakna Pagoda Segala Pusaka.
Pagoda Dabotap yang berada di Kuil Bulguksa. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Pagoda yang memiliki tinggi 10,4 meter ini dipenuhi ukir-ukiran. Tersusun atas 3 bagian utama yang lebih rumit dibanding Pagoda Shakyamuni. Pada bagian dasar terdapat tangga miniatur berjumlah 8 pijakan di tiap 4 sudutnya.
Selain Dabotap, ada juga pagoda tiga lantai Seokgatap, jembatan Cheongwoongyo dan Baekwoongyo yang terhubung dengan Geukrakjeon, serta jembatan Chilbogyo. Batu-batu tersebut memberi gambaran sekilas tentang keinginan rakyat dari periode Silla. Kuil Bulguksa memiliki banyak makna dalam setiap struktur.
Kuil Bulguksa, Gyeongju, Korea Selatan. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Peta petunjuk di Kuil Bulguksa. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Menurut sudut pandang ajaran Budha, setiap bagian candi melambangkan Bulguk, atau dunia pencerahan; misalnya, Daewoongjeon mewakili Dunia Pencerahan di mana Buddha Sakyamuni tinggal, daerah Geukrakjeon mewakili Tanah Kebahagiaan, dan daerah Birojeon tempat di mana Buddha Virocana tinggal.
ADVERTISEMENT
Menurut pemandu wisata, kepada kumparan, Bulguksa memiliki program menginap dua hari di kuil setiap minggunya, termasuk latihan zen, wisata malam Gyeongju, mencoba masakan kuil, hingga penggosokan prasasti. Tempat ini sangat cocok sebagai relaksasi dan menenangkan pikiran. Udaranya sejuk, dengan pemandangan pohon pinus dan gunung di kejauhan. Dari kaki gunung Tohamsan, kamu seolah bisa menghirup dan mengembuskan awan.
Pemandangan sekitar Kuil Bulguksa. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Pengunjung di Kuil Bulguksa. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Spot Instagramable
Masih di kawasan Gyeongju National Park, ada Donggung Palace dan Wolji Pond yang sering jadi spot favorit untuk foto-foto, terutama di malam hari.
Tempat ini dulunya merupakan kolam buatan dan balai di istana dinasti Silla yang menjadi tempat raja mengadakan pesta dan menyambut tamu penting.
Donggung Palace dan Wolji Pond di malam hari. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Berdasarkan catatan sejarah, Donggung Palace dan Wolji Pond dibangun di area Benteng Wolseung pada masa pemerintahan Raja Munmu. Setelah jatuhnya Silla, kolam itu menjadi rusak selama berabad-abad.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari proyek renovasi situs bersejarah di Gyeongju, tempat ini dikeruk dan dibangun kembali pada tahun 1974. Proyek penggalian jangka panjang dari Maret 1975 hingga Desember 1986 merilis sejumlah besar peninggalan dari kolam.
Donggung Palace dan Wolji Pond. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Pemandangan di Kuil Bulguksa. Foto: Adhie Ichsan/kumparan
Hampir 33.000 benda peninggalan bersejarah digali dari Donggung Palace dan Wolji Pond. Mulai dari bahan arsitektur, tembikar, patung perunggu dan emas Buddha, perhiasan, aksesori, dan barang-barang sehari-hari lainnya yang menggambarkan kehidupan sehari-hari di masa kerajaan kuno Silla.