Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Mengunjungi Kampung Terih, Tempat Wisata 'Instagenic' Terbaru di Batam
22 April 2018 13:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Bicara soal Batam jangan hanya teringat harga gawai yang murah atau memikirkan naik kapal ferry untuk singgah ke Singapura saja. Karena sejatinya Batam memiliki banyak tempat wisata menarik yang sayang untuk dilewatkan.
ADVERTISEMENT
Salah satu tempat wisata baru yang berada di kota terbesar di Kepulauan Riau ini adalah Kampung Terih. Sebuah kampung yang berada di Sambau, Nongsa, Batam. Beberapa hari lalu, kumparanTRAVEL berkesempatan untuk mengunjungi Kampung Terih atas undangan Kementerian Pariwisata.
Sebelum sampai di kampung ini, kumparanTRAVEL harus melalui berbagai tanjakan dan turunan, dengan aspal yang bagus lengkap dengan pemandangan lokasi penambangan. Sampai dilokasi, kami disambut dengan altar sepanjang 75 meter yang langsung menghadap ke pantai.
Pantainya sendiri tak memiliki banyak pasir, layaknya pantai pada umumnya. Air di Pantai Terih ini sangat jernih, di ujung altar juga terdapat beberapa perahu kecil.
Tak jauh dari situ, ada hutan mangrove yang bisa turis telusuri di atas jembatan sepanjang kurang lebih 100 meter. Tentunya walau cuaca sedang terik, ketika kumparanTRAVEL menyusuri hutan mangrove ini, suasana sejuk masih terasa. Apa lagi selama perjalanan kami turut ditemani dengan berbagai tulisan jenaka di pinggiran jembatan yang kerap kali mengundang gelak tawa.
Tulisan itu berisikan himbauan untuk menjaga alam hingga guyonan soal cinta. Bambang Saputra, 'juragan pasar' dari Kampung Terih menuturkan idenya ini hanya ingin para pengunjung yang membacanya tertawa.
ADVERTISEMENT
"Hanya (ingin) menimbulkan memberikan efek orang lihat, (lalu) bisa tertarawa dan senyum," ungkapnya saat ditemui kumparanTRAVEL di Kampung Terih, Jumat (20/04).
kumparanTRAVEL juga penasaran, mengapa disebut sebagai Kampung Terih? Ternyata terih adalah batu yang bulat, pipih, licin, dengan warna agak kemerahan. Dan kampung ini banyak ditemui batu terih, khususnya di pinggir pantai. Akhirnya karena itulah, kampung ini akhirnya diberi nama Kampung Terih.
Sedikit menengok kebelakang, Kampung Terih sendiri sebenarnya sudah ada sejak 1991 silam, namun baru dijadikan lokasi wisata pada 2017 lalu. Melihat potensi wisata yang ada di kampung ini, Komunitas Para Penjelajah Alam Kepulauan Riau terbesit untuk 'menandainya'.
"Dulu itu kita punya komunitas PARI, Penjelajah Alam Kepri, kita ada program jelajah kampung tua. Sampai di kampung ini kita lihat ada potensi, ada sunset bagus. Main lagi ke sini, main kedua kali sama ketua kampung," kenangnya.
Pria berusia 40 tahun itu juga menambahkan ketika kali ketiga mengunjungi Kampung Terih, Bambang melihat ada penyu yang tertangkap oleh nelayan. Bambang pun berpikir ini akan semakin menjadi potensi pariwisata baru di Batam.
ADVERTISEMENT
Akhirnya Bambang bersama yang masyarakat lainnya membangun kampung ini untuk dijadikan lokasi wisata, dilengkapi dengan banyak spot foto yang Instagenic. Selain itu, setiap minggunya juga ada event yang menghadirkan pertunjukan tarian Melayu hingga pertunjukan musik.
Mantan Koordinator GenPI Batam ini menuturkan bahwa Kampung Terih menjadi lokasi wisata termurah se-Batam. Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, cukup membayar Rp 5 ribu saja sudah bisa menikmati keindahannya.
"Harga masuk (Kampung Terih) paling murah se-Batam, di tempat lain sudah Rp 10 ribu (hingga) Rp 15 ribu, parkir Rp 5 ribu (sampai) 10 ribu. Di sini parkir motor seribu mobil Rp 2 ribu, perorangnya Rp 5 ribu. Itu paling murah se-Batam," jelasnya.
Sejak di buka 5 November 2017 lalu, rupanya Kampung Terih mampu menarik hingga 24 ribu pengunjung. Tak hanya wisatawan lokal saja, walau terbilang masih baru, wisatawan asing pun juga ada yang menyambanginya.
ADVERTISEMENT
"Bermacam-macam kebanyakan Singapura dan Malaysia, ada juga yang lainnya China dan Taiwan," tutupnya.