Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bicara destinasi wisata di negara Kamboja , pasti yang terlintas di kepala adalah Angkor Wat. Bagaimana tidak, candi setinggi 65 meter itu digadang-gadang sebagai lokasi terbaik untuk menyapa sunrise, menyimpan banyak cerita sejarah hingga menjadi monumen agama terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Tapi di balik keindahannya, sebenarnya komplek wisata Angkor Wat juga dihuni candi lainnya yang tak kalah indah dan menakjubkan. Salah satunya adalah Ta Prohm yang masih satu kawasan dengan Angkor Wat.
Sebagai informasi, untuk masuk ke Ta Prohm, pengunjung tidak akan dikenakan biaya lagi. Sebab, biaya masuk yang dikenakan sebesar 37 dollar Amerika atau sekitar Rp 527 ribu berlaku untuk mengitari seluruh komplek candi selama satu hari penuh.
Beberapa waktu lalu, kumparan mendapat kesempatan untuk mengunjungi Ta Prohm. Kami didampingi oleh tour guide lokal bernama So Sophea.
Rupanya saat masuk ke dalam komplek Ta Prohm, petugas memeriksa pakaian dan memastikan baju dan celana yang digunakan pengunjung tidak terbuka. Terutama tidak diperkenankan menggunakan celana yang terlalu pendek.
ADVERTISEMENT
Setelah melewati petugas, kami melanjutkan perjalan untuk mencapai ke candi, kurang lebih 15 menit kami berjalanan kaki. Menggunakan alas kaki yang nyaman sangat diperlukan saat berkunjung ke Ta Prohm. Meski medan yang dilalui sangat bersahabat, menggunakan alas kaki yang nyaman adalah pilihan tepat mengingat candi hanya bisa disusuri dengan berjalan kaki.
Sesampainya di candi, mata kami langsung terpana melihat pepohonan yang begitu tinggi dan besar. Bahkan saking besarnya, ada beberapa pohon yang merusak bangunan candi.
Tak hanya merusak bangunan saja, akar tersebut bahkan juga masuk ke dalam candi. Kata So Sophea, pengelola memang sengaja melakukannya agar memberikan kesan candi di dalam hutan belantara.
Berbalut akar pohon dan lokasinya yang dikelilingi pepohonan besar nan tinggi, candi-candi yang ada juga banyak yang rusak serta ditumbuhi banyak lumut. Tapi justru makin membuatnya eksotis dan mengaggumkan.
ADVERTISEMENT
Selain merusak bangunan candi, akar pohon-pohon yang ada juga mempunyai ukuran yang sangat besar, seperti membentuk ular. Saking uniknya, pohon-pohon yang ada di Ta Prohm juga kerap jadi incaran bidikan kamera. Bahkan, kerap membuat garis antrean saking banyaknya yang ingin foto bersama pohon.
“Itu pohon yang jadi lokasi syuting Angelina Jolie,” kata So, sambil menunjuk sebuah pohon yang sudah dipenuhi turis China untuk foto.
Kata So, pohon tersebut selalu jadi incaran turis dan berkat Angelina Jolie, Ta Phrom jadi kebanjiran turis. Biasanya mereka yang mengincar pohon tersebut akan foto di dekat bangunan candi yang terlilit akar, meniru adegan Angelina Jolie dalam film tersebut
Sebagai informasi, Ta Phrom pernah dijadikan sebagai lokasi pembuatan film Lara Croft: Tomb Raider yang dibintangi oleh Angelina Jolie. Film tersebut rilis pada 2001 lalu.
ADVERTISEMENT
Tapi sejauh mata memandang, tak hanya akar pohon yang jadi tempat Angeline Jolie saja yang dijadikan objek foto. Masih banyak akar pohon lainnya yang jadi buruan turis, bahkan ada juga yang sengaja diberi penanda khusus dan diberi titik tanda spot foto terbaik.
Siap berkunjung ke Ta Phrom?