Mengunjungi Tombak Sulu-sulu, Gua Tempat Raja Sisingamangaraja I Lahir

13 Desember 2019 14:23 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tombak Sulu-sulu, gua tempat lahir Raja Sisingamangaraja I. Foto: Andari Novianti/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tombak Sulu-sulu, gua tempat lahir Raja Sisingamangaraja I. Foto: Andari Novianti/kumparan
ADVERTISEMENT
Alam dan budaya Sumatera Utara memang tak pernah habis untuk dikunjungi. Tak hanya Danau Toba yang memiliki pesona luar biasa, di Sumatera Utara juga terdapat destinasi wisata yang masih kental dengan cerita rakyat, yaitu Tombak Sulu-sulu.
ADVERTISEMENT
Tombak Sulu-sulu merupakan gua tempat lahirnya Raja Sisingamangaraja I. Berada di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Tombak Sulu-sulu di kelilingi perbukitan menjulang dan Danau Toba yang indah.
Jalan menuju gua tempat Raja Sisingamangaraja I lahir. Foto: Andari Novianti/kumparan
Gua ini dalam keyakinan sebagian orang Batak (Toba) merupakan asal muasal kelahiran Raja Sisingamangaraja I. Dahulu, pada abad ke-16 Masehi, diceritakan bahwa ibu Sisingamangaraja I, yaitu Boru Pasaribu menerima "wahyu" dari Tuhan.
Dalam cerita rakyat itu dikisahkan bahwa Boru Pasaribu bersama anak perempuannya yang lahir cacat datang ke gua tersebut untuk berdoa meminta anak laki-laki. Kala itu, wanita yang tidak memiliki anak lelaki dianggap "gagal" menjadi seorang wanita dan akan diasingkan.
Ronald Lumbanbatu, penjaga wisata Tombal Sulu-sulu. Foto: Fauzy
"Dalam budaya Batak, kalau tidak punya anak laki-laki dianggap tidak sempurna. Untuk itu, dia datang ke sini, berdoa, supaya diberkati kelak nanti anaknya lahir laki-laki," ujar Ronald Lumbanbatu, petugas objek wisata Tombak Sulu-sulu ketika berbincang dengan kumparan dalam acara Familiarization Trip Media Digital Nasional ke Destinasi Super Prioritas, Kamis (5/12).
ADVERTISEMENT
Saat itu, ia bertapa di dalam gua sambil melakukan maranggir atau bersampo/membersihkan diri menggunakan jeruk purut. Akhirnya, dengan penuh keyakinan, ia diberkati Tuhan dan mengandung anak laki-laki yang kelak dikatakan akan menjadi seorang raja di Bakkara.
Suasana di sekitar Tombak Sulu-sulu. Foto: Andari Novianti/kumparan
Anak laki-laki tersebut kemudian diberi nama Manghuntal atau yang dikenal sebagai Sisingamangaraja I. Sang ibu, Boru Pasaribu, sang kakak, dan Sisingamangaraja I tinggal di gua hingga berumur 12 tahun, sebelum akhirnya ia diangkat menjadi Raja Sisingamangaraja I.
Terlepas dari cerita rakyat tersebut, suasana di Tombak Sulu-sulu begitu asri dan sejuk. Sejauh mata memandang, kamu akan disuguhi hamparan persawahan yang membentang hingga ke tepian Danau Toba.
Wisatawan menuju ke dalam gua. Foto: Fauzy
Namun, bagi kamu yang ingin berkunjung ke sini, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi sebelum memasuki gua. Misalnya, wisatawan dilarang menggunakan alas kaki, lalu wisatawan juga harus melakukan ritual maranggir, yaitu membersihkan diri menggunakan air jeruk purut dengan membasuh muka dan tangan.
ADVERTISEMENT
"Memang ritual ini harus dilakukan sebelum memasuki gua, biar suci," tutur Ronald.
Selain itu, bagi wanita yang sedang menstruasi juga dilarang masuk. Wisatawan pun dilarang membawa makanan yang dianggap haram, seperti daging babi, anjing, dan alkohol.
Wisatawan di dalam gua tempat Raja Sisingamangaraja I lahir. Foto: Fauzy
"Keyakinan yang dianut Raja Sisingamangaraja I mengharamkan makan babi, anjing, dan juga minuman yang memabukkan," ujar Ronald.
Kamu juga harus berhati-hati saat menuju ke dalam gua, karena jalan dan bebatuan yang licin bisa jadi berbahaya saat tidak pakai alas kaki. Di dalam gua pun hanya sekitar tiga sampai empat orang yang bisa masuk ke dalamnya. Hal ini karena ukuran gua yang relatif kecil serta sempit.
Di sekitar gua juga dikelilingi pepohonan rindang dengan akar-akar yang menjulang mengikat sekeliling area gua. Seakan menjaga sekeliling gua agar bisa tetap aman.
Akar-akar di sekitar Tombak Sulu-sulu. Foto: Andari Novianti/kumparan
Jika ingin berkunjung ke sini, ada dua akses yang bisa kamu tempuh. Pertama, melalui Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan. Jalur kedua melalui Kecamatan Muara di Kabupaten Tapanuli Utara.
ADVERTISEMENT
Wisatawan juga tidak dikenakan biaya saat masuk ke gua ini. Saat ini kebanyakan wisatawan yang datang berasal dari Jakarta, Cirebon, Bandung, bahkan Brasil.
"Orang yang datang ke sini biasanya minta petunjuk, minta rezeki, anak, dan jodoh," pungkas Ronald.
Tertarik ke Tombak Sulu-sulu di Sumatera Utara?